Erha Palu Destinasi Solusi Kulit Sehat di Sulawesi Tengah
Jum'at, 16 September 2022 - 09:29 WIB
JAKARTA - Industri klinik kecantikan maupun perawatan kulit di Indonesia bertumbuh dengan pesat dan menjadi sangat menjanjikan dengan pertumbuhan hingga 70 persen sendiri di dalam negeri pada 2021. Kondisi ini menimbulkan bertumbuhnya bisnis sejenis dan didukung oleh kesadaran masyarakan Indonesia untuk memiliki kulit dan rambut yang sehat.
Untuk tetap bertahan di tengah persaingan klinik kecantikan dan perawatan kulit yang kian ketat, Erha terus meningkatkan kapasitas para sumber daya manusianya dalam hal ini para dokter dan bagian pengembangan produk secara terus menerus sehingga dapat terus memberikan inovasi pelayanan terbaik kepada konsumennya.
Menjelang 23 tahun, Erha terus melakukan pengembangan baik secara bisnis, maupun aksesibilitas agar bisa memberikan pelayanan perawatan kulit dan rambut secara merata tidak hanya di kota metropolitan, tetapi di kota-kota lainnya yang berpotensi memiliki pasar di industri ini. Seperti Erha di kota Palu saat ini menjadi destinasi lengkap untuk solusi kulit dan rambut sehat untuk wilayah Sulawesi Tengah.
Beberapa tahun terakhir Indonesia dihebohkan dengan adanya kasus dermatitis atopik pada anak-anak. Prevalensi dermatitis atopic mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto melaporkan bahwa morbiditas penyakit alergi pada anak sekolah di kota metropolitan di Indonesia memiliki pola yang sama dengan negara berkembang lainnya. Penelitian melibatkan 499 anak dan remaja dari sekolah dan universitas di 5 kota.
Dilaporkan 278 subjek setidaknya memiliki satu manifestasi penyakit alergi, dimana kasus dermatitis atopic sebesar 1,8 persen. Urtikaria dan rhinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan riwayat keluarga atopi positif sebesar 60,79 persen. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kasus dibandingkan tahun 19981.
Dermatitis atopik dapat menyerang segala usia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua di umur emasnya. Bagi sebagian orang yang mengalami kondisi kulit atopik, mengunjungi dan berobat ke dokter kulit ternyata tidak selalu mudah.
Meski rasa gatal sudah tak tertahankan dan permukaan kulit sudah berubah total, tetap saja ada beberapa orang yang merasa enggan untuk meminta bantuan kepada dokter spesialis kulit. Namun, banyak orang tidak ragu dan terkesan selalu menomorsatukan penampilan, dengan berkunjung ke klinik kecantikan tanpa melihat apakah dermatologistnya jelas dan terkredibilitas.
Tentunya banyak faktor yang menyebabkan orang dengan penyakit kulit tersebut enggan berkunjung ke dokter spesialis kulit, seperti kurangnya pengetahuan mengenai penyakit kulit, kondisi pandemik yang menyebabkan orang takut ke rumah sakit, keterbatasan waktu dan biaya, dan masih banyak faktor lainnya.
Untuk tetap bertahan di tengah persaingan klinik kecantikan dan perawatan kulit yang kian ketat, Erha terus meningkatkan kapasitas para sumber daya manusianya dalam hal ini para dokter dan bagian pengembangan produk secara terus menerus sehingga dapat terus memberikan inovasi pelayanan terbaik kepada konsumennya.
Menjelang 23 tahun, Erha terus melakukan pengembangan baik secara bisnis, maupun aksesibilitas agar bisa memberikan pelayanan perawatan kulit dan rambut secara merata tidak hanya di kota metropolitan, tetapi di kota-kota lainnya yang berpotensi memiliki pasar di industri ini. Seperti Erha di kota Palu saat ini menjadi destinasi lengkap untuk solusi kulit dan rambut sehat untuk wilayah Sulawesi Tengah.
Beberapa tahun terakhir Indonesia dihebohkan dengan adanya kasus dermatitis atopik pada anak-anak. Prevalensi dermatitis atopic mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto melaporkan bahwa morbiditas penyakit alergi pada anak sekolah di kota metropolitan di Indonesia memiliki pola yang sama dengan negara berkembang lainnya. Penelitian melibatkan 499 anak dan remaja dari sekolah dan universitas di 5 kota.
Dilaporkan 278 subjek setidaknya memiliki satu manifestasi penyakit alergi, dimana kasus dermatitis atopic sebesar 1,8 persen. Urtikaria dan rhinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan riwayat keluarga atopi positif sebesar 60,79 persen. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kasus dibandingkan tahun 19981.
Baca Juga
Dermatitis atopik dapat menyerang segala usia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua di umur emasnya. Bagi sebagian orang yang mengalami kondisi kulit atopik, mengunjungi dan berobat ke dokter kulit ternyata tidak selalu mudah.
Meski rasa gatal sudah tak tertahankan dan permukaan kulit sudah berubah total, tetap saja ada beberapa orang yang merasa enggan untuk meminta bantuan kepada dokter spesialis kulit. Namun, banyak orang tidak ragu dan terkesan selalu menomorsatukan penampilan, dengan berkunjung ke klinik kecantikan tanpa melihat apakah dermatologistnya jelas dan terkredibilitas.
Tentunya banyak faktor yang menyebabkan orang dengan penyakit kulit tersebut enggan berkunjung ke dokter spesialis kulit, seperti kurangnya pengetahuan mengenai penyakit kulit, kondisi pandemik yang menyebabkan orang takut ke rumah sakit, keterbatasan waktu dan biaya, dan masih banyak faktor lainnya.
tulis komentar anda