PSBB Dilonggarkan, 73% Orang Indonesia Bersiap Lakukan Perjalanan Lagi
Senin, 22 Juni 2020 - 23:01 WIB
JAKARTA - Pembatasan sosial di Indonesia mulai melonggar dengan dibukanya kembali sejumlah kegiatan dan sarana/prasarana umum. Meski situasi saat ini belum bisa dikatakan new normal, namun pelonggaran ini disambut baik oleh sejumlah pihak, salah satunya para traveler.
Hampir tiga bulan penggila traveling di Indonesia "dipaksa" berdiam di rumah, hingga menjadikan mereka rindu untuk kembali berpelisiran. Hanya, di masa sekarang, kegiatan traveling atau wisata tentu akan mengalami sejumlah perbedaan. Terutama terkait dengan kebijakan protokol kesehatan yang harus terus diterapkan di era kenormalan baru sekalipun.
Untuk mengetahui apa saja perbedaan perilaku traveling saat new normal, biro perjalanan online Pegipegi melakukan riset kepada lebih dari 900 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Riset berlangsung pada 8-12 Juni 2020. ( )
Berdasarkan riset tersebut, ditemukan bahwa 67% orang Indonesia tertarik untuk bepergian di era new normal , sementara 33% sisanya belum merencanakan bepergian.
Setelah situasi new normal diberlakukan, sebanyak 73% orang berencana bepergian dalam kurun waktu dua bulan ke depan. Kebanyakan responden bepergian dengan alasan keperluan keluarga (33%), disusul dengan traveling sebagai sarana refreshing (26%). Alasan lain yang disebutkan sebagai tujuan traveling adalah untuk urusan bisnis dan pendidikan.
Bagi mereka yang berencana traveling, sebanyak masing-masing 31% ingin bepergian bersama pasangan dan solo traveling, bersama keluarga besar (28%), dan bersama teman (9%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memang merindukan traveling kembali.
Dari riset tersebut diketahui pula bahwa 47% orang Indonesia menjadikan harga atau biaya sebagai faktor terpenting untuk mendukung rencana bepergian di era new normal. Disusul dengan faktor kebersihan (29%) dan kemudahan untuk reschedule dan refund (18%).
Beberapa responden juga menyebut, keamanan dan protokol terkait COVID-19 di area publik menjadi faktor penting bagi mereka. Artinya, masyarakat saat ini sangat peduli dengan protokol kesehatan yang harus diperhatikan saat bepergian pada masa new normal karena situasi ini bukan berarti mengendurkan proteksi diri terhadap kemungkinan terpapar atau memaparkan virus COVID-19. ( )
Bagi mereka yang berencana traveling, 91% responden menjadikan destinasi domestik sebagai pilihan utama. Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta menjadi tiga kota besar yang paling diminati, meski ada juga responden yang memilih kota lain sebagai tujuan seperti Surabaya, Denpasar, Semarang, Padang, Palembang, hingga Sabang. Sedangkan 9% responden memilih traveling ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Arab Saudi, Australia, Korea, dan Belanda. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat memilih destinasi yang relatif lebih dekat dan mudah dijangkau pada situasi new normal.
Hasil riset Pegipegi juga menunjukkan bahwa wisata alam dan kuliner menjadi tujuan yang paling banyak diminati. Sedangkan moda transportasi yang terbanyak dipilih adalah pesawat (53%), disusul kendaraan pribadi (27%), kereta api (16%), dan bus (4%). Sedangkan untuk pilihan akomodasi, 49% memilih akomodasi dengan rentang budget sekitar Rp250.000-Rp500.000 per malam.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keinginan yang tinggi untuk bepergian kembali, terutama untuk menikmati destinasi domestik.
Hampir tiga bulan penggila traveling di Indonesia "dipaksa" berdiam di rumah, hingga menjadikan mereka rindu untuk kembali berpelisiran. Hanya, di masa sekarang, kegiatan traveling atau wisata tentu akan mengalami sejumlah perbedaan. Terutama terkait dengan kebijakan protokol kesehatan yang harus terus diterapkan di era kenormalan baru sekalipun.
Untuk mengetahui apa saja perbedaan perilaku traveling saat new normal, biro perjalanan online Pegipegi melakukan riset kepada lebih dari 900 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Riset berlangsung pada 8-12 Juni 2020. ( )
Berdasarkan riset tersebut, ditemukan bahwa 67% orang Indonesia tertarik untuk bepergian di era new normal , sementara 33% sisanya belum merencanakan bepergian.
Setelah situasi new normal diberlakukan, sebanyak 73% orang berencana bepergian dalam kurun waktu dua bulan ke depan. Kebanyakan responden bepergian dengan alasan keperluan keluarga (33%), disusul dengan traveling sebagai sarana refreshing (26%). Alasan lain yang disebutkan sebagai tujuan traveling adalah untuk urusan bisnis dan pendidikan.
Bagi mereka yang berencana traveling, sebanyak masing-masing 31% ingin bepergian bersama pasangan dan solo traveling, bersama keluarga besar (28%), dan bersama teman (9%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memang merindukan traveling kembali.
Dari riset tersebut diketahui pula bahwa 47% orang Indonesia menjadikan harga atau biaya sebagai faktor terpenting untuk mendukung rencana bepergian di era new normal. Disusul dengan faktor kebersihan (29%) dan kemudahan untuk reschedule dan refund (18%).
Beberapa responden juga menyebut, keamanan dan protokol terkait COVID-19 di area publik menjadi faktor penting bagi mereka. Artinya, masyarakat saat ini sangat peduli dengan protokol kesehatan yang harus diperhatikan saat bepergian pada masa new normal karena situasi ini bukan berarti mengendurkan proteksi diri terhadap kemungkinan terpapar atau memaparkan virus COVID-19. ( )
Bagi mereka yang berencana traveling, 91% responden menjadikan destinasi domestik sebagai pilihan utama. Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta menjadi tiga kota besar yang paling diminati, meski ada juga responden yang memilih kota lain sebagai tujuan seperti Surabaya, Denpasar, Semarang, Padang, Palembang, hingga Sabang. Sedangkan 9% responden memilih traveling ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Arab Saudi, Australia, Korea, dan Belanda. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat memilih destinasi yang relatif lebih dekat dan mudah dijangkau pada situasi new normal.
Hasil riset Pegipegi juga menunjukkan bahwa wisata alam dan kuliner menjadi tujuan yang paling banyak diminati. Sedangkan moda transportasi yang terbanyak dipilih adalah pesawat (53%), disusul kendaraan pribadi (27%), kereta api (16%), dan bus (4%). Sedangkan untuk pilihan akomodasi, 49% memilih akomodasi dengan rentang budget sekitar Rp250.000-Rp500.000 per malam.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keinginan yang tinggi untuk bepergian kembali, terutama untuk menikmati destinasi domestik.
(tsa)
tulis komentar anda