Pimpin Pengembangan Wilayah Sunrise Baru di Selatan Jakarta, Ini yang Dilakukan Agung Podomoro
Selasa, 05 Juli 2022 - 15:33 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan penjualan rumah di wilayah Bogor dan sekitarnya tercatat meningkat pesat, terutama untuk segmen mewah. PT Agung Podomoro Land Tbk. menjadi salah satu pendorong utama dengan mengembangkan Podomoro Golf View di kawasan Cimanggis yang diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan kawasan residensial pasca kepindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada dalam Bisnis Indonesia Forum Group Discussion: Membedah Peluang Pengembangan Properti Residensial di Kawasan Sunrise pekan lalu menjelaskan, wilayah Cimanggis memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa karena ia mengisi kekosongan pengembangan wilayah antara Bogor dan Jakarta.
“Ada kekosongan antara pengembangan wilayah di pusat Bogor dan Jakarta yaitu di wilayah Cimanggis yang sebenarnya memiliki potensi yang besar. Ini yang dimanfaatkan Agung Podomoro, karena pengembang besar baru ada Agung Podomoro di sana,” jelas Ali.
Pengembangan wilayah di Bogor dipaparkan Ali sejatinya sudah mulai dilakukan sejumlah pengembang besar dalam beberapa tahun terakhir. Namun, wilayah pengembangannya relatif jauh dengan Jakarta seperti di pusat Bogor, atau di Sentul. Situasi ini terjadi lantaran infrastruktur di Bogor yang terbatas. Akses transportasi utama yaitu Tol Jagorawi yang cenderung digunakan masyarakat menengah atas dinilai jadi salah satu kendala pengembangan wilayah.
Sementara kini, dengan pengembangan Light Rail Transit (LRT) hingga Cimanggis makin memperluas akses ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga peluang pertumbuhan wilayah juga makin terbuka lebar. Ini alasan Ali bilang bahwa wilayah Cimanggis merupakan kawasan sunrise.
“Titik di Cimanggis itu sangat potensial, pengembangan Podomoro Golf View seluas 60 hektar ditambah dengan adanya TOD, daerah yang tadinya kosong pasti akan tumbuh pesat, harga properti juga pasti akan naik, karena di luar negeri itu TOD biasanya meningkatkan 10-15% harga properti,” sambungnya.
Podomoro Golf View berada di lahan seluas 60 hektar di kawasan hijau yang sejuk dan merupakan kawasan terintegrasi yang terdiri dari hunian vertikal dan rumah tapak. Kawasan juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas-fasiltas utama pusat komersial, pendidikan mulai dari jenjang taman kanak-kanak sampai universitas, hingga destinasi religi kekinian yaitu Masjid At-Thohir.
Ketua Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Apindo Sanny Iskandar dalam kesempatan serupa turut menambahkan bahwa potensi tersebut juga didorong oleh arah pertumbuhan kawasan residensial pascakepindahan IKN dari Jakarta. Wilayah Selatan Jakarta dijelaskan Sanny bakal menjadi fokus pengembangan karena di timur dan barat Jakarta potensi pengembangan relatif terbatas.
“Di Barat Jakarta wilayah Serpong Tangerang sudah lebih dulu menjadi pusat residensial, dan mulai berkembang menjadi wilayah perdagangan. Sementara di Timur Jakarta wilayah Kota Bekasi juga bahkan saat ini sudah padat, lebih jauh lagi ke Cikarang sudah menjadi kawasan industri. Nah di Selatan cocok untuk pengembangan residensial, pariwisata,” jelas Sanny.
Meski demikian, Sanny menekankan bahwa potensi pertumbuhan tersebut juga perlu didukung oleh regulasi dan rencana pengembangan wilayah yang tepat dari pemerintah setempat.
Sebab pengembangan wilayah sunrise seperti Cimanggis ini memiliki potensi untuk menjadi tulang punggung ekonomi daerah, mengingat dampak positif yang besar. Sebaliknya, jika potensi ini tak dikelola dengan baik, maka bisa jadi beban ekonomi wilayah.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghada dalam Bisnis Indonesia Forum Group Discussion: Membedah Peluang Pengembangan Properti Residensial di Kawasan Sunrise pekan lalu menjelaskan, wilayah Cimanggis memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa karena ia mengisi kekosongan pengembangan wilayah antara Bogor dan Jakarta.
“Ada kekosongan antara pengembangan wilayah di pusat Bogor dan Jakarta yaitu di wilayah Cimanggis yang sebenarnya memiliki potensi yang besar. Ini yang dimanfaatkan Agung Podomoro, karena pengembang besar baru ada Agung Podomoro di sana,” jelas Ali.
Pengembangan wilayah di Bogor dipaparkan Ali sejatinya sudah mulai dilakukan sejumlah pengembang besar dalam beberapa tahun terakhir. Namun, wilayah pengembangannya relatif jauh dengan Jakarta seperti di pusat Bogor, atau di Sentul. Situasi ini terjadi lantaran infrastruktur di Bogor yang terbatas. Akses transportasi utama yaitu Tol Jagorawi yang cenderung digunakan masyarakat menengah atas dinilai jadi salah satu kendala pengembangan wilayah.
Sementara kini, dengan pengembangan Light Rail Transit (LRT) hingga Cimanggis makin memperluas akses ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga peluang pertumbuhan wilayah juga makin terbuka lebar. Ini alasan Ali bilang bahwa wilayah Cimanggis merupakan kawasan sunrise.
“Titik di Cimanggis itu sangat potensial, pengembangan Podomoro Golf View seluas 60 hektar ditambah dengan adanya TOD, daerah yang tadinya kosong pasti akan tumbuh pesat, harga properti juga pasti akan naik, karena di luar negeri itu TOD biasanya meningkatkan 10-15% harga properti,” sambungnya.
Podomoro Golf View berada di lahan seluas 60 hektar di kawasan hijau yang sejuk dan merupakan kawasan terintegrasi yang terdiri dari hunian vertikal dan rumah tapak. Kawasan juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas-fasiltas utama pusat komersial, pendidikan mulai dari jenjang taman kanak-kanak sampai universitas, hingga destinasi religi kekinian yaitu Masjid At-Thohir.
Ketua Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Apindo Sanny Iskandar dalam kesempatan serupa turut menambahkan bahwa potensi tersebut juga didorong oleh arah pertumbuhan kawasan residensial pascakepindahan IKN dari Jakarta. Wilayah Selatan Jakarta dijelaskan Sanny bakal menjadi fokus pengembangan karena di timur dan barat Jakarta potensi pengembangan relatif terbatas.
“Di Barat Jakarta wilayah Serpong Tangerang sudah lebih dulu menjadi pusat residensial, dan mulai berkembang menjadi wilayah perdagangan. Sementara di Timur Jakarta wilayah Kota Bekasi juga bahkan saat ini sudah padat, lebih jauh lagi ke Cikarang sudah menjadi kawasan industri. Nah di Selatan cocok untuk pengembangan residensial, pariwisata,” jelas Sanny.
Meski demikian, Sanny menekankan bahwa potensi pertumbuhan tersebut juga perlu didukung oleh regulasi dan rencana pengembangan wilayah yang tepat dari pemerintah setempat.
Sebab pengembangan wilayah sunrise seperti Cimanggis ini memiliki potensi untuk menjadi tulang punggung ekonomi daerah, mengingat dampak positif yang besar. Sebaliknya, jika potensi ini tak dikelola dengan baik, maka bisa jadi beban ekonomi wilayah.
(hri)
tulis komentar anda