Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Dorong Seniman Rambah Dunia Digital
Jum'at, 08 April 2022 - 08:50 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) RI Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi penyelenggaraan pameran seni rupa "Art Jakarta Garden 2022" yang berlangsung di Hutan Kota Plataran Senayan, Jakarta, mulai 7 hingga 14 April 2022 sebagai salah satu upaya menggairahkan seni rupa tanah air.
“Saya mengapresiasi pihak penyelenggara, seluruh tim dari Art Jakarta dan juga peserta, para seniman yang hadir dengan kreasi dan inovasi untuk terus menggairahkan sektor seni rupa di Indonesia, salah satu subsektor ekonomi kreatif di tengah kondisi pandemi COVID-19,” ucap Wamenparekraf Angela saat meresmikan Art Jakarta Garden 2022 di lokasi acara, Jumat (7/4/2022).
Sebagai informasi, Art Jakarta yang telah dimulai sejak tahun 2009 lalu adalah salah satu pameran seni terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Tahun ini, Art Jakarta mengusung konsep yang segar dan inovatif yakni ‘Art Jakarta Gardens 2022’ sebagai pameran yang memadukan seni sekaligus keindahan taman kota.
Dalam Art Jakarta Gardens 2022, seni yang akan ditampilkan lebih berfokus kepada seni patung dimana kurang lebih terdapat 100 seniman yang terlibat. Di bagian outdoor, terdapat kurang lebih 40 buah patung selain juga seni lukis.
“Saya senang sekali bahwa Art Jakarta 2022 bisa dilaksanakan secara fisik dengan menerapkan protokol kesehatan dan bahkan menggunakan konsep semi-outdoor yang pastinya lebih bagus dari sisi sirkulasi udarany.” kata Angela.
Wamenparekraf Angela berharap adanya art fair ini bisa meningkatkan apresiasi publik dan transaksi terhadap karya seni rupa. Sekaligus menarik wisatawan khususnya pecinta seni kontemporer untuk datang ke Jakarta.
Tak hanya itu, wanita yang juga menjabat sebagai Waketum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini pun mendorong para seniman untuk merambah digital yang dipadukan dengan offline experience dalam ekosistem seni rupa untuk menangkap potensi konsumen muda.
Angela menjelaskan, berdasarkan Art Basel dan UBS Global Art Market Report, penjualan agregat dari karya seni dan barang antik mencapai 65,1 miliar dolar AS pada tahun 2021. Lebih tinggi 0,7 miliar dolar AS dari tahun 2019.
Ia pun menyebut bahwa Kemenparekraf dalam hal ini terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan seni rupa di Indonesia, termasuk dalam berinovasi di masa pandemi dan dalam menghadapi perkembangan teknologi.
“Tentunya kolaborasi dengan seluruh stakeholder seni rupa, bapak ibu semua yang ada disini sangatlah penting bagi kami, agar bisa memajukan dan menguatkan ekosistem seni rupa di Indonesia,” seru Angela kepada seluruh hadirin.
“Saya mengapresiasi pihak penyelenggara, seluruh tim dari Art Jakarta dan juga peserta, para seniman yang hadir dengan kreasi dan inovasi untuk terus menggairahkan sektor seni rupa di Indonesia, salah satu subsektor ekonomi kreatif di tengah kondisi pandemi COVID-19,” ucap Wamenparekraf Angela saat meresmikan Art Jakarta Garden 2022 di lokasi acara, Jumat (7/4/2022).
Sebagai informasi, Art Jakarta yang telah dimulai sejak tahun 2009 lalu adalah salah satu pameran seni terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Tahun ini, Art Jakarta mengusung konsep yang segar dan inovatif yakni ‘Art Jakarta Gardens 2022’ sebagai pameran yang memadukan seni sekaligus keindahan taman kota.
Dalam Art Jakarta Gardens 2022, seni yang akan ditampilkan lebih berfokus kepada seni patung dimana kurang lebih terdapat 100 seniman yang terlibat. Di bagian outdoor, terdapat kurang lebih 40 buah patung selain juga seni lukis.
“Saya senang sekali bahwa Art Jakarta 2022 bisa dilaksanakan secara fisik dengan menerapkan protokol kesehatan dan bahkan menggunakan konsep semi-outdoor yang pastinya lebih bagus dari sisi sirkulasi udarany.” kata Angela.
Wamenparekraf Angela berharap adanya art fair ini bisa meningkatkan apresiasi publik dan transaksi terhadap karya seni rupa. Sekaligus menarik wisatawan khususnya pecinta seni kontemporer untuk datang ke Jakarta.
Tak hanya itu, wanita yang juga menjabat sebagai Waketum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini pun mendorong para seniman untuk merambah digital yang dipadukan dengan offline experience dalam ekosistem seni rupa untuk menangkap potensi konsumen muda.
Angela menjelaskan, berdasarkan Art Basel dan UBS Global Art Market Report, penjualan agregat dari karya seni dan barang antik mencapai 65,1 miliar dolar AS pada tahun 2021. Lebih tinggi 0,7 miliar dolar AS dari tahun 2019.
Ia pun menyebut bahwa Kemenparekraf dalam hal ini terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan seni rupa di Indonesia, termasuk dalam berinovasi di masa pandemi dan dalam menghadapi perkembangan teknologi.
“Tentunya kolaborasi dengan seluruh stakeholder seni rupa, bapak ibu semua yang ada disini sangatlah penting bagi kami, agar bisa memajukan dan menguatkan ekosistem seni rupa di Indonesia,” seru Angela kepada seluruh hadirin.
(hri)
tulis komentar anda