Sebagai Publik Figur, Artis Diharapkan Bisa Jadi Panutan Jauhi Narkoba
Rabu, 01 Juli 2020 - 21:01 WIB
JAKARTA - Masalah narkoba di kalangan artis dan selebritas terbilang masih cukup marak sekarang ini. Hingga pertengahan 2020 ini saja tercatat belasan artis yang harus berurusan dengan hukum karena masalah penyalagunaan narkoba.
(Baca juga: Pecahkan Rekor Lelang, Gitar Kurt Cobain Laku Rp85,5 Miliar )
Terkait permasalahan tersebut, vokalis grup musik d'Masiv, Rian berharap artis maupun publik figur bisa lebih menyebarkan citra positif, khususnya kepada para penggemarnya. Rian berpandangan bahwa situasi keterlibatan artis belakangan ini bisa berdampak buruk bagi profesi itu sendiri.
"Saya sebenarnya jadi kasihan sama profesinya, karena artis atau musisi saat ini menjadi profesi yang menjanjikan dan banyak yang sekarang sudah menjalani pola hidup yang sehat. Jadi kita jangan menyalahkan profesinya, balik lagi ke individunya," kata vokalis bernama lengkap Rian Ekky Pradipta melalui siaran pers BNN, Rabu (1/7).
Pria 33 tahun itu juga menyarankan agar tiap-tiap keluarga diperkuat, memberikan contoh yang baik berawal dari rumah, termasuk dengan memperhatikan pola makan dan istirahat. (Baca juga: Chicco Jerikho Keranjingan Gowes Sepeda )
Persoalan narkoba di kalangan artis juga mendapat tanggapan dr Lula Kamal, M.Sc. Menurut dokter yang telah malang melintang dalam penanganan masalah adiksi ini, terdapat banyak tekanan bagi para artis. Faktor waktu pekerjaan yang tidak menentu seringkali menguras tenaga, sehingga mereka mengonsumsi obat tertentu.
"Mereka seharusnya waspada ketika bisa menjalankan aktivitas dengan kuat selama berhari-hari tanpa tidur sekalipun. Saat itulah, sebenarnya ada yang salah dengan asupan yang mereka konsumsi. Karena itulah, saya seringkali memberikan masukan agar para artis waspada dan hati-hati akan hal seperti demikian," tutur dr Lula Kamal.
Sementara itu, anggapan bahwa maraknya penangkapan artis merupakan upaya menaikkan citra atau kinerja penegak hukum, coba ditepis oleh Direktur Informasi dan Edukasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, Purwo Cahyoko. Menurutnya, penangkapan itu bisa dilakukan pada siapapun, baik itu artis atau masyarakat biasa, dan penangkapan itu membutuhkan proses. Tidak serta merta seseorang itu ditangkap, karena perlu penyelidikan yang mendalam terlebih dahulu. Setelah prosedur lengkap, barulah dilakukan penangkapan.
Kebetulan jika yang tertangkap itu artis, maka ekspos kasusnya laku karena itulah bagian dari risiko publik figur. "BNN maupun Polri tidak pernah menjadikan figur tertentu sebagai target operasi kecuali bila dia memang merupakan bagian dari sindikat narkoba. Apalagi untuk sekadar menjadikan artis sebagai bahan kampanye atau mencari popularitas, hal ini tidak benar, saya jamin," ungkap Purwo.
(Baca juga: Lola Amaria Bicara Nasib Pekerja Film di Era New Normal )
Oleh karena itu, Purwo berharap para artis mampu menjadi teladan atau panutan. "BNN ke depan mencanangkan hidup seratus persen, kita berharap teman-teman artis ini menggelorakan hidup sehat, sadar dan bahagia tanpa narkoba," cetusnya.
(Baca juga: Pecahkan Rekor Lelang, Gitar Kurt Cobain Laku Rp85,5 Miliar )
Terkait permasalahan tersebut, vokalis grup musik d'Masiv, Rian berharap artis maupun publik figur bisa lebih menyebarkan citra positif, khususnya kepada para penggemarnya. Rian berpandangan bahwa situasi keterlibatan artis belakangan ini bisa berdampak buruk bagi profesi itu sendiri.
"Saya sebenarnya jadi kasihan sama profesinya, karena artis atau musisi saat ini menjadi profesi yang menjanjikan dan banyak yang sekarang sudah menjalani pola hidup yang sehat. Jadi kita jangan menyalahkan profesinya, balik lagi ke individunya," kata vokalis bernama lengkap Rian Ekky Pradipta melalui siaran pers BNN, Rabu (1/7).
Pria 33 tahun itu juga menyarankan agar tiap-tiap keluarga diperkuat, memberikan contoh yang baik berawal dari rumah, termasuk dengan memperhatikan pola makan dan istirahat. (Baca juga: Chicco Jerikho Keranjingan Gowes Sepeda )
Persoalan narkoba di kalangan artis juga mendapat tanggapan dr Lula Kamal, M.Sc. Menurut dokter yang telah malang melintang dalam penanganan masalah adiksi ini, terdapat banyak tekanan bagi para artis. Faktor waktu pekerjaan yang tidak menentu seringkali menguras tenaga, sehingga mereka mengonsumsi obat tertentu.
"Mereka seharusnya waspada ketika bisa menjalankan aktivitas dengan kuat selama berhari-hari tanpa tidur sekalipun. Saat itulah, sebenarnya ada yang salah dengan asupan yang mereka konsumsi. Karena itulah, saya seringkali memberikan masukan agar para artis waspada dan hati-hati akan hal seperti demikian," tutur dr Lula Kamal.
Sementara itu, anggapan bahwa maraknya penangkapan artis merupakan upaya menaikkan citra atau kinerja penegak hukum, coba ditepis oleh Direktur Informasi dan Edukasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, Purwo Cahyoko. Menurutnya, penangkapan itu bisa dilakukan pada siapapun, baik itu artis atau masyarakat biasa, dan penangkapan itu membutuhkan proses. Tidak serta merta seseorang itu ditangkap, karena perlu penyelidikan yang mendalam terlebih dahulu. Setelah prosedur lengkap, barulah dilakukan penangkapan.
Kebetulan jika yang tertangkap itu artis, maka ekspos kasusnya laku karena itulah bagian dari risiko publik figur. "BNN maupun Polri tidak pernah menjadikan figur tertentu sebagai target operasi kecuali bila dia memang merupakan bagian dari sindikat narkoba. Apalagi untuk sekadar menjadikan artis sebagai bahan kampanye atau mencari popularitas, hal ini tidak benar, saya jamin," ungkap Purwo.
(Baca juga: Lola Amaria Bicara Nasib Pekerja Film di Era New Normal )
Oleh karena itu, Purwo berharap para artis mampu menjadi teladan atau panutan. "BNN ke depan mencanangkan hidup seratus persen, kita berharap teman-teman artis ini menggelorakan hidup sehat, sadar dan bahagia tanpa narkoba," cetusnya.
(nug)
tulis komentar anda