Varian Omicron Jauh Lebih Menular Dibanding Delta, Ini Penjelasannya
Jum'at, 10 Desember 2021 - 18:44 WIB
JAKARTA - Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menjelaskan penyebab varian Omicron jauh lebih menular namun tidak lebih berbahaya ketimbang varian Delta yang menyerang seluruh dunia. Hal itu disampaikannya melalui wawancara eksklusif dengan iNews beberapa waktu lalu.
"Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jangan lupa dengan yang namanya masa inkubasi. Jadi ada jeda antara kena virus atau ketularan saat di perjalanan, membutuhkan waktu antara seminggu sampai 10 hari untuk menimbulkan suatu penyakit atau tesnya positif," papar dr. Fajri.
Dia menambahkan bahwa ada beberapa parameter berbahaya dari suatu varian baru . Di antaranya, apakah lebih cepat menular? apakah gejalanya lebih berat? dan apakah menghindari sistem imun tubuh?
"Nah pertanyaannya kenapa bisa lebih cepat menular? Secara mekanistik memang belum banyak yang meneliti atau belum banyak publikasinya. Namun, yang kita tahu kenapa ini mengkhawatirkan, ada 50 titik perubahan bahasa genetik dari virus ini," terangnya.
Menurut dr. Fajri, sebanyak 30 titik mutasi di antaranya adalah perubahan yang memengaruhi protein spike atau protein tanduk. Sementara 15 di antaranya yang mengode reseptor binding domain.
"Intinya Omicron mungkin lebih efisien dalam menularkan. Karena proyeksi awal Omicron lebih cepat 500 persen dibandingkan dengan varian Wuhan yang sebelumnya," tutupnya.
"Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jangan lupa dengan yang namanya masa inkubasi. Jadi ada jeda antara kena virus atau ketularan saat di perjalanan, membutuhkan waktu antara seminggu sampai 10 hari untuk menimbulkan suatu penyakit atau tesnya positif," papar dr. Fajri.
Dia menambahkan bahwa ada beberapa parameter berbahaya dari suatu varian baru . Di antaranya, apakah lebih cepat menular? apakah gejalanya lebih berat? dan apakah menghindari sistem imun tubuh?
"Nah pertanyaannya kenapa bisa lebih cepat menular? Secara mekanistik memang belum banyak yang meneliti atau belum banyak publikasinya. Namun, yang kita tahu kenapa ini mengkhawatirkan, ada 50 titik perubahan bahasa genetik dari virus ini," terangnya.
Menurut dr. Fajri, sebanyak 30 titik mutasi di antaranya adalah perubahan yang memengaruhi protein spike atau protein tanduk. Sementara 15 di antaranya yang mengode reseptor binding domain.
"Intinya Omicron mungkin lebih efisien dalam menularkan. Karena proyeksi awal Omicron lebih cepat 500 persen dibandingkan dengan varian Wuhan yang sebelumnya," tutupnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda