Rajut Asa di Dunia Musik, Agus Sukirno Pernah Jadi Pengamen Jalanan
Minggu, 28 November 2021 - 04:49 WIB
JAKARTA - Musisi Agus Sukirno memiliki kisah yang cukup menarik dalam menjalani karier bermusiknya. Pada mulanya, dia tak mau bergantung pada kejayaan orang tuanya, sehingga memutuskan untuk hidup di jalanan.
Ya, pria kelahiran Tangerang, 16 Agustus 1990 itu hidup di jalanan dengan berbekal gitar yang dimilikinya. Maka tak heran jika dia kerap disebut sebagai sang seniman jalanan.
"Iya, memang betul selama saya hidup di luar rumah, jauh dari keluarga banyak sekali hal-hal penting yang saya dapatkan, dan manfaatnya sudah saya rasakan saat ini," ungkap Agus saat ditemui di salah satu kawasan di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Dulu sewaktu saya masih kecil, saya takut sekali jika saya terus-menerus bergantung kepada orang tua maupun keluarga," sambungnya.
Selama di jalanan, dia sudah terbiasa bergaul dengan siapapun tanpa pandang bulu. Agus pun harus berjuang dengan keras untuk dapat mencukup kebutuhannya sehari-hari.
"Kala itu, di saat saya kelaparan di situ saya harus berusaha untuk mendapatkan uang agar saya bisa makan dengan cara saya mengamen," bebernya.
Agus merasa sangat bersyukur lantaran banyak hal positif dan pelajaran berharga yang bisa dia petik, hingga akhirnya mampu menorehkan kesuksesan berkat kerja kerasnya sendiri.
"Sejujurnya kita pasti lebih bangga dengan kesuksesan yang kita raih atas dasar perjuangan dan kerja keras kita daripada diberi," tegas dia.
Ya, pria kelahiran Tangerang, 16 Agustus 1990 itu hidup di jalanan dengan berbekal gitar yang dimilikinya. Maka tak heran jika dia kerap disebut sebagai sang seniman jalanan.
"Iya, memang betul selama saya hidup di luar rumah, jauh dari keluarga banyak sekali hal-hal penting yang saya dapatkan, dan manfaatnya sudah saya rasakan saat ini," ungkap Agus saat ditemui di salah satu kawasan di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Dulu sewaktu saya masih kecil, saya takut sekali jika saya terus-menerus bergantung kepada orang tua maupun keluarga," sambungnya.
Selama di jalanan, dia sudah terbiasa bergaul dengan siapapun tanpa pandang bulu. Agus pun harus berjuang dengan keras untuk dapat mencukup kebutuhannya sehari-hari.
"Kala itu, di saat saya kelaparan di situ saya harus berusaha untuk mendapatkan uang agar saya bisa makan dengan cara saya mengamen," bebernya.
Agus merasa sangat bersyukur lantaran banyak hal positif dan pelajaran berharga yang bisa dia petik, hingga akhirnya mampu menorehkan kesuksesan berkat kerja kerasnya sendiri.
"Sejujurnya kita pasti lebih bangga dengan kesuksesan yang kita raih atas dasar perjuangan dan kerja keras kita daripada diberi," tegas dia.
tulis komentar anda