Vaksin Nusantara Diklaim 100% Aman dan Ampuh Lawan Covid-19, Cek Faktanya!
Senin, 20 September 2021 - 11:48 WIB
JAKARTA - Vaksin Nusantara diklaim 100% aman dan ampuh dalam melawan Covid-19, demikian bunyi informasi yang beredar belum lama ini. Mendapati informasi tersebut, masyarakat jadi bingung untuk memilih vaksin Nusantara atau vaksin impor.
Pakar Kesehatan sekaligus Relawan Covid-19 dr. Muhamad Fajri Adda'i memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks alias tidak benar. Sebab, hingga saat ini belum ada satu pun hasil penelitian yang sudah dipublikasikan mengenai vaksin Nusantara.
"Belum ada satu pun hasil penelitian yang sudah di-review dan dipublikasi mengenai keamanan, efektivitas, serta penggunaan vaksin Nusantara," tulis unggahan dr. Fajri, dikutip Senin (20/9/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam hal uji klinis, vaksin Nusantara masih sangat terbatas. Teknologi yang digunakan oleh vaksin Nusantara dipelopori oleh pabrik bioteknologi Amerika Serikat yaitu Aivita. Perusahaan tersebut selama ini mengembangkan teknologi sel dendritik untuk kanker.
Meskipun demikian, hipotesis mengenai sel dendritik ini potensial sebagai strategi terapi pada infeksi Covid-19.
Terkait dengan hasil uji klinis vaksin Nusantara, disebutkan bahwa hasil uji klinis fase pertama di Jawa selama Desember 2020 didapatkan 70% dari 28 partisipan mengalami efek samping seperti hipernatremia, peningkatan ureum, dan kolesterol.
Selain itu ditemukan pula adanya masalah di praktik laboratorium dan data yang tidak konsisten sehingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak menyetujui dilanjutkannya uji klinik fase 2.
Suatu vaksin dapat dinyatakan ampuh dan aman hanya setelah lolos dari uji klinis fase 3. Sementara vaksin Nusantara belum lolos tahapan tersebut. Selain itu, suatu vaksin tidak dapat dinyatakan ampuh dan aman hanya karena teori, dugaan, hipotesis maupun testimoni dari pihak-pihak tertentu.
Pakar Kesehatan sekaligus Relawan Covid-19 dr. Muhamad Fajri Adda'i memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks alias tidak benar. Sebab, hingga saat ini belum ada satu pun hasil penelitian yang sudah dipublikasikan mengenai vaksin Nusantara.
"Belum ada satu pun hasil penelitian yang sudah di-review dan dipublikasi mengenai keamanan, efektivitas, serta penggunaan vaksin Nusantara," tulis unggahan dr. Fajri, dikutip Senin (20/9/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam hal uji klinis, vaksin Nusantara masih sangat terbatas. Teknologi yang digunakan oleh vaksin Nusantara dipelopori oleh pabrik bioteknologi Amerika Serikat yaitu Aivita. Perusahaan tersebut selama ini mengembangkan teknologi sel dendritik untuk kanker.
Meskipun demikian, hipotesis mengenai sel dendritik ini potensial sebagai strategi terapi pada infeksi Covid-19.
Terkait dengan hasil uji klinis vaksin Nusantara, disebutkan bahwa hasil uji klinis fase pertama di Jawa selama Desember 2020 didapatkan 70% dari 28 partisipan mengalami efek samping seperti hipernatremia, peningkatan ureum, dan kolesterol.
Selain itu ditemukan pula adanya masalah di praktik laboratorium dan data yang tidak konsisten sehingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak menyetujui dilanjutkannya uji klinik fase 2.
Suatu vaksin dapat dinyatakan ampuh dan aman hanya setelah lolos dari uji klinis fase 3. Sementara vaksin Nusantara belum lolos tahapan tersebut. Selain itu, suatu vaksin tidak dapat dinyatakan ampuh dan aman hanya karena teori, dugaan, hipotesis maupun testimoni dari pihak-pihak tertentu.
(tsa)
tulis komentar anda