Apresiasi Proses Busana dari Pertanian ke Lemari, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo: Sejahterakan Ibu-Ibu di Perdesaan
Kamis, 12 Mei 2022 - 14:37 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengunjungi pameran 'KAPAS' SukkhaCitta di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (11/05/2022).
Melalui tema "KAPAS: Healing Mother Earth, Healing Ourselves", SukkhaCitta mengundang pengunjung untuk menelusuri asal-usul pakaian.Dari pertanian ke lemari, setiap utas menjalin kembali hubungan dengan para wanita yang tumbuh dan membuat pakaian bersama dengan Ibu Pertiwi.
"Saya sendiri sudah mengikuti SukkhaCitta dari sejak lama, dan pameran ini menarik sekali untuk kita bisa melihat sebuah proses dan dampak di balik setiap pakaian yang SukkhaCitta ciptakan. Tentunya tidak mudah untuk menciptakan sebuah baju sustainable yang memiliki proses panjang, di balik karya ini ada peran Ibu-Ibu di perdesaan yang patut kita apresiasi,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif itu.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo melihat-lihat produk fashion dari SukkhaCitta.
Di tengah meluasnya pelaku fesyen mode berkelanjutan, SukkhaCitta juga turut mendorong kesadaran masyarakat yang lebih dalam tentang pilihan pakaian.
Melalui KAPAS, SukkhaCitta memperjuangkan pendekatan pertanian ke lemari pakaian sebagai obat dan pengingat bahwa mode dan alam dapat hidup berdampingan dan saling menguntungkan.
SukkhaCitta juga turut memberikan dampak yang signifikan pada 1.482 keluarga pengrajin dan petani yang terlibat, sebanyak 60 persen ibu-ibu di desa mendapatkan kenaikan pendapatan, sebesar 1.200.000 liter limbah pewarna kimia tercegah dari sungai, dan 4 sekolah kriya didanai oleh SukkhaCitta.
Melalui tema "KAPAS: Healing Mother Earth, Healing Ourselves", SukkhaCitta mengundang pengunjung untuk menelusuri asal-usul pakaian.Dari pertanian ke lemari, setiap utas menjalin kembali hubungan dengan para wanita yang tumbuh dan membuat pakaian bersama dengan Ibu Pertiwi.
"Saya sendiri sudah mengikuti SukkhaCitta dari sejak lama, dan pameran ini menarik sekali untuk kita bisa melihat sebuah proses dan dampak di balik setiap pakaian yang SukkhaCitta ciptakan. Tentunya tidak mudah untuk menciptakan sebuah baju sustainable yang memiliki proses panjang, di balik karya ini ada peran Ibu-Ibu di perdesaan yang patut kita apresiasi,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif itu.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo melihat-lihat produk fashion dari SukkhaCitta.
Di tengah meluasnya pelaku fesyen mode berkelanjutan, SukkhaCitta juga turut mendorong kesadaran masyarakat yang lebih dalam tentang pilihan pakaian.
Baca Juga
Melalui KAPAS, SukkhaCitta memperjuangkan pendekatan pertanian ke lemari pakaian sebagai obat dan pengingat bahwa mode dan alam dapat hidup berdampingan dan saling menguntungkan.
SukkhaCitta juga turut memberikan dampak yang signifikan pada 1.482 keluarga pengrajin dan petani yang terlibat, sebanyak 60 persen ibu-ibu di desa mendapatkan kenaikan pendapatan, sebesar 1.200.000 liter limbah pewarna kimia tercegah dari sungai, dan 4 sekolah kriya didanai oleh SukkhaCitta.
tulis komentar anda