Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Puluhan Ribu Masker Didonasikan untuk Masyarakat Berisiko Tinggi
Kamis, 27 Oktober 2022 - 19:00 WIB
JAKARTA - Bulan Oktober diperingati sebagai bulan Kesadaran Kanker Payudara di seluruh dunia. Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, kanker payudara menempati urutan pertama penyakit kanker dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia.
Sementara itu, data Globocan 2020 menyebutkan di Indonesia jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 65.858 (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker dan jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai 22.430 jiwa. Orang dengan kanker payudara memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Mereka termasuk kelompok yang rentan terkena Covid-19 karena penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang sistem pernapasan ini lebih mudah menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika terinfeksi virus ini, orang dengan kanker payudara cenderung mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan orang pada umumnya.
Dilansir dari Breastcancer, orang yang saat ini terdiagnosis kanker, termasuk kanker payudara, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah jika terkena Covid-19. Memiliki riwayat kanker juga dapat meningkatkan risiko penyakit parah akibat Covid-19.
Beberapa terapi kanker payudara dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien sehingga meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19. Beberapa terapi kanker payudara dapat melemahkan sistem kekebalan dan mungkin menyebabkan masalah paru-paru.
Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau masalah paru-paru memiliki risiko komplikasi serius yang jauh lebih tinggi jika mereka terinfeksi virus corona. Infeksi dapat memburuk dengan cepat ketika sistem kekebalan tubuh lemah.
Senada dengan hal itu, Breast Cancer Research Foundation menyatakan, pasien kanker yang sedang dalam pengobatan aktif dapat mengalami gangguan kekebalan, berkontribusi pada risiko penyakit parah yang lebih tinggi. Orang yang dirawat karena kanker payudara mungkin juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19 karena kondisi medis lain yang tidak terkait atau karena perawatan imunosupresif.
CDC menyarankan orang yang immunocompromised (memiliki sistem kekebalan yang lemah) baik karena kondisi medis atau karena menerima obat atau perawatan imunosupresif tetap memakai masker meskipun telah divaksinasi Covid-19.
Sementara itu, data Globocan 2020 menyebutkan di Indonesia jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 65.858 (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker dan jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai 22.430 jiwa. Orang dengan kanker payudara memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Mereka termasuk kelompok yang rentan terkena Covid-19 karena penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang sistem pernapasan ini lebih mudah menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika terinfeksi virus ini, orang dengan kanker payudara cenderung mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan orang pada umumnya.
Dilansir dari Breastcancer, orang yang saat ini terdiagnosis kanker, termasuk kanker payudara, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah jika terkena Covid-19. Memiliki riwayat kanker juga dapat meningkatkan risiko penyakit parah akibat Covid-19.
Beberapa terapi kanker payudara dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien sehingga meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19. Beberapa terapi kanker payudara dapat melemahkan sistem kekebalan dan mungkin menyebabkan masalah paru-paru.
Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau masalah paru-paru memiliki risiko komplikasi serius yang jauh lebih tinggi jika mereka terinfeksi virus corona. Infeksi dapat memburuk dengan cepat ketika sistem kekebalan tubuh lemah.
Baca Juga
Senada dengan hal itu, Breast Cancer Research Foundation menyatakan, pasien kanker yang sedang dalam pengobatan aktif dapat mengalami gangguan kekebalan, berkontribusi pada risiko penyakit parah yang lebih tinggi. Orang yang dirawat karena kanker payudara mungkin juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19 karena kondisi medis lain yang tidak terkait atau karena perawatan imunosupresif.
CDC menyarankan orang yang immunocompromised (memiliki sistem kekebalan yang lemah) baik karena kondisi medis atau karena menerima obat atau perawatan imunosupresif tetap memakai masker meskipun telah divaksinasi Covid-19.
tulis komentar anda