Masuk ke Ekosistem Borobudur, Sandiaga Uno Pacu Pola Perjalanan Wisata Candi Plaosan
Sabtu, 02 Juli 2022 - 21:26 WIB
Menparekraf Sandiaga mengatakan kisah percintaan ini semakin memperkuat potensi yang ada di Desa Wisata Bugisan. "Ini saya melihat daya tarik atau magnet dari Candi Plaosan atau Candi Kembar, karena ada storynomics percintaan," kata Sandiaga.
Di dalam kawasan Candi Kembar terdapat halaman rumput hijau yang menambah keasrian alam pedesaan khas Jawa.
Candi Plaosan yang memadukan corak Hindu dan Buddha menjadi daya tarik utama wisatawan nusantara hingga mancanegara.
Selain Candi Plaosan yang menjadi objek wisata utama, Desa Wisata Bugisan juga memiliki daya tarik di bidang kesenian yang masih melekat kuat di masyarakat lokal hingga sekarang. Berupa kesenian musik tradisional karawitan (gamelan), Pring Sedapur (alat musik asli Bugisan yang terbuat dari rumpun pohon bambu), Gejlog lesung (lesung sendiri merupakan alat yang digunakan masyarakat zaman dahulu untuk menumbuk padi), hingga aksara jawa yang dikenal juga dengan Hanacaraka.
Desa Bugisan ini memiliki beragam kuliner yang terbuat dari olahan pepaya yang dihasilkan ibu-ibu PKK desa. Seperti permen, nuget, manisan, keripik, dan puding. Selain kuliner, ada pula produk kriya pahatan kayu hingga miniatur Candi Plaosan yang dapat dijadikan sebagai suvenir. Tentunya hal ini akan mendorong peningkatan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja.
Desa Bugisan juga dikenal sebagai desa mandiri dalam pengolahan sampah. Dimana proses pembuatannya berasal dari sampah rumah tangga yang tidak dapat diurai. Sehingga menghasilkan produk seperti pupuk, kerajinan, bahkan fesyen daur ulang.
Dengan potensi alam, budaya, serta kesenian yang dimiliki desa, kian lengkap akan hadirnya
beberapa homestay yang dikelola langsung oleh warga. Dengan gaya arsitektur Jawa yang masih kental, wisatawan dapat ikut merasakan kebiasaan dan berinteraksi langsung dengan warga desa.
Di dalam kawasan Candi Kembar terdapat halaman rumput hijau yang menambah keasrian alam pedesaan khas Jawa.
Baca Juga
Candi Plaosan yang memadukan corak Hindu dan Buddha menjadi daya tarik utama wisatawan nusantara hingga mancanegara.
Selain Candi Plaosan yang menjadi objek wisata utama, Desa Wisata Bugisan juga memiliki daya tarik di bidang kesenian yang masih melekat kuat di masyarakat lokal hingga sekarang. Berupa kesenian musik tradisional karawitan (gamelan), Pring Sedapur (alat musik asli Bugisan yang terbuat dari rumpun pohon bambu), Gejlog lesung (lesung sendiri merupakan alat yang digunakan masyarakat zaman dahulu untuk menumbuk padi), hingga aksara jawa yang dikenal juga dengan Hanacaraka.
Desa Bugisan ini memiliki beragam kuliner yang terbuat dari olahan pepaya yang dihasilkan ibu-ibu PKK desa. Seperti permen, nuget, manisan, keripik, dan puding. Selain kuliner, ada pula produk kriya pahatan kayu hingga miniatur Candi Plaosan yang dapat dijadikan sebagai suvenir. Tentunya hal ini akan mendorong peningkatan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja.
Desa Bugisan juga dikenal sebagai desa mandiri dalam pengolahan sampah. Dimana proses pembuatannya berasal dari sampah rumah tangga yang tidak dapat diurai. Sehingga menghasilkan produk seperti pupuk, kerajinan, bahkan fesyen daur ulang.
Dengan potensi alam, budaya, serta kesenian yang dimiliki desa, kian lengkap akan hadirnya
beberapa homestay yang dikelola langsung oleh warga. Dengan gaya arsitektur Jawa yang masih kental, wisatawan dapat ikut merasakan kebiasaan dan berinteraksi langsung dengan warga desa.
Baca Juga
tulis komentar anda