Stroke dan Jantung Sumbang Kematian Terbesar di Indonesia
Kamis, 17 November 2022 - 09:08 WIB
BANDUNG - Angka kematian akibat penyakit stroke dan jantung di Indonesia cukup tinggi. Kedua penyakit ini menempati urutan teratas penyebab kematian.
Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Elianto Susetio ikut mengajak masyarakat khususnya prajurit TNI bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Di antaranya berhenti merokok, berhenti makan makanan berlemak, berhenti konsumsi alkohol, dan rajin olahraga minimal tiga kali seminggu.
“Saya mengimbau seluruh personel TNI AU untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, utamanya Fasilitas Kesehatan milik TNI AU. Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai prajurit TNI secara optimal. Kesehatan adalah konsep paling berharga yang dimiliki setiap insan manusia sehingga menjaga kesehatan bukan lagi suatu kewajiban melainkan sudah menjadi suatu kebutuhan,” kata Elianto.
Baca juga: Tim Dunia Games Esports Wakili Indonesia di Arena of Valor Premier League 2022 Vietnam
Dia menambahkan, penyakit jantung dan stroke dapat menyerang siapa dan kapan saja. Data terbaru dari WHO menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner dan stroke masih menduduki peringkat pertama dan kedua penyebab kematian utama di dunia.
Adapun jumlah kematian akibat penyakit jantung secara global mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya. Angka kematian tersebut terus meningkat menjadi 20,5 juta orang pada tahun 2020. Diperkirakan sebanyak 24.2 juta orang akan meninggal karena penyakit jantung pada 2030.
“Sementara di Indonesia penyakit jantung dan stroke juga menduduki peringkat pertama dan menjadi penyebab kematian paling tinggi dan menyedot BPJS hingga Rp10 triliun,” katanya.
Berdasarkan laporan perhimpunan dokter spesialis kardiovaskuler Indonesia, penyakit jantung tidak hanya ditemukan pada usia tua, namun trend menunjukkan peningkatan usia penyakit jantung pada usia yang lebih muda.
Hal itu sebagai akibat dari peningkatan preferensi obesitas, darah tinggi, merokok dan kolesterol tinggi di usia muda. Terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak 2 persen setiap tahunnya.
Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Elianto Susetio ikut mengajak masyarakat khususnya prajurit TNI bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Di antaranya berhenti merokok, berhenti makan makanan berlemak, berhenti konsumsi alkohol, dan rajin olahraga minimal tiga kali seminggu.
“Saya mengimbau seluruh personel TNI AU untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, utamanya Fasilitas Kesehatan milik TNI AU. Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai prajurit TNI secara optimal. Kesehatan adalah konsep paling berharga yang dimiliki setiap insan manusia sehingga menjaga kesehatan bukan lagi suatu kewajiban melainkan sudah menjadi suatu kebutuhan,” kata Elianto.
Baca juga: Tim Dunia Games Esports Wakili Indonesia di Arena of Valor Premier League 2022 Vietnam
Dia menambahkan, penyakit jantung dan stroke dapat menyerang siapa dan kapan saja. Data terbaru dari WHO menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner dan stroke masih menduduki peringkat pertama dan kedua penyebab kematian utama di dunia.
Adapun jumlah kematian akibat penyakit jantung secara global mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya. Angka kematian tersebut terus meningkat menjadi 20,5 juta orang pada tahun 2020. Diperkirakan sebanyak 24.2 juta orang akan meninggal karena penyakit jantung pada 2030.
“Sementara di Indonesia penyakit jantung dan stroke juga menduduki peringkat pertama dan menjadi penyebab kematian paling tinggi dan menyedot BPJS hingga Rp10 triliun,” katanya.
Berdasarkan laporan perhimpunan dokter spesialis kardiovaskuler Indonesia, penyakit jantung tidak hanya ditemukan pada usia tua, namun trend menunjukkan peningkatan usia penyakit jantung pada usia yang lebih muda.
Hal itu sebagai akibat dari peningkatan preferensi obesitas, darah tinggi, merokok dan kolesterol tinggi di usia muda. Terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak 2 persen setiap tahunnya.
tulis komentar anda