Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan di Bromo-Tengger-Semeru Melalui Sinergisitas
Rabu, 29 Juni 2022 - 12:01 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus menggalakkan kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata. Kali ini, rangkaian program Kampanye Sadar Wisata itu bertempat di Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru (BTS).
Sosialisasi Sadar Wisata tersebut dilakukan di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang pada 28-29 Juni 2022.
Sejumlah desa wisata menjadi fokus terselenggaranya Sosialisasi Sadar Wisata di wilayah BTS. Pada tahap pertama, dilakukan di Desa Wisata Wonokitri, Tosari, dan Podokoyo (Kabupaten Pasuruan). Lalu, Desa Wisata Ngadisari dan Wonotoro (Kabupaten Probolinggo), serta Desa Wisata Pasrujambe (Kabupaten Lumajang).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, ketika di Lombok Barat, beberapa waktu lalu, sempat menyampakan bahwa potensi pariwisata harus dikelola melalui berbagai aspek, seperti kebersihan, keramahtamahan, keamanan dan kenyamanan.
"Yang tak kalah penting adalah peran aktif warga desa wisata dalam mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing. Warga harus betul-betul sadar wisata, menjadi bagian dari kekuatan ekosistem parekraf," jelasnya dalam siaran pers Kemenparekraf, Rabu (29/6/2022).
Terkait keterlibatan warga desa dan para pelaku wisata dalam perkembangan pariwisata, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Frans Teguh pada kesempatan sebelumnya, menegaskan, pentingnya kontribusi setiap pihak dalam mengembangkan industri pariwisata.
"Pariwisata adalah bisnis tentang kepercayaan sehingga semua pelaku pariwisata harus mengambil peran dan berkontribusi, tourism is everybody business," kata dia.
Sejalan dengan hal itu, pada pembukaan Sosialisasi Sadar Wisata yang berlangsung serentak untuk lima desa di Daerah Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Florida Pardosi kembali menyoroti tingginya potensi desa wisata.
Sosialisasi Sadar Wisata tersebut dilakukan di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang pada 28-29 Juni 2022.
Sejumlah desa wisata menjadi fokus terselenggaranya Sosialisasi Sadar Wisata di wilayah BTS. Pada tahap pertama, dilakukan di Desa Wisata Wonokitri, Tosari, dan Podokoyo (Kabupaten Pasuruan). Lalu, Desa Wisata Ngadisari dan Wonotoro (Kabupaten Probolinggo), serta Desa Wisata Pasrujambe (Kabupaten Lumajang).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, ketika di Lombok Barat, beberapa waktu lalu, sempat menyampakan bahwa potensi pariwisata harus dikelola melalui berbagai aspek, seperti kebersihan, keramahtamahan, keamanan dan kenyamanan.
"Yang tak kalah penting adalah peran aktif warga desa wisata dalam mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing. Warga harus betul-betul sadar wisata, menjadi bagian dari kekuatan ekosistem parekraf," jelasnya dalam siaran pers Kemenparekraf, Rabu (29/6/2022).
Terkait keterlibatan warga desa dan para pelaku wisata dalam perkembangan pariwisata, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Frans Teguh pada kesempatan sebelumnya, menegaskan, pentingnya kontribusi setiap pihak dalam mengembangkan industri pariwisata.
"Pariwisata adalah bisnis tentang kepercayaan sehingga semua pelaku pariwisata harus mengambil peran dan berkontribusi, tourism is everybody business," kata dia.
Sejalan dengan hal itu, pada pembukaan Sosialisasi Sadar Wisata yang berlangsung serentak untuk lima desa di Daerah Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Florida Pardosi kembali menyoroti tingginya potensi desa wisata.
tulis komentar anda