Soroti Kesetaraan Gender di Forum G20, Anne Hathaway: Perempuan Berperan Besar Bagi Sistem Kesehatan Kita
Senin, 14 November 2022 - 18:27 WIB
JAKARTA - Aktris Hollywood Anne Hathaway menyoroti soal kesetaraan gender saat menjadi pembicara dalam agenda B20, rangkaian KTT G20, Senin (14/11/2022). Dalam kesempatan tersebut, ia berharap agar penerapan hal ini tidak terus berlarut-larut dalam waktu yang lama.
“Saya berharap dan tentunya kita semua setuju, bahwa 300 tahun atau 3 abad merupakan waktu yang terlalu lama," ujar Anne, dalam B20 Summit Day 2 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
UN Women Goodwill Ambassador tersebut juga menyebut, bahwa kesetaraan gender cukup berperan besar pada kehidupan masyarakat dari segala aspek.
“Saya yakin kita semua telah sadar akan bukti-buktinya. Bahwa secara konklusif menunjukkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki membuat kita semua menjadi lebih aman, bahagia, sejahtera, dan sukses,” tuturnya.
Selain itu, Anne juga menyoroti salah satu dampak krisis kesetaraan gender di berbagai belahan dunia yang menurutnya sangat merugikan perempuan, yakni harus kehilangan pekerjaannya.
“Jutaan wanita meninggalkan pekerjaannya di 2020. Bahkan, mereka juga kehilangan pekerjaannya dalam kurun waktu yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. Mereka juga berada di luar pasar kerja dalam waktu yang lebih lama," ungkapnya.
Pemain film Les Miserables ini juga mengungkapkan, bahwa perempuan merupakan salah satu korban yang memiliki dampak terbesar dalam krisis ekonomi yang terjadi akibat hantaman pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir.
“Begitu banyak yang sudah mulai tampak dan dipertajam oleh krisis-krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya, misalnya pandemi Covid-19. Pandemi telah cukup memberikan imbas yang tinggi dan menyusahkan bagi semua orang. Namun, lebih sulit lagi bagi kaum perempuan,” tegasnya.
Padahal, ia menilai peran perempuan cukup besar selama memerangi pandemi Covid-19. Anne menyebut, banyak perempuan yang berperan besar dengan menjadi tenaga kesehatan bahkan sebagai penemu vaksin.
“Ironisnya, pandemi ini juga memperlihatkan bahwa masa depan kita sangat bergantung dan membutuhkan kemampuan dan kepemimpinan perempuan. Perempuan sangat berperan besar dalam sistem kesehatan kita dan juga menemukan vaksin-vaksin penyelamat jiwa," katanya.
“Misalnya, di tahun ini saja, di 169 negara dan wilayah, partisipasi tenaga kerja perempuan diekspektasikan tetap dibawah level pra-pandemi," lanjutnya.
“Saya berharap dan tentunya kita semua setuju, bahwa 300 tahun atau 3 abad merupakan waktu yang terlalu lama," ujar Anne, dalam B20 Summit Day 2 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
UN Women Goodwill Ambassador tersebut juga menyebut, bahwa kesetaraan gender cukup berperan besar pada kehidupan masyarakat dari segala aspek.
“Saya yakin kita semua telah sadar akan bukti-buktinya. Bahwa secara konklusif menunjukkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki membuat kita semua menjadi lebih aman, bahagia, sejahtera, dan sukses,” tuturnya.
Selain itu, Anne juga menyoroti salah satu dampak krisis kesetaraan gender di berbagai belahan dunia yang menurutnya sangat merugikan perempuan, yakni harus kehilangan pekerjaannya.
“Jutaan wanita meninggalkan pekerjaannya di 2020. Bahkan, mereka juga kehilangan pekerjaannya dalam kurun waktu yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. Mereka juga berada di luar pasar kerja dalam waktu yang lebih lama," ungkapnya.
Pemain film Les Miserables ini juga mengungkapkan, bahwa perempuan merupakan salah satu korban yang memiliki dampak terbesar dalam krisis ekonomi yang terjadi akibat hantaman pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir.
“Begitu banyak yang sudah mulai tampak dan dipertajam oleh krisis-krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya, misalnya pandemi Covid-19. Pandemi telah cukup memberikan imbas yang tinggi dan menyusahkan bagi semua orang. Namun, lebih sulit lagi bagi kaum perempuan,” tegasnya.
Padahal, ia menilai peran perempuan cukup besar selama memerangi pandemi Covid-19. Anne menyebut, banyak perempuan yang berperan besar dengan menjadi tenaga kesehatan bahkan sebagai penemu vaksin.
“Ironisnya, pandemi ini juga memperlihatkan bahwa masa depan kita sangat bergantung dan membutuhkan kemampuan dan kepemimpinan perempuan. Perempuan sangat berperan besar dalam sistem kesehatan kita dan juga menemukan vaksin-vaksin penyelamat jiwa," katanya.
“Misalnya, di tahun ini saja, di 169 negara dan wilayah, partisipasi tenaga kerja perempuan diekspektasikan tetap dibawah level pra-pandemi," lanjutnya.
(hri)
tulis komentar anda