Studi: 3 Dosis Vaksin CoronaVac Mampu Lindungi Tubuh dari Omicron
Senin, 17 Januari 2022 - 17:10 WIB
JAKARTA - Vaksin CoronaVac dari Sinovac diketahui cukup baik melawan varian Covid-19, termasuk Omicron . Studi terbaru menunjukkan, 3 dosis vaksin CoronaVac menghasilkan antibodi terhadap Omicron.
"95 persen individu yang menerima 3 dosis CoronaVac memiliki antibodi penawar terhadap Omicron," ungkap keterangan resmi Sinovac yang diterima MNC Portal, Senin (17/1/2022).
Studi yang dijalankan di Tiongkok tersebut melibatkan 120 peserta. Hasil penelitian ini mendukung penggunaan tiga dosis (vaksin booster) karena tingkat serokonversi dari antibodi penetralisir terhadap Omicron meroket dari 3,3% menjadi 95% untuk rangkaian dua dan tiga dosis masing-masing.
Lebih lanjut, pada partisipan penerima 3 dosis CoronaVac, peneliti mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia yang berasal dari memori sel B. Dari situ, setengahnya mengenali receptor binding domain (RBD) dan menunjukkan sebagian memberikan netralisasi pada variant of concern SARS-CoV2.
Pearson LIU, juru bicara Sinovac, menyampaikan bahwa saat dunia terus bergulat dengan munculnya varian baru Covid-19, studi ini memberikan kepastian bahwa tipe vaksin nonaktif tetap efektif melawan Covid-19.
"Hasil studi ini juga mendukung pentingnya pemberian vaksin booster untuk memastikan perlindungan terhadap Covid-19," terang LIU.
Penelitian ini sendiri muncul karena adanya temuan baru yang menunjukkan bahwa satu bulan setelah dosis kedua, CoronaVac memberikan respons Sel-T yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin mRNA. Ini penting untuk mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian.
Temuan yang dipublikasi pada Desember 2021 ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh LKS Fakultas Kedokteran The University of Hong Kong (HKUMed) dan Fakultas Kedokteran The Chinese University of Hong Kong CU Medicine).
Lihat Juga: Peneliti Temukan Tanaman Endemik Madura Kamandin Saebo Berkhasiat Obati Sakit Gigi hingga Hipertensi
"95 persen individu yang menerima 3 dosis CoronaVac memiliki antibodi penawar terhadap Omicron," ungkap keterangan resmi Sinovac yang diterima MNC Portal, Senin (17/1/2022).
Studi yang dijalankan di Tiongkok tersebut melibatkan 120 peserta. Hasil penelitian ini mendukung penggunaan tiga dosis (vaksin booster) karena tingkat serokonversi dari antibodi penetralisir terhadap Omicron meroket dari 3,3% menjadi 95% untuk rangkaian dua dan tiga dosis masing-masing.
Lebih lanjut, pada partisipan penerima 3 dosis CoronaVac, peneliti mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia yang berasal dari memori sel B. Dari situ, setengahnya mengenali receptor binding domain (RBD) dan menunjukkan sebagian memberikan netralisasi pada variant of concern SARS-CoV2.
Baca Juga
Pearson LIU, juru bicara Sinovac, menyampaikan bahwa saat dunia terus bergulat dengan munculnya varian baru Covid-19, studi ini memberikan kepastian bahwa tipe vaksin nonaktif tetap efektif melawan Covid-19.
"Hasil studi ini juga mendukung pentingnya pemberian vaksin booster untuk memastikan perlindungan terhadap Covid-19," terang LIU.
Penelitian ini sendiri muncul karena adanya temuan baru yang menunjukkan bahwa satu bulan setelah dosis kedua, CoronaVac memberikan respons Sel-T yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin mRNA. Ini penting untuk mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian.
Temuan yang dipublikasi pada Desember 2021 ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh LKS Fakultas Kedokteran The University of Hong Kong (HKUMed) dan Fakultas Kedokteran The Chinese University of Hong Kong CU Medicine).
Lihat Juga: Peneliti Temukan Tanaman Endemik Madura Kamandin Saebo Berkhasiat Obati Sakit Gigi hingga Hipertensi
(tsa)
tulis komentar anda