4 Masjid Destinasi Wisata Religi di Jabar untuk Dalami Syiar Islam di Momen Ramadan
Minggu, 03 April 2022 - 08:15 WIB
BANDUNG - Seiring masuknya bulan suci Ramadan , masyarakat bisa mendalami syiar Islam sambil berwisata.
Di Jabar, terdapat sejumlah destinasi wisata religi yang bisa dikunjungi traveler untuk mengisi waktu libur di bulan suci, sekaligus mendekatkan diri dengan Sang Ilahi melalui syiar Islam.
Berikut empat rekomendasi destinasi wisata religi di Tanah Priangan .
1. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Sang Cipta Rasa menjadi salah satu saksi bisu perjuangan Wali Sanga dalam menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Mesjid Agung Sang Cipta Rasa terletak di sebelah barat Alun-alun Sangkalabuwana, Kota Cirebon.
Dilansir dari laman disbudpar.jabarprov.go.id, masjid ini dibangun pada 1498 M oleh Wali Sanga atas prakarsa Sunan Gunung Jati di tahun 1480.
Proses pembangunannya pun dipimpin oleh Sunan Kalijaga dengan arsitek Raden Sepat (dari Majapahit) bersama 200 orang pembantunya (tukang) yang berasal dari Demak. Alhasil bangunan masjid ini cukup unik karena menyajikan akulturasi budaya dengan gaya bangunan Hindu.
Berdasarkan cerita rakyat, masjid ini dibangun dalam waktu satu malam, sehingga bisa digunakan untuk salat subuh keesokan harinya. Bila ditilik dari sisi lain, masjid yang menjadi destinasi wisata ikonik di Cirebon ini juga merupakan wujud rasa cinta Sunan Gunung Jati kepada istrinya, Nyi Mas Pakungwati.
Di Jabar, terdapat sejumlah destinasi wisata religi yang bisa dikunjungi traveler untuk mengisi waktu libur di bulan suci, sekaligus mendekatkan diri dengan Sang Ilahi melalui syiar Islam.
Berikut empat rekomendasi destinasi wisata religi di Tanah Priangan .
1. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Sang Cipta Rasa menjadi salah satu saksi bisu perjuangan Wali Sanga dalam menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Mesjid Agung Sang Cipta Rasa terletak di sebelah barat Alun-alun Sangkalabuwana, Kota Cirebon.
Dilansir dari laman disbudpar.jabarprov.go.id, masjid ini dibangun pada 1498 M oleh Wali Sanga atas prakarsa Sunan Gunung Jati di tahun 1480.
Proses pembangunannya pun dipimpin oleh Sunan Kalijaga dengan arsitek Raden Sepat (dari Majapahit) bersama 200 orang pembantunya (tukang) yang berasal dari Demak. Alhasil bangunan masjid ini cukup unik karena menyajikan akulturasi budaya dengan gaya bangunan Hindu.
Berdasarkan cerita rakyat, masjid ini dibangun dalam waktu satu malam, sehingga bisa digunakan untuk salat subuh keesokan harinya. Bila ditilik dari sisi lain, masjid yang menjadi destinasi wisata ikonik di Cirebon ini juga merupakan wujud rasa cinta Sunan Gunung Jati kepada istrinya, Nyi Mas Pakungwati.
Lihat Juga :
tulis komentar anda