Mencoba Lezatnya Olahan Gurita Buatan Orang Jepang di Solo

Sabtu, 27 Juni 2020 - 10:44 WIB
Jika ingin menikmati kuliner takoyaki dan ramen asli Jepang namun harganya pas di kantong, Warung Takohiro di Kelurahan Pucangsawit, RT 3 RW 11, Kecamatan Jebres, Solo, bisa menjadi tujuan. Foto/Koran SINDO/Ary Wahyu Wibowo
SOLO - Jika ingin menikmati kuliner takoyaki dan ramen asli Jepang namun harganya pas di kantong, Warung Takohiro di Kelurahan Pucangsawit, RT 3 RW 11, Kecamatan Jebres, Solo, bisa menjadi tujuan. Warung yang menjual kuliner khas Negeri Sakura itu didirikan oleh Hada Hiroshi dan istrinya, Nurul Dewi Saraswati.

Kuliner takoyaki asli Jepang buatan Hiroshi, terdiri atas tepung terigu dan gurita. Sementara untuk ramen bahannya dari mi dengan aneka macam varian topping, ada jamur, ayam, telur, rumput laut, dan sayuran. Warung ini berdiri sekitar satu tahun lalu. Ketika Hiroshi pertama pulang ke Indonesia pada 2018.

“Saat itu, Hiroshi membuat takoyaki di rumah dulu, dijual satu biji hanya Rp500 di kampung pakai gerobak,” kata Arista Afrianawati, salah satu pegawai Warung Takohiro. (Baca: Pakai Kondom, Kualitas Bercinta Tidak Akan Berkurang)



Hiroshi sempat heran karena di beberapa tempat takoyaki isinya ada sosis, keju. Sementara di Jepang, takoyaki isinya hanya gurita. Jadi, ia kemudian ingin membuat takoyaki asli Jepang yang isinya hanya gurita.

Saat pertama kali buka, hanya sedikit yang minat karena belum tahu rasanya. Baru ketika takoyaki buatan Hiroshi viral di media sosial (medsos) karena rasanya enak, banyak yang berminat untuk mencoba.

Warungnya kemudian menjadi ramai hingga sekarang. Takoyaki dibanderol Rp10.000 untuk satu porsi dengan isi 7 biji. Takoyaki rasanya gurih dan yang menjadi khas adalah rasa sausnya yang berbeda karena didatangkan dari Jepang. Takoyaki yang gurih bercampur rasa manis dan kecut dari saus asli Jepang, memberikan sensasi lezat di lidah. (Baca juga: Peluang Bisnis Online Paling Legit Tanpa Modal di Tengah Covid-19)

Harga yang dibanderol sangat bersahabat karena pas di kantong. Sebab Takoyaki di negara Jepang harganya sekitar 600-800 yen. Atau jika dirupiahkan sekitar Rp60.000. Alasanmya, bahan baku di Indonesia lebih murah dibanding di Jepang. Jadi, harganya pun juga bisa murah dan terjangkau. Untuk gurita, Hiroshi mendatangkan dari Semarang dan Surabaya.

Dalam sehari, sekitar 200 porsi takoyaki ludes laku terjual. Selain dari Solo, pembeli ada dari Yogyakarta, Semarang, dan kota-kota lainnya. Mereka mampir untuk mencicipi saat datang ke Kota Solo. Sementara untuk kuliner ramen dijual Rp12.000 dan Rp13.000. “Ada empat rasa, rasanya miso, soyu, shio, dan kari. Untuk kari, tanpa santan,” terangnya. (Lihat videonya: Resepsi Pernikahan ala Drive Thru, Alternatif di Tengah Pandemi)

Ramen rasanya berbeda-beda, ada yang gurih dan agak manis. Takoyaki dan ramen dibuat sendiri oleh Hiroshi. Saat di warung, tinggal diracik oleh para karyawannya. Warung dibuka mulai pukul 15.00 WIB hingga 20.00 WIB. Karena lokasinya masuk kampung di belakang Kelurahan Pucangsawit, Hiroshi berencana untuk buka di tempat yang lebih besar dan strategis. (Ary Wahyu Wibowo)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More