Awas! Malas Gerak saat Puasa Picu Kolesterol Jahat Naik
Kamis, 31 Maret 2022 - 05:05 WIB
JAKARTA - Kebiasaan malas gerak saat puasa bisa memicu masalah kesehatan serius, salah satunya kolesterol jahat naik. Kebiasaan buruk ini sering dilakukan oleh banyak orang saat puasa lantaran khawatir membatalkan puasa.
"Saat puasa, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik karena khawatir membatalkan puasa. Hal ini menimbulkan risiko sedentary lifestyle yaitu gaya hidup minim aktivitas fisik, yang berkorelasi dengan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh," kata Dokter Spesialis Gizi Klinis RS Siloam Kebon Jeruk dr Sheena R. Angelia, Sp.GK dalam keterangan resminya, Kamis (31/3/2022).
Selain malas gerak, dr Sheena menjelaskan bahwa asupan makanan yang sembarang saat buka puasa atau sahur juga bisa jadi faktor risiko kadar kolesterol dalam darah naik. Secara tidak sadar, banyak orang tidak bisa mengontrol asupan makanan saat berbuka atau sahur.
Selain itu, diet kurang sehat yang dikonsumsi sehari-hari kemudian juga meningkatkan risiko kolesterol tinggi. "Tanpa disadari, kita suka berbuka puasa dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya," jelas dr Sheena.
"Seperti makanan atau minuman bersantan, gorengan, sebagai reward setelah berpuasa selama belasan jam. Alhasil, kadar kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat," tambahnya.
Naiknya kadar kolesterol bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Mulai dari penyakit penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, stroke dan hipertensi hingga bisa berujung pada kematian.
"Di tahap awal, tidak ada gejala khusus saat kadar kolesterol di tubuh meningkat, namun jika kadar kolesterol sudah lebih dari 200 mg/dL, biasanya muncul berbagai gejala tidak nyaman," tutup dr Sheena.
Gejala tidak nyaman tersebut meliputi sering sakit kepala, tengkuk hingga bahu terasa pegal dan kaku, nyeri pada persendian, munculnya benjolan pada tendon persendian (xanthoma), dan gumpalan-gumpalan seperti jerawat di bawah kelopak mata (xanthelasma).
"Saat puasa, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik karena khawatir membatalkan puasa. Hal ini menimbulkan risiko sedentary lifestyle yaitu gaya hidup minim aktivitas fisik, yang berkorelasi dengan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh," kata Dokter Spesialis Gizi Klinis RS Siloam Kebon Jeruk dr Sheena R. Angelia, Sp.GK dalam keterangan resminya, Kamis (31/3/2022).
Selain malas gerak, dr Sheena menjelaskan bahwa asupan makanan yang sembarang saat buka puasa atau sahur juga bisa jadi faktor risiko kadar kolesterol dalam darah naik. Secara tidak sadar, banyak orang tidak bisa mengontrol asupan makanan saat berbuka atau sahur.
Selain itu, diet kurang sehat yang dikonsumsi sehari-hari kemudian juga meningkatkan risiko kolesterol tinggi. "Tanpa disadari, kita suka berbuka puasa dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya," jelas dr Sheena.
"Seperti makanan atau minuman bersantan, gorengan, sebagai reward setelah berpuasa selama belasan jam. Alhasil, kadar kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat," tambahnya.
Naiknya kadar kolesterol bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Mulai dari penyakit penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, stroke dan hipertensi hingga bisa berujung pada kematian.
"Di tahap awal, tidak ada gejala khusus saat kadar kolesterol di tubuh meningkat, namun jika kadar kolesterol sudah lebih dari 200 mg/dL, biasanya muncul berbagai gejala tidak nyaman," tutup dr Sheena.
Gejala tidak nyaman tersebut meliputi sering sakit kepala, tengkuk hingga bahu terasa pegal dan kaku, nyeri pada persendian, munculnya benjolan pada tendon persendian (xanthoma), dan gumpalan-gumpalan seperti jerawat di bawah kelopak mata (xanthelasma).
Baca Juga
(dra)
tulis komentar anda