Profil Gus Miftah, Sahabat Deddy Corbuzier yang Sudah Berdakwah sejak Muda
Selasa, 07 Juni 2022 - 08:54 WIB
Berkaca pada orangtuanya, Gus Miftah ternyata punya pesantren juga. Pada 2011, Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Nama pesantren itu sarat akan makna filosofi yaitu bahwa tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketaqwaannya.
Bicara soal perjalanan dakwah, Gus Miftah mengawalinya sejak usianya masih 21 tahun.
Sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah sering sholat malam di mushola sekitar Sarkem, area lokalisasi di Yogyakarta. Entah bagaimana, dari kebiasaan itu Gus Miftah mencetuskan ide untuk berdakwah di area tersebut. Di awal dakwah, ia ditemani Gunardi atau Gun Jack, sosok yang menjadi penguasa di wilayah tersebut. Dari kejadian itu, kajian mulai rutin digelar Gus Miftah.
Tak bisa dipungkiri, banyak tantangan yang dihadapi Gus Miftah dalam menyebarkan agama Islam. Namun, entah bagaimana niat baiknya itu dilancarkan oleh Allah SWT dengan para pekerja dunia malam di lokasi itu menerima kehadiran Gus Miftah.
Menurut beberapa informasi, tak jarang saat kajian digelar, banyak dari murid Gus Miftah yang meneteskan air mata dan mulai mengubah perilakunya secara perlahan.
Tidak puas di Sarkem, Gus Miftah kemudian bergerilya ke beberapa klub malam. Niatnya sama, menyebarkan agama Islam di tempat yang mungkin tak pernah terjamah 'obrolan' soal agama dan ketuhanan.
Niat baik tersebut pun kembali diperlancar oleh Allah SWT. Banyak klub malam yang mengundang Gus Miftah untuk menyebarkan kebaikan soal Islam. Hal ini karena para pekerja malam itu merasa butuh untuk mendapat pengajian. Luar biasanya, banyak pekerja malam yang hijrah berkat peran Gus Miftah.
Bicara soal perjalanan dakwah, Gus Miftah mengawalinya sejak usianya masih 21 tahun.
Sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah sering sholat malam di mushola sekitar Sarkem, area lokalisasi di Yogyakarta. Entah bagaimana, dari kebiasaan itu Gus Miftah mencetuskan ide untuk berdakwah di area tersebut. Di awal dakwah, ia ditemani Gunardi atau Gun Jack, sosok yang menjadi penguasa di wilayah tersebut. Dari kejadian itu, kajian mulai rutin digelar Gus Miftah.
Tak bisa dipungkiri, banyak tantangan yang dihadapi Gus Miftah dalam menyebarkan agama Islam. Namun, entah bagaimana niat baiknya itu dilancarkan oleh Allah SWT dengan para pekerja dunia malam di lokasi itu menerima kehadiran Gus Miftah.
Menurut beberapa informasi, tak jarang saat kajian digelar, banyak dari murid Gus Miftah yang meneteskan air mata dan mulai mengubah perilakunya secara perlahan.
Tidak puas di Sarkem, Gus Miftah kemudian bergerilya ke beberapa klub malam. Niatnya sama, menyebarkan agama Islam di tempat yang mungkin tak pernah terjamah 'obrolan' soal agama dan ketuhanan.
Niat baik tersebut pun kembali diperlancar oleh Allah SWT. Banyak klub malam yang mengundang Gus Miftah untuk menyebarkan kebaikan soal Islam. Hal ini karena para pekerja malam itu merasa butuh untuk mendapat pengajian. Luar biasanya, banyak pekerja malam yang hijrah berkat peran Gus Miftah.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda