Farhat Abbas Sentil Selebriti di Sekitar Bunda Corla, Disebut Dekat karena Kepentingan 'Jualan'

JAKARTA - Farhat Abbas telah melaporkan Bunda Corla ke polisi karena dianggap melanggar pasal 27 ayat 1 UU ITE. Farhat melapor ke Polres Jakarta Selatan pada Senin (30/1/2023) malam setelah somasi yang dilayangkannya kepada Bunda Corla tidak digubris.

Farhat Abbas menjelaskan bahwa somasi serta laporannya itu dilakukan karena ia mengkritik tindakan Bunda Corla yang sering kali melontarkan kata-kata kasar dan tidak senonoh di akun media sosialnya. Menurut pria yang dikenal sebagai pengacara itu, hal tersebut tak sepantasnya diucapkan karena bisa ditiru khalayak.

Melihat perilaku Bunda Corla yang belum berubah meski sudah diingatkan melalui somasi, Farhat lantas mengaitkan ketenaran sang selebgram yang membuat dia bertindak seenaknya.



"Jangan mentang-mentang dia nge TOP dan dikelilingi orang-orang nge TOP yang ingin viral-viral, jualan-jualan hidupnya dari situ mencari pencaharian," ujar Farhat Abbas di Polres Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2023).

Bahkan, Farhat Abbas juga menyeret nama sejumlah selebriti yang disebut sebagai rekan Bunda Corla. "Jadi jual iklan kaya Raffi Ahmad, Ivan Gunawan, dan lain sebagainya, juragan 99," sambungnya.

Tak berhenti sampai di situ, Farhat juga menuding hubungan pertemanan yang dijalin Bunda Corla dengan sejumlah selebriti Tanah Air hanya karena mengandung kepentingan pribadi.

"Memang ada kepentingan. Di antara mereka itu simbiosis mutualisme, makin heboh makin jelek, makin enak dia," ungkapnya.



Lebih lanjut Farhat Abbas menyebutkan kalau pertemanan itu nantinya hanya sebatas komunitas untuk mencari sensasi.

"Makin diperlakukan seperti raja dan dewa. Pola pikir yang dianggap salah saat ini, mereka adalah komunitas yang membuat sensasi," ucapnya.

Farhat juga mengimbau masyarakat, termasuk rekan-rekannya yang memiliki kedekatan dengan Bunda Corla, membantu dia dengan menegur perempuan 48 tahun itu agar tak lagi melontarkan kata-kata tidak pantas karena jauh dari kepribadian wanita Indonesia.

"Setoplah masyarakat untuk melakukan kegilaan ini dengan cara menegurnya dan tokoh-tokoh yang dekat dan menganggap saudara agar mereka segera mengingatkan, agar tidak ada lagi kalimat-kalimat yang tidak bagus, karena menurut saya wanita di Indonesia itu tidak ada yang begitu," tandas Farhat.