Traveling di New Normal, Apa yang Perlu Diperhatikan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketika kasus baru Covid-19 di Indonesia terus bertambah, traveling mungkin jadi hal terakhir yang ingin dilakukan masyarakat. Bahkan, diprediksi pariwisata adalah industri yang terakhir pulih.
Meski demikian, sejumlah platform pendukung pariwisata sudah berbenah. Mempersiapkan semua yang dibutuhkan ketika suasana berlangsung normal.
Yang jelas, saat menghadapi pandemi, kesehatan & keselamatan adalah aspek informasi terpenting yang ingin diketahui oleh konsumen untuk membuat keputusan perjalanan dan khususnya akomodasi. Maka, mereka sangat berfokus di situ. (Baca: Kasus Virus Corona Tembus 13 Juta Orang di Penjuru Dunia)
Fitur baru Booking.com memudahkan mitra akomodasi berbagi informasi kepada wisatawan mengenai inisiatif mereka perihal hal-hal tersebut. Tujuannya, memberikan jaminan dan transparansi lebih kepada konsumen. Juga, membangun keyakinan untuk melakukan pesanan serta mengatur harapan sesuai ketika mereka tiba.
Fitur baru tersebut memungkinkan mitra akomodasi untuk memilih berbagai langkah kesehatan & keselamatan sesuai kebutuhan terkait kebersihan, sanitasi, jarak sosial dan keamanan makanan.
Mitra dapat segera memilih dari daftar langkah-langkah yang mereka ambil. Pilihan mereka akan ditampilkan di situs Booking.com di halaman properti mereka di bagian ‘kesehatan dan keselamatan’ yang dirancang khusus untuk melengkapi para wisatawan dengan transparansi selagi membuat keputusan perjalanan.
Fitur ini akan memberikan banyak manfaat bagi wisatawan, mitra akomodasi, dan komunitas perjalanan. Wisatawan dapat membuat keputusan berdasarkan informasi dengan membaca semua langkah-langkah kesehatan & keselamatan yang diambil properti dan memiliki pemahaman soal sampai sejauh mana mereka akan dilindungi selama mereka menginap. (Baca juga: Sambut "New Normal", Bagaimana Tren Travelling di 2020?)
Bagi mitra akomodasi, ini akan membantu menunjukkan langkah-langkah yang mereka ambil dan memberikan kepercayaan yang sangat dibutuhkan bagi calon wisatawan saat mereka membuat keputusan pemesanan, ketika sudah saatnya aman melakukan perjalanan.
Direktur Regional, Asia Selatan, Booking.com Vikas Bhola mengatakan bahwa saat ini konsumen sangat mengutamakan keselamatan dan keamanan. ”Mereka harus tahu apa saja yang akan mereka dapat sebelum tiba. Karenanya, kami memperbarui dukungan yang diberikan. Termasuk peningkatan transparansi kepada konsumen,” ujarnya. Dengan memperkenalkan langkah-langkah keamanan, maka wisatawan akan lebih tenang.
Traveling Virtual, Cuma Butuh Kuota 30 MB
Jika memang tidak ingin tamasya ke luar kota, ada cara mudah untuk menjalani liburan di rumah saja. Untuk mengusir kebosanan dan kekecewaan karena harus menghabiskan liburan dari rumah, beraktivitas dan mencari hiburan di ruang digital dapat menjadi pilihan.
Salah satu kegiatan yang sedang trending saat ini adalah liburan virtual melalui tur online di berbagai situs pariwisata.
Setiap situs pariwisata menawarkan pengalaman liburan virtual dengan fitur yang berbeda-beda. Ada situs yang menggunakan foto 360 derajat, teknologi street view, ataupun berbasis video review.
3 Indonesia, misalnya, telah melakukan uji coba internal terbatas terkait konsumsi data terhadap beberapa tur virtual populer. (Lihat videonya: Pemotor Arogan Hentikan Ambulans yang Sedang Membawa Pasien)
Hasilnya, konsumsi data saat mencoba fitur-fitur situs pariwisata selama 30 menit terbilang terjangkau. Rata- rata kebutuhan kuota untuk jalan-jalan virtual menggunakan teknologi Street View adalah 30 MB.
Street view technology yang mengandalkan GPS dan rangkaian gambar menjadi fitur liburan virtual yang paling hemat data. Di sisi lain streaming video menjadi fitur yang paling banyak mengonsumsi data karena kualitas tampilan gerak yang tinggi.
“Tur virtual memberikan hiburan bagi kita dan keluarga yang harus menunda rencana perjalanan ketika liburan sekolah sekarang ini. Dengan fitur-fitur seperti teknologi street view dan video 360 derajat, kita dapat membayangkan bagaimana rasanya menelusuri tempat wisata favorit tanpa harus keluar dari rumah,” beber Chief Technical Officer Hutchison 3 Indonesia Desmond Cheung. (Danang Arradian)
Meski demikian, sejumlah platform pendukung pariwisata sudah berbenah. Mempersiapkan semua yang dibutuhkan ketika suasana berlangsung normal.
Yang jelas, saat menghadapi pandemi, kesehatan & keselamatan adalah aspek informasi terpenting yang ingin diketahui oleh konsumen untuk membuat keputusan perjalanan dan khususnya akomodasi. Maka, mereka sangat berfokus di situ. (Baca: Kasus Virus Corona Tembus 13 Juta Orang di Penjuru Dunia)
Fitur baru Booking.com memudahkan mitra akomodasi berbagi informasi kepada wisatawan mengenai inisiatif mereka perihal hal-hal tersebut. Tujuannya, memberikan jaminan dan transparansi lebih kepada konsumen. Juga, membangun keyakinan untuk melakukan pesanan serta mengatur harapan sesuai ketika mereka tiba.
Fitur baru tersebut memungkinkan mitra akomodasi untuk memilih berbagai langkah kesehatan & keselamatan sesuai kebutuhan terkait kebersihan, sanitasi, jarak sosial dan keamanan makanan.
Mitra dapat segera memilih dari daftar langkah-langkah yang mereka ambil. Pilihan mereka akan ditampilkan di situs Booking.com di halaman properti mereka di bagian ‘kesehatan dan keselamatan’ yang dirancang khusus untuk melengkapi para wisatawan dengan transparansi selagi membuat keputusan perjalanan.
Fitur ini akan memberikan banyak manfaat bagi wisatawan, mitra akomodasi, dan komunitas perjalanan. Wisatawan dapat membuat keputusan berdasarkan informasi dengan membaca semua langkah-langkah kesehatan & keselamatan yang diambil properti dan memiliki pemahaman soal sampai sejauh mana mereka akan dilindungi selama mereka menginap. (Baca juga: Sambut "New Normal", Bagaimana Tren Travelling di 2020?)
Bagi mitra akomodasi, ini akan membantu menunjukkan langkah-langkah yang mereka ambil dan memberikan kepercayaan yang sangat dibutuhkan bagi calon wisatawan saat mereka membuat keputusan pemesanan, ketika sudah saatnya aman melakukan perjalanan.
Direktur Regional, Asia Selatan, Booking.com Vikas Bhola mengatakan bahwa saat ini konsumen sangat mengutamakan keselamatan dan keamanan. ”Mereka harus tahu apa saja yang akan mereka dapat sebelum tiba. Karenanya, kami memperbarui dukungan yang diberikan. Termasuk peningkatan transparansi kepada konsumen,” ujarnya. Dengan memperkenalkan langkah-langkah keamanan, maka wisatawan akan lebih tenang.
Traveling Virtual, Cuma Butuh Kuota 30 MB
Jika memang tidak ingin tamasya ke luar kota, ada cara mudah untuk menjalani liburan di rumah saja. Untuk mengusir kebosanan dan kekecewaan karena harus menghabiskan liburan dari rumah, beraktivitas dan mencari hiburan di ruang digital dapat menjadi pilihan.
Salah satu kegiatan yang sedang trending saat ini adalah liburan virtual melalui tur online di berbagai situs pariwisata.
Setiap situs pariwisata menawarkan pengalaman liburan virtual dengan fitur yang berbeda-beda. Ada situs yang menggunakan foto 360 derajat, teknologi street view, ataupun berbasis video review.
3 Indonesia, misalnya, telah melakukan uji coba internal terbatas terkait konsumsi data terhadap beberapa tur virtual populer. (Lihat videonya: Pemotor Arogan Hentikan Ambulans yang Sedang Membawa Pasien)
Hasilnya, konsumsi data saat mencoba fitur-fitur situs pariwisata selama 30 menit terbilang terjangkau. Rata- rata kebutuhan kuota untuk jalan-jalan virtual menggunakan teknologi Street View adalah 30 MB.
Street view technology yang mengandalkan GPS dan rangkaian gambar menjadi fitur liburan virtual yang paling hemat data. Di sisi lain streaming video menjadi fitur yang paling banyak mengonsumsi data karena kualitas tampilan gerak yang tinggi.
“Tur virtual memberikan hiburan bagi kita dan keluarga yang harus menunda rencana perjalanan ketika liburan sekolah sekarang ini. Dengan fitur-fitur seperti teknologi street view dan video 360 derajat, kita dapat membayangkan bagaimana rasanya menelusuri tempat wisata favorit tanpa harus keluar dari rumah,” beber Chief Technical Officer Hutchison 3 Indonesia Desmond Cheung. (Danang Arradian)
(ysw)