Pemberlakuan PPKM Pengaruhi Pola Pembelian Makanan Masyarakat
Selasa, 19 Oktober 2021 - 00:43 WIB
JAKARTA - Peneliti utama Health Collaborative Center (HCC), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi menemukan fakta yang cukup menarik dalam penelitiannya .
HCC menemukan bahwa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM di Indonesia ternyata tidak hanya memengaruhi pola pembelian makanan masyarakat. Namun, juga mengubah persepsi masyarakat terhadap pengalaman pembelian makanan secara online.
Penelitian yang dilakukan HCC itu melibatkan 3.806 responden yang terdiri dari 82% perempuan dan 18% laki-laki. Para responden tersebut tersebar di 20 provinsi di Indonesia.
Dokter Ray dalam penelitiannya itu menemukan bahwa selama periode PPKM kegiatan membeli makanan secara online dapat dikategorikan sebagai coping stress. Sebanyak 7 dari 10 responden menyebutkan, menikmati pembelian makanan secara online sebagai bagian dari aktivitas di rumah saja.
Menariknya lagi, 6 dari 10 responden setuju dan mengakui bahwa membeli makanan secara online dari rumah selama PPKM membuatnya merasa lebih baik. Mereka menganggap, belanja makanan secara online dianggap sebagai reward system atau penghargaan kepada diri sendiri dan keluarga.
Menurut Dr. Ray Wagiu Basrowi, 69% responden setuju jika membeli makanan online melalui aplikasi adalah bentuk menghargai diri sendiri selama pandemi dan bukan semata-mata kegiatan pemenuhan gizi saja.
Ketika dikaitkan dengan perasaan jenuh bekerja dari rumah yang dialami para responden yang juga rata-rata pekerja, 70% responden mengatasi jenuh dengan memesan makanan online.
Tak hanya itu, terdapat sekitar 45% responden dikategorikan secara impulsif membeli makanan secara online murni untuk mengatasi stres dan kejenuhan akibat work from home dan harus beraktivitas di rumah saja.
HCC menemukan bahwa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM di Indonesia ternyata tidak hanya memengaruhi pola pembelian makanan masyarakat. Namun, juga mengubah persepsi masyarakat terhadap pengalaman pembelian makanan secara online.
Penelitian yang dilakukan HCC itu melibatkan 3.806 responden yang terdiri dari 82% perempuan dan 18% laki-laki. Para responden tersebut tersebar di 20 provinsi di Indonesia.
Dokter Ray dalam penelitiannya itu menemukan bahwa selama periode PPKM kegiatan membeli makanan secara online dapat dikategorikan sebagai coping stress. Sebanyak 7 dari 10 responden menyebutkan, menikmati pembelian makanan secara online sebagai bagian dari aktivitas di rumah saja.
Baca Juga
Menariknya lagi, 6 dari 10 responden setuju dan mengakui bahwa membeli makanan secara online dari rumah selama PPKM membuatnya merasa lebih baik. Mereka menganggap, belanja makanan secara online dianggap sebagai reward system atau penghargaan kepada diri sendiri dan keluarga.
Menurut Dr. Ray Wagiu Basrowi, 69% responden setuju jika membeli makanan online melalui aplikasi adalah bentuk menghargai diri sendiri selama pandemi dan bukan semata-mata kegiatan pemenuhan gizi saja.
Ketika dikaitkan dengan perasaan jenuh bekerja dari rumah yang dialami para responden yang juga rata-rata pekerja, 70% responden mengatasi jenuh dengan memesan makanan online.
Tak hanya itu, terdapat sekitar 45% responden dikategorikan secara impulsif membeli makanan secara online murni untuk mengatasi stres dan kejenuhan akibat work from home dan harus beraktivitas di rumah saja.
tulis komentar anda