Studi Terbaru: Produk Berbasis Nabati Lebih Sehat dan Berkelanjutan Dibanding Produk Hewani

Jum'at, 30 September 2022 - 18:23 WIB
Menurut sebuah kajian penelitian terbaru yang dilakukan oleh psikolog dari University of Bath di Inggris, alternatif produk berbasis nabati lebih sehat dan ramah lingkungan daripada produk hewani. Foto/Ilustrasi/Ist
JAKARTA - Menurut sebuah kajian penelitian terbaru yang dilakukan oleh psikolog dari University of Bath di Inggris, alternatif produk berbasis nabati lebih sehat dan ramah lingkungan daripada produk hewani.

Peneliti tersebut meninjau 43 penelitian mengenai dampak makanan berbasis nabati terhadap kesehatan manusia dan lingkungan —khususnya makanan yang diformulasikan “meniru” rasa produk hewani—, serta sikap konsumen terhadap produk ini.

“Hasil kajian menunjukkan produk berbasis nabati yang diformulasi terutama sebagai alternatif produk hewani tidak hanya jauh lebih sehat dan berkelanjutan daripada produk hewani, tetapi juga lebih menarik bagi mereka yang mencoba mengurangi asupan daging dan susu,” ungkap Among Prakosa, Manajer Tantangan 21 Hari Vegan di Act For Farmed Animals (AFFA).

Tantangan 21 Hari Vegan merupakan kampanye bersama yang dijalankan oleh Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal untuk mempromosikan pemilihan makanan yang lebih sehat dan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan hewan di Indonesia.





Daging “hijau” versus daging merah

Ketika membandingkan dampak lingkungan antara burger berbasis nabati dan burger dari daging sapi, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh penggunaan lahan dan air dari pengolahan burger nabati mendekati nol, yang berbanding terbalik terhadap dampak yang dihasilkan oleh produk hewani. Penelitian ini mengungkapkan bahwa burger nabati mengandung 98% emisi GRK yang lebih sedikit dibandingkan dengan burger daging sapi.

“Temuan ini penting karena menurut ahli, kita perlu menjauhkan diri dari produk hewani demi masa depan bumi dan kesehatan masyarakat,” tambah Among. “Industri peternakan merupakan salah satu industri yang memiliki dampak paling buruk terhadap lingkungan serta menyumbang 57% dari semua emisi GRK dari produksi pangan global,” jelasnya.

Menurut Klasifikasi Profil Gizi Inggris yang digunakan sebagai salah satu analisis dalam penelitian, 40% produk daging diklasifikasikan 'kurang sehat' dibandingkan dengan alternatif nabati sebanyak 14%
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More