dr Ayieb Sukses Menampilkan Dua Sisi Berbeda: Dokter dan Konten Kreator

Senin, 13 Juni 2022 - 13:47 WIB
dr Ayieb, dokter sekaligus sebagai konten kreator. Foto/dok dr Ayieb
JAKARTA - Apa jadinya jika dua dunia berbeda menjadi satu dalam satu tubuh? Hal ini dijalankan langsung oleh dr Ayieb yang berprofesi sebagai dokter juga menjadi konten kreator.

Menjadi seorang dokter jelas memerlukan konsentrasi penuh dan ini pekerjaan yang sangat serius. Maksudnya adalah bersangkutan dengan kesehatan manusia (pasien). Untuk sekadar me-refresh akan kejenuhan yang sehari-hari dirasakan, dr Ayieb membuat konten di akun media sosialnya yang menampilkan sisi lain dari dirinya.

“(Membuat konten) iya, tapi nggak yang fokus banget gitu. Jadi kalo ada waktu kosong dan waktu senggang aja. Kalo lagi mau bikin ya bikin (konten), lagi mood bikin ya bikin (konten), karena kalo lagi nggak mood ya susah,” kata dr Ayieb membuka obrolan bersama BuddyKu.

Jadi bisa dibilang pria 29 tahun ini masih terus fokus ke profesinya sebagai dokter meski memiliki banyak pengikut baik di Instagram maupun di TikTok. Karena selain profesi yang mulia, ia juga ternyata sudah mencita-citakan menjadi seorang dokter sejak masih duduk di bangku SMP.

Awalnya dr Ayieb memiliki cita-cita sebagai pilot saat SD, namun saat SMP berubah ingin mejadi seorang dokter dan masuk ke Fakultas Kedokteran. Hal ini juga ditambah dengan dirinya yang menyadari kalau ternyata takut dengan ketinggian dan kalau dipaksakan juga nggak bagus.





“Udah gitu aku juga kan nggak begitu suka itung-itungan, aku lebih suka hafalan. Karena aku pengennya IPA dan juga dulu tuh ada tetangga yang masuk kedokteran, kalo ngeliat dia sama gengnya keren gitu,” tambahnya.

Keinginannya tersebut semakin menjadi ketika menjenguk keluarga ke RS, di koridor ia melihat dokter dengan jas dokternya sangat keren. Alasan terakhinya adalah karena dokter sekarang itu berbeda dengan dokter zaman dulu.

“Dokter yang sekarang kan lebih banyak tampil di publik atau bisa dibilang sebagai public figure, dia bisa bersosial, bisa ngobrol dengan orang banyak tapi apa yang disampaikan itu bsia menjadi sumber informasi. Nah aku pengen kayak gitu, karena aku juga kan orangnya suka ngobrol dan ngumpul-ngumpul, jadi maunya ada sesuatu yang bisa aku beri dari apa yang aku keluarkan,” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More