Wabah Bubonic Mulai Dirasakan di Wilayah Monggolia, China
Selasa, 07 Juli 2020 - 09:03 WIB
JAKARTA - Otoritas kota di wilayah Mongolia Dalam, China mengeluarkan peringatan pada Minggu (5/7/2020) atau satu hari setelah sebuah rumah sakit mengabarkan kasus dugaan wabah bubonic.
Dilansir Reuters, komite kesehatan kota Bayan Nur mengeluarkan peringatan tingkat ketiga, terendah kedua dalam sistem empat tingkat.
Peringatan itu melarang perburuan dan makan hewan yang bisa membawa wabah. Masyarakat juga diminta untuk melaporkan dugaan kasus wabah atau demam tanpa sebab yang jelas dan melaporkan setiap marmut yang sakit atau mati. (Baca juga: Ketimbang Flu, Stroke Lebih Mungkin Terjadi karena Covid-19 ).
Peringatan pada akhir pekan lalu ini menyusul empat kasus wabah yang dilaporkan terjadi pada orang-orang dari Mongolia Dalam pada November lalu. Di mana termasuk dua wabah pneumonia, varian wabah yang mematikan.
Wabah bubonic yang juga dikenal sebagai kematian hitam pada abad pertengahan ini adalah penyakit yang sangat menular. Penyakit ini sering berakibat fatal yang sebagian besar disebarkan oleh tikus.
Kasus wabah tidak jarang terjadi di China, tetapi wabah semakin jarang terjadi. Dari 2009 hingga 2018, China melaporkan 26 kasus dan 11 kematian.
Dilansir Reuters, komite kesehatan kota Bayan Nur mengeluarkan peringatan tingkat ketiga, terendah kedua dalam sistem empat tingkat.
Peringatan itu melarang perburuan dan makan hewan yang bisa membawa wabah. Masyarakat juga diminta untuk melaporkan dugaan kasus wabah atau demam tanpa sebab yang jelas dan melaporkan setiap marmut yang sakit atau mati. (Baca juga: Ketimbang Flu, Stroke Lebih Mungkin Terjadi karena Covid-19 ).
Peringatan pada akhir pekan lalu ini menyusul empat kasus wabah yang dilaporkan terjadi pada orang-orang dari Mongolia Dalam pada November lalu. Di mana termasuk dua wabah pneumonia, varian wabah yang mematikan.
Wabah bubonic yang juga dikenal sebagai kematian hitam pada abad pertengahan ini adalah penyakit yang sangat menular. Penyakit ini sering berakibat fatal yang sebagian besar disebarkan oleh tikus.
Kasus wabah tidak jarang terjadi di China, tetapi wabah semakin jarang terjadi. Dari 2009 hingga 2018, China melaporkan 26 kasus dan 11 kematian.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda