Kemenparekraf Apresiasi Kolaborasi Pentahelix Kembangkan Atraksi Budaya

Minggu, 14 November 2021 - 03:12 WIB
Kemenparekraf berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata DI Yogyakarta meluncurkan rangkaian event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro. / Foto: ist
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata DI Yogyakarta meluncurkan rangkaian event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro.

Bregada Rakyat merupakan atraksi prajurit ala keraton yang kemudian berkembang di masyarakat sebagai sebuah kesenian . Selama pandemi, Bregada Rakyat telah berperan penting. Tidak hanya sebagai ikon pariwisata, namun juga petugas pengawal protokol kesehatan di kawasan Malioboro.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi semangat kolaborasi para stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta dalam mengemas event berbasis kearifan lokal.



"Tren terbaru di industri parekraf mendorong terciptanya segmentasi pariwisata yang lebih personalize, customize, localize, dan smaller in size. Event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro hadir sebagai ciri destinasi dan atraksi wisata, sebagai wujud pelestarian budaya," kata Sandiaga Uno dalam keterangan resminya, Sabtu (13/11/2021).



"Saya sangat mengapresiasi pentahelix strategi yang telah diterapkan dengan baik melalui kolaborasi dan kerja sama yang sinergi antara semua pihak, baik Keraton Yogyakarta, Pemerintah Daerah DIY,Bregada Rakyat, dan rekan-rekan seniman Yogyakarta," sambungnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menjelaskan bahwa peluncuran event ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengemas event berbasis kearifan lokal di destinasi super prioritas yang bisa menjadi daya tarik wisatawan yang khas.

"Event Atraksi Budaya Bregada Rakyat ini menjadi salah satu inovasi terkait pengembangan event berbasis kearifan lokal di destinasi super prioritas," kata dia.

"Kemenparekraf RI mengutamakan pengembangan event yang sudah exsisting sehingga dapat memaksimalkan dampak positif bagi masyarakat lokal. Secara perlahan, paradigma pariwisata Indonesia akan kami dorong untuk lebih berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif," jelas Wamenparekraf.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More