Bahaya Konsumsi Kulit Ayam, Sebabkan Obesitas hingga Stroke
Rabu, 03 November 2021 - 15:10 WIB
JAKARTA - Bahaya konsumsi kulit ayam dapat mengancam kesehatan . Pasalnya, kulit ayam mengandung banyak kolesterol apalagi jika diolah dengan cara digoreng.
Namun, bagi sebagian orang, kulit ayam menjadi bagian yang paling nikmat. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah paling enak jika disantap dengan nasi hangat. Tiak mengherankan jika kulit ayam begitu banyak penggemarnya mulai dari kalangan anak-anak hingga remaja.
Meskipun begitu, di balik kenikmatan kulit ayam yang gurih dan renyah tersebut, terdapat begitu banyak bahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Menurut laporan dari Departemen Ahli Gizi Amerika Serikat (USDA), meski banyak lemak yang ditemukan dalam makanan hewani adalah lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung, tetapi sebagian besar lemak pada kulit ayam sebenarnya adalah lemak tak jenuh.
USDA mencatat, dalam 1 ons kulit ayam mengandung sekitar 3 gram lemak jenuh dan 8 gram lemak tak jenuh. Itulah sebabnya, konsumsi kulit ayam perlu dibatasi. Jika tidak, ada beragam bahaya kesehatan yang mengintai di antaranya obesitas, penyakit jantung, hingga stroke.
The American Heart Association menyarankan untuk membatasi lemak jenuh dalam makanan yang Anda konsumsi yakni 5-6 persen dari total asupan kalori harian Anda yang setara dengan sekitar 13 gram lemak jenuh setiap hari saat makan 2.000 kalori.
Jadi, ada keuntungan dan kerugian yang didapat untuk mengonsumsi kulit ayam. Intinya, boleh-boleh saja kalau Anda ingin makan kulit ayam, karena tidak akan secara drastis meningkatkan asupan kalori Anda atau risiko penyakit jantung bila dimakan dalam jumlah tidak terlalu banyak.
Kulit ayam mendapat reputasi buruk karena kandungan lemaknya dan kolesterol yang tinggi. Namun, jangan lupa kulit ayam tidak seburuk yang Anda kira karena mengandung lebih banyak lemak tak jenuh daripada lemak jenuh.
Namun, bagi sebagian orang, kulit ayam menjadi bagian yang paling nikmat. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah paling enak jika disantap dengan nasi hangat. Tiak mengherankan jika kulit ayam begitu banyak penggemarnya mulai dari kalangan anak-anak hingga remaja.
Meskipun begitu, di balik kenikmatan kulit ayam yang gurih dan renyah tersebut, terdapat begitu banyak bahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Menurut laporan dari Departemen Ahli Gizi Amerika Serikat (USDA), meski banyak lemak yang ditemukan dalam makanan hewani adalah lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung, tetapi sebagian besar lemak pada kulit ayam sebenarnya adalah lemak tak jenuh.
USDA mencatat, dalam 1 ons kulit ayam mengandung sekitar 3 gram lemak jenuh dan 8 gram lemak tak jenuh. Itulah sebabnya, konsumsi kulit ayam perlu dibatasi. Jika tidak, ada beragam bahaya kesehatan yang mengintai di antaranya obesitas, penyakit jantung, hingga stroke.
The American Heart Association menyarankan untuk membatasi lemak jenuh dalam makanan yang Anda konsumsi yakni 5-6 persen dari total asupan kalori harian Anda yang setara dengan sekitar 13 gram lemak jenuh setiap hari saat makan 2.000 kalori.
Jadi, ada keuntungan dan kerugian yang didapat untuk mengonsumsi kulit ayam. Intinya, boleh-boleh saja kalau Anda ingin makan kulit ayam, karena tidak akan secara drastis meningkatkan asupan kalori Anda atau risiko penyakit jantung bila dimakan dalam jumlah tidak terlalu banyak.
Kulit ayam mendapat reputasi buruk karena kandungan lemaknya dan kolesterol yang tinggi. Namun, jangan lupa kulit ayam tidak seburuk yang Anda kira karena mengandung lebih banyak lemak tak jenuh daripada lemak jenuh.
(nug)
tulis komentar anda