Krista Exhibitions dan Pertiwi Indonesia Dukung Kampanye Kebaya Goes To Unesco
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 21:52 WIB
JAKARTA - Krista Exhibitions mendukung Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menggelar fashion show kebaya di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Gelaran fashion show kebaya itu merupakan upaya Pertiwi Indonesia menggalakan perempuan menggunakan pakaian tradisional khas Indonesia terutama kebaya untuk dicatatkan sebagai warisan budaya Indonesia kepada UNESCO.
"Kami bergerak di daerah di mana Pertiwi mempunyai DPD untuk merangkul semua generasi agar keberadaan kebaya semakin besar gaungnya," ungkap Ketua Pertiwi Indonesia, Shinta Omar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8/2022).
"Kita juga sedang melakukan riset dan bekerjasama dengan media nasional untuk menyosialisasikan kebaya ke seluruh Indonesia," lanjut dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua II Pertiwi Indonesia, Miranti Serad Ginanjar menyebutkan, barisan berkebaya diinisiasi oleh Pertiwi Indonesia dengan mengajak komunitas lain.
"Sudah bergabung 24 komunitas besar, salah satunya PSMTI yang diketuai oleh Dr Dewi Susilo Budiharjo, yang peduli terhadap kebaya," kata dia.
Menurutnya, barisan berkebaya memberikan dukungan kepada pemerintah Indonesia dalam upaya mendaftarkan kebaya menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Sementara itu, Kebaya Goes To UNESCO bisa dimaknai sebagai seruan untuk mendukung pendaftaran kebaya menjadi warisan budaya tak benda. Kebaya hendak menyusul batik yang sudah mendapat pengakuan UNESCO sejak 2 Oktober 2009.
Gelaran fashion show kebaya itu merupakan upaya Pertiwi Indonesia menggalakan perempuan menggunakan pakaian tradisional khas Indonesia terutama kebaya untuk dicatatkan sebagai warisan budaya Indonesia kepada UNESCO.
"Kami bergerak di daerah di mana Pertiwi mempunyai DPD untuk merangkul semua generasi agar keberadaan kebaya semakin besar gaungnya," ungkap Ketua Pertiwi Indonesia, Shinta Omar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8/2022).
Baca Juga
"Kita juga sedang melakukan riset dan bekerjasama dengan media nasional untuk menyosialisasikan kebaya ke seluruh Indonesia," lanjut dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua II Pertiwi Indonesia, Miranti Serad Ginanjar menyebutkan, barisan berkebaya diinisiasi oleh Pertiwi Indonesia dengan mengajak komunitas lain.
"Sudah bergabung 24 komunitas besar, salah satunya PSMTI yang diketuai oleh Dr Dewi Susilo Budiharjo, yang peduli terhadap kebaya," kata dia.
Menurutnya, barisan berkebaya memberikan dukungan kepada pemerintah Indonesia dalam upaya mendaftarkan kebaya menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Sementara itu, Kebaya Goes To UNESCO bisa dimaknai sebagai seruan untuk mendukung pendaftaran kebaya menjadi warisan budaya tak benda. Kebaya hendak menyusul batik yang sudah mendapat pengakuan UNESCO sejak 2 Oktober 2009.
(nug)
tulis komentar anda