Ada Kisah Cap Gomeh & Barongsai, Ikuti Episode 2 Vision+ Originals
Selasa, 19 Oktober 2021 - 18:11 WIB
JAKARTA - Berlanjut ke episode 2, kali ini Vision+ Originals Once Upon a Time in Chinatown mengulas kisah rumah makan Ketupat Cap Gomeh Gloria 65. Resep Ketupat Cap Gomeh satu ini dirintis oleh Ny. Kartika Tjandra pada tahun 1963 dan diteruskan hingga sekarang oleh anaknya, Soejono Tjandra.
Soejono menjelaskan bahwa ketupat memiliki image yang khas Indonesia. Hal tersebut kemudian diungkit di episode ini oleh Chef William Wongso sebagai pakar kuliner Indonesia, yang mengatakan bahwa ketupat cap gomeh merupakan semacam akulturasi (percampuran) budaya Tionghoa dan Indonesia.
“Enggak tahu persis sejarahnya lontong cap gomeh, karena di Singapura saja enggak ada,” ungkapnya. “Namun, di Indonesia ada lontong sayur. Jadi, kemungkinan kapiten-kapiten Chinese di Indonesia menambah lauk-pauk lainnya ke lontong sayur yang simple itu,” lanjutnya.
Selain itu, istilah cap gomeh sendiri ternyata hanya ada di Indonesia saja. Istilah asal Hokkien tersebut adalah nama untuk malam ke-15 perayaan Imlek, yang biasanya dirayakan dengan barongsai.
Barongsai sendiri juga merupakan sebuah istilah hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia. Oleh karena itu, yayasan barongsai Kong Ha Hong juga ditampilkan di episode ini untuk memperlihatkan sisi lain percampuran budaya di Indonesia.
Ingin tahu lebih lengkapnya tentang sejarah Restoran Ketupat Cap Gomeh Gloria 65 dan bagaimana barongsai dan cap gomeh bisa dianggap sebagai akulturasi budaya? Nonton episode 2 Vision+ Originals Once Upon a Time in Chinatown secara gratis dan eksklusif di Vision+.
Segera unduh aplikasi Vision+ di Google Play Store atau App Store di sini atau kunjungi www.visionplus.id. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Vision+, silakan mengikuti akun sosial media resmi Vision+ di @visionplusid (Facebook, Instagram, Twitter). Vision+, Happiness, Anytime, Anywhere!
Soejono menjelaskan bahwa ketupat memiliki image yang khas Indonesia. Hal tersebut kemudian diungkit di episode ini oleh Chef William Wongso sebagai pakar kuliner Indonesia, yang mengatakan bahwa ketupat cap gomeh merupakan semacam akulturasi (percampuran) budaya Tionghoa dan Indonesia.
“Enggak tahu persis sejarahnya lontong cap gomeh, karena di Singapura saja enggak ada,” ungkapnya. “Namun, di Indonesia ada lontong sayur. Jadi, kemungkinan kapiten-kapiten Chinese di Indonesia menambah lauk-pauk lainnya ke lontong sayur yang simple itu,” lanjutnya.
Selain itu, istilah cap gomeh sendiri ternyata hanya ada di Indonesia saja. Istilah asal Hokkien tersebut adalah nama untuk malam ke-15 perayaan Imlek, yang biasanya dirayakan dengan barongsai.
Barongsai sendiri juga merupakan sebuah istilah hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia. Oleh karena itu, yayasan barongsai Kong Ha Hong juga ditampilkan di episode ini untuk memperlihatkan sisi lain percampuran budaya di Indonesia.
Ingin tahu lebih lengkapnya tentang sejarah Restoran Ketupat Cap Gomeh Gloria 65 dan bagaimana barongsai dan cap gomeh bisa dianggap sebagai akulturasi budaya? Nonton episode 2 Vision+ Originals Once Upon a Time in Chinatown secara gratis dan eksklusif di Vision+.
Segera unduh aplikasi Vision+ di Google Play Store atau App Store di sini atau kunjungi www.visionplus.id. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Vision+, silakan mengikuti akun sosial media resmi Vision+ di @visionplusid (Facebook, Instagram, Twitter). Vision+, Happiness, Anytime, Anywhere!
(dra)
tulis komentar anda