Poligami Disebut Solusi Cegah HIV/AIDS, Dokter: Menyesatkan
Jum'at, 02 September 2022 - 09:20 WIB
JAKARTA - Dokter mengatakan poligami sebagai solusi mencegah HIV/AIDS adalah pendapat yang menyesatkan. Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan cara mencegah HIV/AIDS adalah poligami untuk yang sudah berpasangan. Sedangkan yang lajang, disarankan segera menikah.
Pernyataan Uu pun menjadi sorotan. Banyak yang beranggapan hal tersebut kurang tepat. Hal senada juga disampaikan oleh dokter dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr Syifa Mustika.
"Secara medis, anjuran poligami untuk mencegah HIV/AIDS jelas menyesatkan. Justru, poligami malah berpotensi menambah jumlah kasus HIV/AIDS jika tidak disertai dengan ilmu soal seksualitas," kata Syifa dikutip dari situs resmi NU, Jumat (2/9/2022).
Syifa menjelaskan bahwa solusi untuk penanggulangan HIV/AIDS adalah bisa dilakukan dengan aktif menyosialisasikan pendidikan kesehatan seksual reproduksi pada masyarakat. Khususnya generasi muda yang memang menjadi kelompok rentan terinfeksi HIV/AIDS.
"Pendidikan (seksual reproduksi) ini penting dikenalkan dari mulai remaja sekolah sampai kepada lingkaran sosial masyarakat. Sosialisasi bisa dilakukan di posyandu maupun puskesmas," jelas Syifa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum menyarankan poligami untuk mencegah HIV/AIDS menyusul tingginya kasus penyakit tersebut di Jawa Barat. Meski demikian, dia telah minta maaf setelah membuat gaduh.
"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet kawin saja, orang tua memberikan dukungan jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," ucap Uu.
"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya, dari pada ibu kena (HIV/AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," tutup Uu.
Lihat Juga: Cerita 3 Wanita asal Amerika Terinfeksi HIV usai Jalani Perawatan Kecantikan Injeksi Abal-Abal
Pernyataan Uu pun menjadi sorotan. Banyak yang beranggapan hal tersebut kurang tepat. Hal senada juga disampaikan oleh dokter dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr Syifa Mustika.
"Secara medis, anjuran poligami untuk mencegah HIV/AIDS jelas menyesatkan. Justru, poligami malah berpotensi menambah jumlah kasus HIV/AIDS jika tidak disertai dengan ilmu soal seksualitas," kata Syifa dikutip dari situs resmi NU, Jumat (2/9/2022).
Syifa menjelaskan bahwa solusi untuk penanggulangan HIV/AIDS adalah bisa dilakukan dengan aktif menyosialisasikan pendidikan kesehatan seksual reproduksi pada masyarakat. Khususnya generasi muda yang memang menjadi kelompok rentan terinfeksi HIV/AIDS.
"Pendidikan (seksual reproduksi) ini penting dikenalkan dari mulai remaja sekolah sampai kepada lingkaran sosial masyarakat. Sosialisasi bisa dilakukan di posyandu maupun puskesmas," jelas Syifa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum menyarankan poligami untuk mencegah HIV/AIDS menyusul tingginya kasus penyakit tersebut di Jawa Barat. Meski demikian, dia telah minta maaf setelah membuat gaduh.
"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet kawin saja, orang tua memberikan dukungan jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," ucap Uu.
"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya, dari pada ibu kena (HIV/AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," tutup Uu.
Lihat Juga: Cerita 3 Wanita asal Amerika Terinfeksi HIV usai Jalani Perawatan Kecantikan Injeksi Abal-Abal
(dra)
tulis komentar anda