Deddy Corbuzier Singgung Bioterorisme Terkait Cemaran EG dan DEG, Begini Respons Kepala BPOM
Kamis, 24 November 2022 - 14:55 WIB
JAKARTA - Kasus kejahatan yang disengaja atau diatur untuk membunuh menggunakan kimia, secara umum disebut bioterorisme. Hal ini menarik perhatian artis Deddy Corbuzier , lantaran kasus gagal ginjal akut (GGA) diakibatkan larutan/senyawa kimia.
Senyawa yang bisa merusak organ dalam yaitu ginjal, itu disebut etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang dikatakan, melampaui ambang batas ketentuan dalam obat tidak lebih dari 0,1%.
"Hal seperti ini bisa saja disebut bioterorisme?," tanya Deddy Corbuzier dalam Perbincangan bersama Kepala BPOM, Penny Lukitodi Podcast Close The Door yang dikutip, Kamis (24/11/2022).
"Bisa karena ini masuk melalui produk obat dan pangan maupun kosmetik juga yang mengandung senyawa toksik sangat berbahaya," jawab Penny.
Ketentuan ambang batas cemaran atau penggunaan zat dari EG dan DEG ini, hasil dari buku standar pembuatan obat oleh apoteker (Farmokepi) dan seluruh buku yang ada di dunia. Sehingga sudah seharusnya Industri Farmasi mematuhi ketentuan tersebut.
Penny pun menjelaskan bahwa obat-obat sirup yang ditarik dari peredaran karena mengandung EG dan DEG mencapai 90% lebih, tentu sangat berbahaya bagi anak -anak. Fakta belum lama ini, pihaknya menemukan obat sirup juga terjual di media online dengan harga sangat murah.
Tentu ini membuka peluang obat-obatan mudah didapatkan, karena obat sirup ini merupakan obat pereda panas dan batuk anak. Namun Penny menegaskan hal ini, sudah ditindaklanjuti oleh tim cybernya dan menari izin cara pembuatan obat baik dan benar (CPOB) Industri Farmasi tersebut.
"Apalagi sekarang melalui pengiriman online, ini salah satu obat yang substandar/ di bawah standar yang kandungan eg dan degnya sangat tingg. Sangat murah harganya dan kami sampai harus kaitkan, obat itu umumkan ini obat mengandung harus segera kita tarik," sambungnya
"Kita tarik CPOB dan lainnya langsung kami ada Deputi Cyber Control, ternyata ada 6.000 link yang jual obat tersebut, sirup anak, ya mau panas ataupun batuk dan flu," jelas Penny.
Senyawa yang bisa merusak organ dalam yaitu ginjal, itu disebut etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang dikatakan, melampaui ambang batas ketentuan dalam obat tidak lebih dari 0,1%.
"Hal seperti ini bisa saja disebut bioterorisme?," tanya Deddy Corbuzier dalam Perbincangan bersama Kepala BPOM, Penny Lukitodi Podcast Close The Door yang dikutip, Kamis (24/11/2022).
"Bisa karena ini masuk melalui produk obat dan pangan maupun kosmetik juga yang mengandung senyawa toksik sangat berbahaya," jawab Penny.
Ketentuan ambang batas cemaran atau penggunaan zat dari EG dan DEG ini, hasil dari buku standar pembuatan obat oleh apoteker (Farmokepi) dan seluruh buku yang ada di dunia. Sehingga sudah seharusnya Industri Farmasi mematuhi ketentuan tersebut.
Penny pun menjelaskan bahwa obat-obat sirup yang ditarik dari peredaran karena mengandung EG dan DEG mencapai 90% lebih, tentu sangat berbahaya bagi anak -anak. Fakta belum lama ini, pihaknya menemukan obat sirup juga terjual di media online dengan harga sangat murah.
Tentu ini membuka peluang obat-obatan mudah didapatkan, karena obat sirup ini merupakan obat pereda panas dan batuk anak. Namun Penny menegaskan hal ini, sudah ditindaklanjuti oleh tim cybernya dan menari izin cara pembuatan obat baik dan benar (CPOB) Industri Farmasi tersebut.
"Apalagi sekarang melalui pengiriman online, ini salah satu obat yang substandar/ di bawah standar yang kandungan eg dan degnya sangat tingg. Sangat murah harganya dan kami sampai harus kaitkan, obat itu umumkan ini obat mengandung harus segera kita tarik," sambungnya
"Kita tarik CPOB dan lainnya langsung kami ada Deputi Cyber Control, ternyata ada 6.000 link yang jual obat tersebut, sirup anak, ya mau panas ataupun batuk dan flu," jelas Penny.
(hri)
tulis komentar anda