Tekankan Pentingnya Positioning Bagi Stasiun Televisi, Hary Tanoesoedibjo: Rating Bukan Segalanya
loading...
A
A
A
Lalu, Hary Tanoesoedibjo menceritakan bagaimana perubahan positioning GTV. Saat masih menyandang nama Global TV, konten utamanya seputaran musik. Program musik segmentasinya begitu terbatas, biasanya lebih disukai oleh anak muda.
Permasalahannya, anak-anak muda lebih di luar rumah sehingga jarang menonton televisi. Performa pun masih belum bisa dikatakan baik, dilihat dari segi rating dan iklan yang masuk.
Sampai akhirnya mulai berkembang dengan tayangan kartun dan menyasar segmentasi anak-anak usia dini yang mulai menaikkan performa. Lalu, berkembang pesat dengan mengubah nama menjadi GTV dan turut mengubah positioning menjadi progressive, easy going, lebih kepada kalangan middle up.
Hary Tanoesoedibjo juga menjelaskan bahwa positioning ini akhirnya melahirkan program-program terbaik karena memahami betul apa yang dibutuhkan oleh pemirsanya. Sejak dulu, program yang dihadirkan oleh stasiun televisi MNC Group pun menjadi trendsetter dan membuat MNC Group menjadi market leader.
"Program kita secara historis selalu menjadi trendsetter, sehingga kita menjadi market leader dan tidak menjadi following. Program dangdut pertama kali diperkenalkan itu lewat KDI tahun 2003. Lalu, audisi pelawak API juga kita hadirkan pertama di tahun 2004 dimana Sule menjadi salah satu jebolannya. Selain itu juga ada Indonesian Idol tahun 2004," jelasnya.
Jadi, selain kreativitas dalam menyuguhkan sebuah program televisi harus terus dihadirkan, kecocokan antara konsep program dengan positioning televisi itu juga harus diperhatikan.
Permasalahannya, anak-anak muda lebih di luar rumah sehingga jarang menonton televisi. Performa pun masih belum bisa dikatakan baik, dilihat dari segi rating dan iklan yang masuk.
Sampai akhirnya mulai berkembang dengan tayangan kartun dan menyasar segmentasi anak-anak usia dini yang mulai menaikkan performa. Lalu, berkembang pesat dengan mengubah nama menjadi GTV dan turut mengubah positioning menjadi progressive, easy going, lebih kepada kalangan middle up.
Hary Tanoesoedibjo juga menjelaskan bahwa positioning ini akhirnya melahirkan program-program terbaik karena memahami betul apa yang dibutuhkan oleh pemirsanya. Sejak dulu, program yang dihadirkan oleh stasiun televisi MNC Group pun menjadi trendsetter dan membuat MNC Group menjadi market leader.
"Program kita secara historis selalu menjadi trendsetter, sehingga kita menjadi market leader dan tidak menjadi following. Program dangdut pertama kali diperkenalkan itu lewat KDI tahun 2003. Lalu, audisi pelawak API juga kita hadirkan pertama di tahun 2004 dimana Sule menjadi salah satu jebolannya. Selain itu juga ada Indonesian Idol tahun 2004," jelasnya.
Jadi, selain kreativitas dalam menyuguhkan sebuah program televisi harus terus dihadirkan, kecocokan antara konsep program dengan positioning televisi itu juga harus diperhatikan.
(hri)