Lola Amaria Bicara Nasib Pekerja Film di Era New Normal
Minggu, 14 Juni 2020 - 18:37 WIB
JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang telah memasuki bulan keempat di Tanah Air, membuat nasib pekerja seni semakin tak jelas dan diselimuti rasa gelisah.
Aktris sekaligus produser dan sutradara film Lola Amaria ikut mencurahkan perhatiannya terkait nasib para pekerja film di tengah pandemi. Ia berpendapat, krisis kesehatan kali ini sangat berdampak terhadap mereka. ( )
"Jelas sangat berdampak. Saya sebagai produser merasakan betul dampaknya tiga bulan terakhir. Pemasukan nyaris tidak ada, proses produksi otomatis berhenti, namun tetap harus menggaji karyawan," kata Lola dalam gelar wicara daring bertema “Mengawal Film Nasional saat Tayang di Era New Normal " yang diikuti SINDOnews, belum lama ini.
Lola membayangkan nasib produser film yang syutingnya terhenti di tengah jalan gara-gara wabah COVID-19. Para produser ini tentu harus memikirkan kontinuitas adegan mengingat dalam tiga bulan terakhir bisa jadi bentuk tubuh ataupun gaya rambut pemain sudah berubah alias tidak sama dengan ketika melakoni syuting sebelum pandemi.
“Apalagi kalau syuting baru jalan seminggu, lalu berhenti. Itu berat. Kalau syuting ulang belum tentu kondisi lokasi syuting sama kayak dulu atau sama dengan yang digambarkan skenario,” ujar bintang film "Kisah 3 Titik" itu.
Menurut Lola, proses syuting ulang tak semudah yang dibayangkan. Selain memikirkan kondisi fisik pemain dan lokasi, biaya produksi juga mesti dihitung lagi.
“Syuting ulang, ada dananya nggak? Kalau ada, berapa?” tanya wanita 42 tahun itu.
Lola mengingatkan, syuting ulang akan terasa berbeda mengingat protokol kesehatan mesti diterapkan sampai proses pengambilan gambar selesai. Pemain serta seluruh kru harus menjalani rapid test, karantina selama 14 hari, memakai baju pelindung diri lengkap, dan juga masker.
“Katakanlah selama syuting per orang biayanya Rp300 juta, dikali 80 orang. Mampu nggak produser menyediakan uang sebanyak itu?” ujarnya.
Aktris sekaligus produser dan sutradara film Lola Amaria ikut mencurahkan perhatiannya terkait nasib para pekerja film di tengah pandemi. Ia berpendapat, krisis kesehatan kali ini sangat berdampak terhadap mereka. ( )
"Jelas sangat berdampak. Saya sebagai produser merasakan betul dampaknya tiga bulan terakhir. Pemasukan nyaris tidak ada, proses produksi otomatis berhenti, namun tetap harus menggaji karyawan," kata Lola dalam gelar wicara daring bertema “Mengawal Film Nasional saat Tayang di Era New Normal " yang diikuti SINDOnews, belum lama ini.
Lola membayangkan nasib produser film yang syutingnya terhenti di tengah jalan gara-gara wabah COVID-19. Para produser ini tentu harus memikirkan kontinuitas adegan mengingat dalam tiga bulan terakhir bisa jadi bentuk tubuh ataupun gaya rambut pemain sudah berubah alias tidak sama dengan ketika melakoni syuting sebelum pandemi.
“Apalagi kalau syuting baru jalan seminggu, lalu berhenti. Itu berat. Kalau syuting ulang belum tentu kondisi lokasi syuting sama kayak dulu atau sama dengan yang digambarkan skenario,” ujar bintang film "Kisah 3 Titik" itu.
Menurut Lola, proses syuting ulang tak semudah yang dibayangkan. Selain memikirkan kondisi fisik pemain dan lokasi, biaya produksi juga mesti dihitung lagi.
“Syuting ulang, ada dananya nggak? Kalau ada, berapa?” tanya wanita 42 tahun itu.
Lola mengingatkan, syuting ulang akan terasa berbeda mengingat protokol kesehatan mesti diterapkan sampai proses pengambilan gambar selesai. Pemain serta seluruh kru harus menjalani rapid test, karantina selama 14 hari, memakai baju pelindung diri lengkap, dan juga masker.
“Katakanlah selama syuting per orang biayanya Rp300 juta, dikali 80 orang. Mampu nggak produser menyediakan uang sebanyak itu?” ujarnya.
tulis komentar anda