Penyakit Mulut dan Kuku di Jawa Timur Mewabah, Menkes Budi: Sangat Jarang ke Manusia
Senin, 09 Mei 2022 - 17:45 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur tidak berbahaya bagi manusia.
Dia menyinggung sakit mulut dan kuku di Jatim, bukan seperti Covid-19 yang penularannya terjadi dari hewan seperti kelelawar ke manusia.
"Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak ada loncat ke manusia," ujar Menkes Budi dalam Keterangan Pers Menteri Kabinet Indonesia Maju di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan belum ada laporan terkait kasus penyakit mulut dan kuku menular ke manusia, apa lagi anak-anak. Penyakit ini, Budi jelaskan berbeda dengan penyakit kaki, mulut, tangan, umumnya menyerang anak-anak.
Sebab wabah sakit yang ditemukan di Jawa Timur, justru lebih diwaspadai penularannya pada kesehatan hewan. "Khusus virus mulut dan kuku virus ini, ada di hewan berkuku dua. Jadi sangat jarang yang melompat ke manusia, tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusia ya," jelasnya
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan Kemenkes sudah melakukan diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organization for Animal Health/OIE). Diterangkan bila penyakit mulut dan kuku lebih dominan di hewan.
Sekadar informasi, menurut data Dinas Peternakan Jatim, angka penularan PMK kian bertambah, dari sebelumnya sebanyak 1247 kasus. Telah bertambah menjadi 1.600 kasus yang tersebar di 4 wilayah kabupaten di Jawa Timur.
Lihat Juga: Menkes Budi Buka Peluang Mediasi usai Dilaporkan ke Polisi soal Kematian Peserta PPDS Undip
Dia menyinggung sakit mulut dan kuku di Jatim, bukan seperti Covid-19 yang penularannya terjadi dari hewan seperti kelelawar ke manusia.
"Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak ada loncat ke manusia," ujar Menkes Budi dalam Keterangan Pers Menteri Kabinet Indonesia Maju di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan belum ada laporan terkait kasus penyakit mulut dan kuku menular ke manusia, apa lagi anak-anak. Penyakit ini, Budi jelaskan berbeda dengan penyakit kaki, mulut, tangan, umumnya menyerang anak-anak.
Sebab wabah sakit yang ditemukan di Jawa Timur, justru lebih diwaspadai penularannya pada kesehatan hewan. "Khusus virus mulut dan kuku virus ini, ada di hewan berkuku dua. Jadi sangat jarang yang melompat ke manusia, tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusia ya," jelasnya
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan Kemenkes sudah melakukan diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organization for Animal Health/OIE). Diterangkan bila penyakit mulut dan kuku lebih dominan di hewan.
Sekadar informasi, menurut data Dinas Peternakan Jatim, angka penularan PMK kian bertambah, dari sebelumnya sebanyak 1247 kasus. Telah bertambah menjadi 1.600 kasus yang tersebar di 4 wilayah kabupaten di Jawa Timur.
Lihat Juga: Menkes Budi Buka Peluang Mediasi usai Dilaporkan ke Polisi soal Kematian Peserta PPDS Undip
(hri)
tulis komentar anda