Mengenal Katun Organik, Bahan Pakaian yang Sangat Nyaman Dikenakan
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 10:26 WIB
JAKARTA - Seiring dengan pemanasan global, isu-isu cinta lingkungan semakin diangkat oleh masyarakat. Mulai dari menghindari penggunaan plastik, hingga memilih pakaian yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, seperti katun organik.
Katun organik atau organic cotton, merupakan tanaman daerah subtropik seperti Cina, AS, dan Turki. Untuk produk berupa katun organik penanamannya tidak menggunakan rekayasa genetika dan tidak menggunakan bahan kimia pertanian seperti pestisida dan pupuk. Inilah yang membedakannya dengan jenis cotton biasa.
Pada 2007, produksi kapas organik mencapai kurang lebih 265.517 bal katun organik yang dihasilkan dari 24 negara di seluruh dunia dan terus bertumbuh hingga mencapai 50% per tahunnya.
Karena bahannya yang bebas dari pestisida atau bahan kimia, tentunya katun organik atau organic cotton ini menjadi pilihan yang sehat tak hanya bagi pengusaha konveksi namun juga bagi dunia pertanian.
Mengapa demikian? Berdasarkan penelitian yang dilakukan Greenpeace tentang komparasi antara katun organik dan konvensional pada pertanian India menyatakan jika petani yang menanam katun organik mampu meraup keuntungan 200% jika dibandingkan dengan petani yang menanam kapas non organik.
Nah, untung yang berlipat ini dikarenakan minimnya biaya produksi karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Terlebih lagi warna yang dihasilkan dari katun organik ternyata lebih tajam, dan penggunaan katun organik ternyata bisa mengurangi dampak perubahan iklim.
Tidak digunakannya bahan-bahan kimia dan pestisida, hasil dari gas rumah kaca berkurang sebanyak 94% dari pertanian konvensional. Selain itu, tanah menjadi lebih sehat dan mampu melakukan penyerapan CO² dari atmosfer menjadi maksimal.
Selain punya berbagai keuntungan dari segi bisnis, Anda sebagai pengguna pun akan sangat diuntungkan. Karena, pakaian yang terbuat dari katun organik memiliki kemampuan menyerap air dengan baik sehingga cocok digunakan di negara tropis seperti Indonesia. Dengan daya serap tinggi, Anda tidak mudah gerah saat beraktivitas, walaupun cuaca sedang terik.
Katun organik atau organic cotton, merupakan tanaman daerah subtropik seperti Cina, AS, dan Turki. Untuk produk berupa katun organik penanamannya tidak menggunakan rekayasa genetika dan tidak menggunakan bahan kimia pertanian seperti pestisida dan pupuk. Inilah yang membedakannya dengan jenis cotton biasa.
Pada 2007, produksi kapas organik mencapai kurang lebih 265.517 bal katun organik yang dihasilkan dari 24 negara di seluruh dunia dan terus bertumbuh hingga mencapai 50% per tahunnya.
Karena bahannya yang bebas dari pestisida atau bahan kimia, tentunya katun organik atau organic cotton ini menjadi pilihan yang sehat tak hanya bagi pengusaha konveksi namun juga bagi dunia pertanian.
Mengapa demikian? Berdasarkan penelitian yang dilakukan Greenpeace tentang komparasi antara katun organik dan konvensional pada pertanian India menyatakan jika petani yang menanam katun organik mampu meraup keuntungan 200% jika dibandingkan dengan petani yang menanam kapas non organik.
Nah, untung yang berlipat ini dikarenakan minimnya biaya produksi karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Terlebih lagi warna yang dihasilkan dari katun organik ternyata lebih tajam, dan penggunaan katun organik ternyata bisa mengurangi dampak perubahan iklim.
Tidak digunakannya bahan-bahan kimia dan pestisida, hasil dari gas rumah kaca berkurang sebanyak 94% dari pertanian konvensional. Selain itu, tanah menjadi lebih sehat dan mampu melakukan penyerapan CO² dari atmosfer menjadi maksimal.
Selain punya berbagai keuntungan dari segi bisnis, Anda sebagai pengguna pun akan sangat diuntungkan. Karena, pakaian yang terbuat dari katun organik memiliki kemampuan menyerap air dengan baik sehingga cocok digunakan di negara tropis seperti Indonesia. Dengan daya serap tinggi, Anda tidak mudah gerah saat beraktivitas, walaupun cuaca sedang terik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda