Penyakit Ini Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia, Dokter: Perlu Kampanye Gerakan Pengendalian

Kamis, 23 Juni 2022 - 08:14 WIB
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS meminta agar semua petugas kesehatan melakukan kampanye soal pengendalian hipertensi karena penyakit ini paling banyak dialami jemaah haji Indonesia. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS meminta agar semua petugas kesehatan melakukan kampanye soal pengendalian hipertensi karena penyakit ini paling banyak dialami jemaah haji Indonesia .

Kampanye itu merupakan upaya meningkatkan kesadaran Jemaah haji Indonesia terhadap penyakit hipertensi. Tercatat dari sekitar 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia baik di kloter, sektor, maupun KKHI, sebanyak 1.384 merupakan kasus hipertensi.

“Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji,” kata dr. Budi dalam laman resmi Kemenkes, Kamis (23/6/2022).



Budi juga menjelaskan nada langkah -langkah untuk mencegah hipertensi, antara lain: pertama rutin periksakan kesehatan, kedua konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter, ketiga sesuaikan aktifitas dengan kondisi kesehatan.



Kemudian, keempat jaga keseimbangan pola makan, kelima makan sayur dan buah, kenam hindari kelelahan.

Dalam aktifitas fisik yang berlebihan dan kelelahan bisa sebabkan dehidrasi, yang disinyalir menjadi penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah bagi jemaah haji.

Menurutnya asupan cairan cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan baik bagi Jemaah maupun para Tenaga Kesehatan Haji (TKH) di Arab Saudi.

Sementara, tim Koordinator Promosi Kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan, dr. Edi Supriyatna menyampaikan kampanye gerakan pengendalian hipertensi sudah dilaksakan sejak Sabtu 18/6) di sektor sektor dan seputaran mesjid Nabawi, Madinah.

Dengan begitu, ia bersama tim terus bergerak ke sejumlah maktab, tempat pemondokan jemaah sampai di Makkah. “Sosialisasi sudah kami lakukan kemarin di sektor satu,” katanya.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More