Kenali Risiko Kelahiran Prematur pada Bayi dan Cara Penanganan yang Tepat

Kamis, 18 November 2021 - 17:30 WIB
Bayi lahir prematur miliki risiko lebih tinggi alami masalah kesehatan serius, bahkan kematian. Foto Ilustrasi/Freepik
JAKARTA - Setiap tahun diperkirakan 15 juta anak di seluruh dunia lahir prematur . Sementara di Indonesia, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2019, 84% kematian pada anak yang baru lahir disebabkan oleh kelahiran prematur.

Semakin pendek masa kehamilan , semakin besar risiko kematian dan morbiditas. Anak yang lahir prematur juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan serius dan berjangka panjang.



Urgensi pertumbuhan anak lahir prematur salah satunya adalah menerima perhatian dan stimulasi untuk perkembangan jangka panjang. Selain anak, si ibu juga perlu mendapatkan perhatian untuk memulihkan diri.



Ibu yang melahirkan prematur memiliki kekhawatiran berlebih, stres, dan kelelahan karena si kecil harus diperhatikan secara ekstra. Hal ini perlu diimbangi dengan pemahaman mengenai tantangan serta penanganan kesehatan kelahiran prematur sebagai langkah intervensi tepat bagi ibu dan bayi guna mendukung tumbuh kembang si kecil yang optimal.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K) memaparkan, faktor risiko yang berpotensi menyebabkan kelahiran prematur dapat dikategorikan dalam tiga karakteristik. Yaitu karakteristik ibu, karakteristik nutrisi, dan karakteristik kehamilan.

Karakteristik ibu terkait usia, kebiasaan merokok, dan kondisi psikologis ibu. Faktor risiko berdasarkan karakteristik nutrisi terkait indeks massa tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, kebiasaan makan, kebiasaan minum kopi, dan konsumsi suplementasi.

"Sedangkan faktor risiko berdasarkan karakteristik kehamilan meliputi riwayat persalinan, riwayat memiliki anak kembar, masalah kesehatan selama kehamilan, dan riwayat pemeriksaan USG,” terang dr. Rima dalam webinar bertema Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur yang diselenggarakan Danone SN Indonesia, Rabu (17/11/2021).

Hal utama yang harus dilakukan, kata dr. Rima, adalah memberikan edukasi untuk mendukung kehamilan yang sehat, berkonsultasi dengan ahli, dan menekankan pentingnya memahami faktor risiko kelahiran prematur.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More