GCB Inisiatori Program Pengolahan Sampah Sungai Jadi Energi Alternatif

Minggu, 28 Juni 2020 - 23:53 WIB
Program ini berupaya meningkatkan kualitas air sungai dan mengembalikan fungsi sungai sebagai bahan baku air bersih. / Foto: ist
JAKARTA - Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) untuk kali pertama menjadi inisiator program pengolahan sampah sungai menjadi energi dalam bentuk briket/pelet yang disebut Tempat Olahan Sampah Sungai Gerakan Ciliwung Bersih (TOSS-GCB). Briket/Pelet tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar sehari-hari sebagai pengganti minyak tanah bahkan LPG, baik untuk keperluan warung hingga industri yang menggunakan boiler seperti pabrik tekstil, pupuk, dan pembangkit listrik.

(Baca juga: Single Terlanjur Mencinta Lyodra dan Tiara Trending di YouTube )

Secara khusus, program ini dirancang untuk mengolah sampah sungai menjadi listrik, dan diperuntukkan bagi masyarakat di sepanjang aliran Sungai Ciliwung dengan produk akhirnya adalah syntetic gas (syngas). Ini mampu menjadi substitusi bahan bakar untuk genset/diesel. Listrik yang dihasilkan dari unit instalasi TOSS-GCB ini akan digunakan mengoperasikan mesin pompa dan penjernihan air Sungai sehingga laik untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK).



Sasaran utama dari program ini adalah upaya meningkatkan kualitas air sungai dan mengembalikan fungsi sungai sebagai bahan baku air bersih. Hal ini dapat diwujudkan dengan mereplikasi unit TOSS-GCB agar di setiap lokasi Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), sehingga memiliki fasilitas MCK sekaligus mengolah dan memanfaatkan sampah di sekitarnya menjadi energi listrik untuk mengoperasikan instalasi TOSS GCB tersebut.

TOSS-GCB adalah suatu program kolaboratif antara GCB dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Usaha Milik Negara melalui anak usaha PT PLN yakni PT Indonesia Power, PDAM DKI Jakarta, dan perusahaan swasta PT Indofood Sukses Makmur Tbk, serta startup company di bidang supply-value chain energi baru dan terbarukan comestoarra.com. Program ini diresmikan pada 27 Juni lalu.

Menurut Ketua GCB, Peni Susanti, tujuan didirikan GCB adalah untuk menggalang kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan serta kelestarian aliran Sungai Ciliwung. Organisasi nirlaba yang didirikan pada 1989 ini juga diharapkan mampu menjadi sarana edukasi dan wisata (edu-wisata) bagi masyarakat luas khususnya yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

(Baca juga: 5 Hal Ini Dapat Terjadi pada Tubuh Akibat Kelebihan Sodium )

"Sungai Ciliwung telah lama dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum. Sayangnya, Sungai Ciliwung yang diharapkan mampu menjadi salah satu simbol dan etalase kota Jakarta telah tercemar oleh sampah, baik plastik, domestik rumah tangga, dan juga biomassa. Melalui program TOSS-GCB, diharapkan seluruh stakeholders di sepanjang aliran Sungai Ciliwung mengembalikan fungsi Sungai Ciliwung sebagai sumber air bersih," tutur Peni melalui pernyataan resminya, Minggu (28/6).

Di kesempatan yang sama, Head of Corporate Communications Division PT Indofood, Stefanus Indrayana mengatakan, peran aktif Indofood terhadap pelestarian lingkungan terangkum dalam program Corporate Social Responsibility, Protecting The Environment. Indofood mendukung berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan, khususnya upaya pengelolaan sampah, terlebih jika upaya dilakukan dengan mengusung pendekatan ESR atau Extended Stakeholder Responsibility.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More