Misteri Kapak Perenggut Nyawa yang Tak Kunjung Terungkap
Kamis, 19 Mei 2022 - 16:31 WIB
JAKARTA - Banyaknya kasus pembunuhan yang tak terungkap kadang kala membuat kita penasaran setengah mati akan siapa dalang di balik kekejian yang menimpa korban, terlebih pada kasus pembunuhan berantai. Tak terelakkan pula bahwa adanya senjata tajam yang dijadikan sebagai alat untuk menghabisi nyawa korban jika ikut menjadi bumbu betapa beringasnya si pelaku pembunuhan.
Pernah terbayang dalam benak kalian tidak apabila kalian dibunuh dengan menggunakan kapak secara keji oleh orang yang sama sekali tak kalian kenal? Kejadian naas ini nyatanya pernah terjadi dan sampai sekarang identitas pelaku belum bisa ditemukan.
The Villisca axe murders adalah sebuah kasus pembunuhan berantai yang terjadi di sebuah kota kecil yang berdiri di Villisca, Lowa, Amerika Serikat. Pembunuhan keji yang menimpa keluarga Moore menjadi salah satu topik perbincangan karena adanya kemisteriusan yang masih belum terungkap sampai saat ini.
Pembunuhan yang menewaskan semua keluarga Moore tersebut terjadi pada tanggal 9 Juni 1912 tepat pada malam hari setelah Keluarga Moore menghadiri sebuah acara anak yang diselenggarakan di Gereja Presbyterian. Tak hanya membawa keempat anaknya pulang, Josiah Moore (43) dan istrinya, Sarah Moore (39), juga ikut mengajak dua anak perempuan bernama Ina Mae (8) dan Lena Gertrude Stillinger (12) untuk menginap di kediaman mereka selepas pulang dari sebuah program hari anak yang mereka hadiri bersama.
Seharusnya mereka habiskan malam tersebut dengan penuh canda tawa di tengah hangatnya pelukan keluarga. Sudah seharusnya pula malam itu mereka habiskan untuk mencetak berbagai memori indah yang akan selalu dikenang. Namun sayangnya, takdir berkehendak lain.
Seorang tetangga dari keluarga Moore bernama Mary Peckham dan Ross Moore, saudara dari Josiah Moore, menjadi saksi mata utama dari pembunuhan yang menimpa keluarga Moore. Pada tanggal 10 Juni 1912, tepat pada keesokan harinya setelah pembantaian itu terjadi, Mary Peckham berkunjung ke rumah keluarga Moore karena merasakan adanya kejanggalan. Tak kunjung mendapat respon, akhirnya ia memanggil Ross Moore untuk membantunya membuka pintu dan melihat keadaan rumah dari saudara laki-lakinya tersebut.
Betapa terkejutnya Ross Moore ketika mendapati tubuh Ina and Lena Stillinger yang terbujur kaku dengan bersimbah darah di atas kasur yang berada di kamar tamu. Mereka segera menelpon dan melaporkan kejadian tersebut kepada Henry "Hank" Horton, seorang kepala polisi di Villisca.
Penyelidikan pun dilakukan setelah polisi datang ke tempat kejadian perkara. Semua keluarga Moore juga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Bahkan, Josiah Moore ditemukan dalam kondisi bola mata yang hampir keluar dari tempatnya. Ditemukannya kapak milik Josiah di ruang tamu membuat polisi berasumsi bahwa pelaku membuat alat tersebut untuk melancarkan aksinya.
Pernah terbayang dalam benak kalian tidak apabila kalian dibunuh dengan menggunakan kapak secara keji oleh orang yang sama sekali tak kalian kenal? Kejadian naas ini nyatanya pernah terjadi dan sampai sekarang identitas pelaku belum bisa ditemukan.
The Villisca axe murders adalah sebuah kasus pembunuhan berantai yang terjadi di sebuah kota kecil yang berdiri di Villisca, Lowa, Amerika Serikat. Pembunuhan keji yang menimpa keluarga Moore menjadi salah satu topik perbincangan karena adanya kemisteriusan yang masih belum terungkap sampai saat ini.
Pembunuhan yang menewaskan semua keluarga Moore tersebut terjadi pada tanggal 9 Juni 1912 tepat pada malam hari setelah Keluarga Moore menghadiri sebuah acara anak yang diselenggarakan di Gereja Presbyterian. Tak hanya membawa keempat anaknya pulang, Josiah Moore (43) dan istrinya, Sarah Moore (39), juga ikut mengajak dua anak perempuan bernama Ina Mae (8) dan Lena Gertrude Stillinger (12) untuk menginap di kediaman mereka selepas pulang dari sebuah program hari anak yang mereka hadiri bersama.
Seharusnya mereka habiskan malam tersebut dengan penuh canda tawa di tengah hangatnya pelukan keluarga. Sudah seharusnya pula malam itu mereka habiskan untuk mencetak berbagai memori indah yang akan selalu dikenang. Namun sayangnya, takdir berkehendak lain.
Seorang tetangga dari keluarga Moore bernama Mary Peckham dan Ross Moore, saudara dari Josiah Moore, menjadi saksi mata utama dari pembunuhan yang menimpa keluarga Moore. Pada tanggal 10 Juni 1912, tepat pada keesokan harinya setelah pembantaian itu terjadi, Mary Peckham berkunjung ke rumah keluarga Moore karena merasakan adanya kejanggalan. Tak kunjung mendapat respon, akhirnya ia memanggil Ross Moore untuk membantunya membuka pintu dan melihat keadaan rumah dari saudara laki-lakinya tersebut.
Betapa terkejutnya Ross Moore ketika mendapati tubuh Ina and Lena Stillinger yang terbujur kaku dengan bersimbah darah di atas kasur yang berada di kamar tamu. Mereka segera menelpon dan melaporkan kejadian tersebut kepada Henry "Hank" Horton, seorang kepala polisi di Villisca.
Penyelidikan pun dilakukan setelah polisi datang ke tempat kejadian perkara. Semua keluarga Moore juga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Bahkan, Josiah Moore ditemukan dalam kondisi bola mata yang hampir keluar dari tempatnya. Ditemukannya kapak milik Josiah di ruang tamu membuat polisi berasumsi bahwa pelaku membuat alat tersebut untuk melancarkan aksinya.
tulis komentar anda