Kisah Pahlawan M Yamin Diperkenalkan Melalui Film Dokumenter Animasi
Sabtu, 25 Desember 2021 - 21:10 WIB
JAKARTA - Museum Sumpah Pemuda bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempersembahkan film dokumenter berjudul Yamin.
Film dokumenter animasi itu menceritakan sosok pahlawan nasional yang mencetuskan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Sebagai sastrawan dan penyair, M. Yamin meyakini bahwa bahasa dapat menjadi alat pemersatu bangsa. Gagasan tentang persatuan Indonesia mulai dikemukakan Yamin saat aktif memimpin Jong Sumatranen Bond.
Saat Kongres Pemuda II berlangsung, Yamin menuliskan sebuah rumusan dalam secarik kertas. Kertas itu lalu disodorkan kepada ketua kongres Soegondo Djojopoespito. Rumusan dalam kertas tersebut kini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Selain melalui Kongres Pemuda, gagasan Yamin tentang bahasa persatuan juga dia tuangkan dalam puisinya berjudul "Bahasa, Bangsa" yang ditulis pada Februari 1921 atau lima tahun sebelum Kongres Pemuda I dilaksanakan.
Film dokumenter menjadi media yang efektif untuk mendokumentasikan serta membagikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak luas.
Sementara proses produksi dilakukan di Yogyakarta dan Jakarta dengan durasi waktu selama 3 bulan, dari proses pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Film dokumenter menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi.
Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), memiliki visi pemajuan kebudayaan, yaitu Indonesia Bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan, dan menyejahterakan.
Film dokumenter animasi itu menceritakan sosok pahlawan nasional yang mencetuskan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Sebagai sastrawan dan penyair, M. Yamin meyakini bahwa bahasa dapat menjadi alat pemersatu bangsa. Gagasan tentang persatuan Indonesia mulai dikemukakan Yamin saat aktif memimpin Jong Sumatranen Bond.
Saat Kongres Pemuda II berlangsung, Yamin menuliskan sebuah rumusan dalam secarik kertas. Kertas itu lalu disodorkan kepada ketua kongres Soegondo Djojopoespito. Rumusan dalam kertas tersebut kini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Selain melalui Kongres Pemuda, gagasan Yamin tentang bahasa persatuan juga dia tuangkan dalam puisinya berjudul "Bahasa, Bangsa" yang ditulis pada Februari 1921 atau lima tahun sebelum Kongres Pemuda I dilaksanakan.
Film dokumenter menjadi media yang efektif untuk mendokumentasikan serta membagikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak luas.
Sementara proses produksi dilakukan di Yogyakarta dan Jakarta dengan durasi waktu selama 3 bulan, dari proses pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Film dokumenter menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi.
Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), memiliki visi pemajuan kebudayaan, yaitu Indonesia Bahagia berlandaskan keanekaragaman budaya yang mencerdaskan, mendamaikan, dan menyejahterakan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda