Mengenal Wendy Carlos, Wanita Transgender Pertama yang Memenangkan Grammy Awards 1970
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Kim Petras baru-baru ini ramai diperbincangkan karena dianggap membuat sejarah Grammy Award. Ia disebut-sebut sebagai wanita t ransgender pertama yang memenangkan penghargaan untuk kategori kolaborasi duo/grup pop terbaik dengan lagunya Unholy with Sam Smith.
Sebagaimana dikutip Evening Standard UK, Kim Petras ternyata bukanlah wanita pertama yang memenangkan Grammy. Sebab, torehan itu sudah pernah diraih oleh Wendy Carlos.
Prestasi bersejarah itu sempat diraih Wendy Carlos 50 tahun yang lalu atau tepatya pada tahun 1970. Lantas siapakah siapakah Wendy Carlos? Berikut ulasannya.
Carlos, 83, adalah musisi dan komposer Amerika dari Rhode Island. Dia belajar musik dan fisika di Universitas Brown, sebelum mendapatkan gelar master di bidang musik dari Universitas Columbia, New York.
Di Columbia, Carlos diajar oleh komposer Vladimir Ussachevsky, yang dia gambarkan sebagai "pelopor musik elektronik Amerika".
Dia bertemu dengan pencipta synthesizer Moog, Robert Moog, pada tahun 1964, dan memengaruhi beberapa fitur orisinal yang akan dimiliki instrumen tersebut.
Pada pertengahan 1960-an, Carlos adalah satu dari hanya tiga praktisi instrumen tersebut. Dia mulai bekerja sebagai komposer lepas, membuat musik dan efek suara untuk iklan TV, sebelum akhirnya memutuskan untuk serius dalam bermusik.
Sukses Raih Grammy Award
Perubahan arahnya membuahkan hasil, dan pada tahun 1970, Carlos memenangkan tiga Grammy untuk albumnya Switched-On Bach.
Dia memenangkan album klasik terbaik, album rekayasa terbaik (klasik), dan penampilan klasik terbaik (solois instrumental).
Album ini juga menduduki puncak tangga lagu klasik AS selama tiga tahun berikutnya dan hanya album klasik kedua yang meraih platinum di AS.
Meskipun Carlos hidup sebagai seorang wanita pada saat itu, dia merahasiakan identitasnya dari industri musik.
Identitas Transgender
Sang komposer mulai hidup secara pribadi sebagai seorang wanita pada akhir 1960-an dan menjalani operasi konfirmasi gender pada awal 1970-an. Dia pertama kali membicarakan hal ini dengan majalah Playboy pada tahun 1979.
Ia telah sejak lama ingin mengungkapkan bahwa dia hidup sebagai Wendy, alasannya karena dia takut dianggap hal itu dapat menghambat keseriusannya di dunia musik.
“Tapi saya sudah bosan berbohong. Saya pikir dalam beberapa tahun terakhir, bahaya membiarkan publik tahu tentang saya telah berkurang," tambah dia.
Carlos juga mengatakan bahwa dia sempat "kehilangan satu dekade sebagai artis" karena dia tidak bisa tampil di depan umum sebagai wanita di industri musik.
Ketika dia tampil pada tahun 1969, Carlos harus memberikan penampilan yang lebih maskulin untuk menyembunyikan fakta bahwa dia hidup sebagai seorang wanita.
Dalam wawancara tahun 1979, dia juga mengatakan bahwa "transgender adalah deskripsi yang lebih baik" untuk dirinya sendiri daripada kata "transeksual" yang digunakan saat itu.
Dia juga memberi tahu Playboy bahwa dirinya telah menyelesaikan krisis gender. Namun deikian, dirinya harus memahami bagian lain dari hidupnya yang digunakan untuk membuat individu yang bahagia.
"Menjalani kehidupan yang produktif; memiliki waktu untuk manusia lain; memiliki waktu untuk gairah dan kasih sayang; memiliki waktu untuk membuat dan membentuk berlian multifaset yang bisa menjadi kehidupan yang indah," ungkapnya.
Menulis untuk Film
Carlos telah menggubah musik untuk film-film besar, termasuk dua kolaborasi dengan Stanley Kubrick, mengerjakan A Clockwork Orange (1971) dan The Shining (1980).
Baru-baru ini, dia mengerjakan Ready Player One (2018) dan film pendek berjudul Tulpa (2020). Carlos juga menggubah musik untuk video game tahun 2003 Tron 2.0, serta film tahun 1982 Tron.
Dia telah merilis lebih dari 10 album, tetapi sebagian besar musiknya sulit ditemukan secara online saat ini, karena dia memiliki katalognya dan belum membuatnya tersedia untuk streaming. Namun hasil komposisinya untuk The Shining dan Tron telah tersedia di Spotify.
Lihat Juga: Fakta–fakta Menarik Nominasi Penyanyi Dangdut Pria Paling di Hati di Anugerah Dangdut Indonesia 2024
Sebagaimana dikutip Evening Standard UK, Kim Petras ternyata bukanlah wanita pertama yang memenangkan Grammy. Sebab, torehan itu sudah pernah diraih oleh Wendy Carlos.
Prestasi bersejarah itu sempat diraih Wendy Carlos 50 tahun yang lalu atau tepatya pada tahun 1970. Lantas siapakah siapakah Wendy Carlos? Berikut ulasannya.
Carlos, 83, adalah musisi dan komposer Amerika dari Rhode Island. Dia belajar musik dan fisika di Universitas Brown, sebelum mendapatkan gelar master di bidang musik dari Universitas Columbia, New York.
Di Columbia, Carlos diajar oleh komposer Vladimir Ussachevsky, yang dia gambarkan sebagai "pelopor musik elektronik Amerika".
Dia bertemu dengan pencipta synthesizer Moog, Robert Moog, pada tahun 1964, dan memengaruhi beberapa fitur orisinal yang akan dimiliki instrumen tersebut.
Pada pertengahan 1960-an, Carlos adalah satu dari hanya tiga praktisi instrumen tersebut. Dia mulai bekerja sebagai komposer lepas, membuat musik dan efek suara untuk iklan TV, sebelum akhirnya memutuskan untuk serius dalam bermusik.
Sukses Raih Grammy Award
Perubahan arahnya membuahkan hasil, dan pada tahun 1970, Carlos memenangkan tiga Grammy untuk albumnya Switched-On Bach.
Dia memenangkan album klasik terbaik, album rekayasa terbaik (klasik), dan penampilan klasik terbaik (solois instrumental).
Album ini juga menduduki puncak tangga lagu klasik AS selama tiga tahun berikutnya dan hanya album klasik kedua yang meraih platinum di AS.
Meskipun Carlos hidup sebagai seorang wanita pada saat itu, dia merahasiakan identitasnya dari industri musik.
Identitas Transgender
Sang komposer mulai hidup secara pribadi sebagai seorang wanita pada akhir 1960-an dan menjalani operasi konfirmasi gender pada awal 1970-an. Dia pertama kali membicarakan hal ini dengan majalah Playboy pada tahun 1979.
Ia telah sejak lama ingin mengungkapkan bahwa dia hidup sebagai Wendy, alasannya karena dia takut dianggap hal itu dapat menghambat keseriusannya di dunia musik.
“Tapi saya sudah bosan berbohong. Saya pikir dalam beberapa tahun terakhir, bahaya membiarkan publik tahu tentang saya telah berkurang," tambah dia.
Carlos juga mengatakan bahwa dia sempat "kehilangan satu dekade sebagai artis" karena dia tidak bisa tampil di depan umum sebagai wanita di industri musik.
Ketika dia tampil pada tahun 1969, Carlos harus memberikan penampilan yang lebih maskulin untuk menyembunyikan fakta bahwa dia hidup sebagai seorang wanita.
Dalam wawancara tahun 1979, dia juga mengatakan bahwa "transgender adalah deskripsi yang lebih baik" untuk dirinya sendiri daripada kata "transeksual" yang digunakan saat itu.
Dia juga memberi tahu Playboy bahwa dirinya telah menyelesaikan krisis gender. Namun deikian, dirinya harus memahami bagian lain dari hidupnya yang digunakan untuk membuat individu yang bahagia.
"Menjalani kehidupan yang produktif; memiliki waktu untuk manusia lain; memiliki waktu untuk gairah dan kasih sayang; memiliki waktu untuk membuat dan membentuk berlian multifaset yang bisa menjadi kehidupan yang indah," ungkapnya.
Menulis untuk Film
Carlos telah menggubah musik untuk film-film besar, termasuk dua kolaborasi dengan Stanley Kubrick, mengerjakan A Clockwork Orange (1971) dan The Shining (1980).
Baru-baru ini, dia mengerjakan Ready Player One (2018) dan film pendek berjudul Tulpa (2020). Carlos juga menggubah musik untuk video game tahun 2003 Tron 2.0, serta film tahun 1982 Tron.
Dia telah merilis lebih dari 10 album, tetapi sebagian besar musiknya sulit ditemukan secara online saat ini, karena dia memiliki katalognya dan belum membuatnya tersedia untuk streaming. Namun hasil komposisinya untuk The Shining dan Tron telah tersedia di Spotify.
Lihat Juga: Fakta–fakta Menarik Nominasi Penyanyi Dangdut Pria Paling di Hati di Anugerah Dangdut Indonesia 2024
(hri)