Bunda Perlu Tahu, Mommy Burnout Bisa Dicegah dengan Pemberian ASI Eksklusif
Sabtu, 24 Desember 2022 - 18:08 WIB
JAKARTA - Pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi merupakan hal yang sangat dianjurkan, terutama ketika baru lahir hingga 6 bulan. ASI sendiri merupakan sumber asupan nutrisi yang sangat bagus untuk si kecil.
Faktanya, pemberian ASI eksklusif tak hanya bagus untuk si bayi, tapi juga ibunya. Peneliti laktasi dari Program Studi Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, memaparkan, ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada anaknya dapat meningkatkan hormon bahagia.
"Saat memberi ASI, hormon stres atau kortisol terbuang dan otomatis merangsang pertumbuhan hormon oksitosin," ungkapnya dalam Diskusi Kelompok Terbatas, Refleksi Hari Ibu 2022: Kesehatan Pekerja Perempuan Indonesia, Bagaimana Kondisi di Indonesia?, beberapa waktu lalu.
Dia pun menjelaskan, untuk memberikan ASI eksklusif secara maksimal, pihak perusahaan tempat ibu bekerja harus memberikan hak cuti 6 bulan. Pasalnya, selama ini banyak wanita pekerja yang mengalami 'mommy burnout'.
Mommy burnout merupakan kondisi kelelahan fisik maupun mental yang dialami seorang ibu saat mengandung dan merawat anak-anaknya.
Ciri-ciri ibu yang mengalami burnout biasanya merasa kelelahan sepanjang hari, merasa muak menjadi orang tua, hingga bisa menjaga jarak secara emosional dengan sang anak.
"Penelitian di Indonesia secara umum belum ada mengenai burnout yang dialami oleh pekerja wanita, tapi kajian untuk tenaga kesehatan ada. Perawat dan dokter perempuan sempat mengalami burnout saat pandemi. Kalau dikembangkan lebih jauh, potensi burnout pada pekerja yang menyusui bisa berkali-kali lipat," paparnya.
Lalu, apakah masalah seperti itu bisa dicegah? Dokter Rey pun menjawab pasti bisa. Hal yang perlu ditingkatkan adalah peran laktasi.
Faktanya, pemberian ASI eksklusif tak hanya bagus untuk si bayi, tapi juga ibunya. Peneliti laktasi dari Program Studi Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, memaparkan, ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada anaknya dapat meningkatkan hormon bahagia.
"Saat memberi ASI, hormon stres atau kortisol terbuang dan otomatis merangsang pertumbuhan hormon oksitosin," ungkapnya dalam Diskusi Kelompok Terbatas, Refleksi Hari Ibu 2022: Kesehatan Pekerja Perempuan Indonesia, Bagaimana Kondisi di Indonesia?, beberapa waktu lalu.
Dia pun menjelaskan, untuk memberikan ASI eksklusif secara maksimal, pihak perusahaan tempat ibu bekerja harus memberikan hak cuti 6 bulan. Pasalnya, selama ini banyak wanita pekerja yang mengalami 'mommy burnout'.
Mommy burnout merupakan kondisi kelelahan fisik maupun mental yang dialami seorang ibu saat mengandung dan merawat anak-anaknya.
Ciri-ciri ibu yang mengalami burnout biasanya merasa kelelahan sepanjang hari, merasa muak menjadi orang tua, hingga bisa menjaga jarak secara emosional dengan sang anak.
"Penelitian di Indonesia secara umum belum ada mengenai burnout yang dialami oleh pekerja wanita, tapi kajian untuk tenaga kesehatan ada. Perawat dan dokter perempuan sempat mengalami burnout saat pandemi. Kalau dikembangkan lebih jauh, potensi burnout pada pekerja yang menyusui bisa berkali-kali lipat," paparnya.
Lalu, apakah masalah seperti itu bisa dicegah? Dokter Rey pun menjawab pasti bisa. Hal yang perlu ditingkatkan adalah peran laktasi.
tulis komentar anda