Jadi Sutradara, Prisia Nasution Terlanjur Enjoy Main di Balik Layar
Kamis, 13 Oktober 2022 - 12:41 WIB
JAKARTA - Kabar menyenangkan kini datang dari aktris Prisia Nasution, yang baru saja sukses menyutradarai salah satu serial yang berjudul 12 Hari. Serial bergenre drama dengan sentuhan aksi dan komedi ini menjadi serial pertamanya yang tayang.
12 Hari mengisahkan perjalanan Ridho (Yoga Pratama) yang baru saja keluar dari penjara. Sebagai mantan narapidana, ia dihadapkan dengan lingkungan yang tak menerimanya, sembari mencari keadilan di balik kematian ibunya di saat yang bersamaan.
Serial arahan Prisia Nasution ini tak hanya menyajikan kisah yang menghibur, namun sarat akan isu sosial seperti ketidakadilan pada korban kriminal, yang seringkali dihukum karena membela diri.
Dengan cerita yang kompleks, Prisia Nasution ditantang untuk mengemas 12 Hari menjadi tontonan yang mudah dinikmati oleh masyarakat. Hal ini menjadi pengalaman yang unik baginya, mengingat kali ini, ia terjun sebagai sutradara.
Dalam konferensi pers 12 Hari pada 30 September silam, Prisia Nasution menceritakan kesan pesannya menjadi seorang sutradara, setelah lama dikenal sebagai pemain film.
“Seneng, tapi nervous, gitu. Justru pas ngedirect senengnya ada, excitement-nya ada, semuanya ada, nggak ada capek-capeknya, tapi nervous-nya nggak seperti lagi main. Jadi, oh jangan-jangan memang ke sini nih jurusannya, gitu,” katanya.
Terkait perannya dunia perfilman, ia mengaku bahwa menjadi sutradara memang sudah menjadi mimpinya sejak lama, dan ia merasa hal itu merupakan pekerjaan yang cocok untuknya.
“Dari dulu tuh selalu, mungkin cita-cita dari dulu memang maunya adanya di belakang layar, tapi kesempatan adanya sebagai pemain, masih lagi sebagai pemain, gitu. Dan ketika pada akhirnya saya men-direct tuh ada rasa lain yang kayaknya, ah jangan-jangan justru ini gue, gitu,” ujar perempuan yang akrab disapa Pia ini.
12 Hari mengisahkan perjalanan Ridho (Yoga Pratama) yang baru saja keluar dari penjara. Sebagai mantan narapidana, ia dihadapkan dengan lingkungan yang tak menerimanya, sembari mencari keadilan di balik kematian ibunya di saat yang bersamaan.
Serial arahan Prisia Nasution ini tak hanya menyajikan kisah yang menghibur, namun sarat akan isu sosial seperti ketidakadilan pada korban kriminal, yang seringkali dihukum karena membela diri.
Dengan cerita yang kompleks, Prisia Nasution ditantang untuk mengemas 12 Hari menjadi tontonan yang mudah dinikmati oleh masyarakat. Hal ini menjadi pengalaman yang unik baginya, mengingat kali ini, ia terjun sebagai sutradara.
Dalam konferensi pers 12 Hari pada 30 September silam, Prisia Nasution menceritakan kesan pesannya menjadi seorang sutradara, setelah lama dikenal sebagai pemain film.
“Seneng, tapi nervous, gitu. Justru pas ngedirect senengnya ada, excitement-nya ada, semuanya ada, nggak ada capek-capeknya, tapi nervous-nya nggak seperti lagi main. Jadi, oh jangan-jangan memang ke sini nih jurusannya, gitu,” katanya.
Terkait perannya dunia perfilman, ia mengaku bahwa menjadi sutradara memang sudah menjadi mimpinya sejak lama, dan ia merasa hal itu merupakan pekerjaan yang cocok untuknya.
“Dari dulu tuh selalu, mungkin cita-cita dari dulu memang maunya adanya di belakang layar, tapi kesempatan adanya sebagai pemain, masih lagi sebagai pemain, gitu. Dan ketika pada akhirnya saya men-direct tuh ada rasa lain yang kayaknya, ah jangan-jangan justru ini gue, gitu,” ujar perempuan yang akrab disapa Pia ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda