Menjajal Snowshoe, Jalan di Atas Salju dalam Hutan Jepang
loading...
A
A
A
JEPANG - Snowshoe, merupakan salah satu jenis olahraga musim dingin yang banyak digemari di Jepang . Berbeda dengan ski, di sini Anda harus berjalan di atas salju di dalam hutan dengan menggunakan papan khusus.
Pengalaman snowshoe bisa Anda coba di Desa Hakuba , Prefektur Nagano, Jepang. Di sini banyak terdapat resort atau toko yang menawarkan tur menikmati keindahan salju saat musim dingin di dalam hutan.
Biasanya tur yang ditawarkan bisa berupa pribadi atau kelompok. SINDOnews berkesempatan menjajal snowshoe melalui programJapan-Indonesia Exchange for Young Journalists beberapa waktu lalu.
Sebelum memulai snowshoe, penting untuk menggunakan peralatan khusus yang bisa dipinjam dari penyelenggara tur atau toko yang berjajar di sepanjang jalan Desa Hakuba. Peralatan ini berupa papan yang dirancang khusus untuk berjalan di atas salju dan tongkat.
Foto/Diana Rafika Sari
Foto/Diana Rafika Sari
Jaket tebal, celana hingga sepatu juga bisa dipinjam di tempat tersebut. Seorang pemandu akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan, tongkat serta cara berjalan di atas salju dengan memakai peralatan itu.
Setelah penjelasan selesai, kini waktunya bersiap-siap untuk memakai seluruh peralatan snowshoe. Sejumlah pemandu pun dengan sigap membantu memakaikan papan hingga sepatu dan memeriksanya demi keamanan.
Perjalanan kemudian dimulai. Pemandu akan berjalan di depan dan beberapa di antaranya ada di tengah dan di belakang peserta. Mereka akan mengajak berjalan memasuki pemukiman kemudian ke dalam hutan dengan jalan setapak tertutup salju.
Meski memasuki hutan, namun rute yang dilalui begitu memanjakan mata dan tenang. Pemandangan indah bisa ditemui selama perjalanan yang cocok dijadikan tempat foto. Namun, keamanan dan keselamatan tetap yang utama.
Foto/Diana Rafika Sari
Foto/Diana Rafika Sari
Hal tersebut yang selalu diingatkan para pemandu kepada peserta selama snowshoe berlangsung. Mereka bahkan tak segan untuk berhenti dan menjelaskan spot-spot berbahaya. Terlebih banyak tumpukan salju yang bisa mengancam keselamatan nyawa siapa saja.
Selain itu, selama perjalanan snowshoe, banyak monyet salju yang bisa ditemukan di atas dahan pohon. Beberapa di antaranya ada yang berkelompok dan asyik mencari makan.
Setelah berjalan cukup lama dan sampai di tengah hutan, akhirnya beristirahat. Di sini, pemandu akan memberikan alas khusus untuk duduk di atas salju agar tidak terasa dingin dan memberikan camilan berupa kue dan teh hangat untuk melepas lelah.
Kue dan teh dibuat langsung di tengah hutan sehingga masih terasa hangat, sangat pas dengan cuaca Desa Hakuba yang dingin menusuk tulang. Kudapan ini bisa dinikmati sambil berbincang dengan peserta lain di tengah hutan di antara pohon-pohon cemara yang tinggi.
Foto/Diana Rafika Sari
Puas menikmati kue dan teh serta melepas lelah, jangan lupa abadikan momen dengan berfoto. Kemudian tur pun selesai dan pemandu akan mengarahkan untuk kembali ke titik awal dengan perjalanan snowshoe kurang lebih sejauh 4 kilometer.
Snowshoe sangat cocok untuk mereka yang ingin melepas lelah dan enggan menghadapi keramaian di puncak gunung saat bermain ski.
Pengalaman snowshoe bisa Anda coba di Desa Hakuba , Prefektur Nagano, Jepang. Di sini banyak terdapat resort atau toko yang menawarkan tur menikmati keindahan salju saat musim dingin di dalam hutan.
Biasanya tur yang ditawarkan bisa berupa pribadi atau kelompok. SINDOnews berkesempatan menjajal snowshoe melalui programJapan-Indonesia Exchange for Young Journalists beberapa waktu lalu.
Sebelum memulai snowshoe, penting untuk menggunakan peralatan khusus yang bisa dipinjam dari penyelenggara tur atau toko yang berjajar di sepanjang jalan Desa Hakuba. Peralatan ini berupa papan yang dirancang khusus untuk berjalan di atas salju dan tongkat.
Foto/Diana Rafika Sari
Foto/Diana Rafika Sari
Jaket tebal, celana hingga sepatu juga bisa dipinjam di tempat tersebut. Seorang pemandu akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan, tongkat serta cara berjalan di atas salju dengan memakai peralatan itu.
Setelah penjelasan selesai, kini waktunya bersiap-siap untuk memakai seluruh peralatan snowshoe. Sejumlah pemandu pun dengan sigap membantu memakaikan papan hingga sepatu dan memeriksanya demi keamanan.
Perjalanan kemudian dimulai. Pemandu akan berjalan di depan dan beberapa di antaranya ada di tengah dan di belakang peserta. Mereka akan mengajak berjalan memasuki pemukiman kemudian ke dalam hutan dengan jalan setapak tertutup salju.
Meski memasuki hutan, namun rute yang dilalui begitu memanjakan mata dan tenang. Pemandangan indah bisa ditemui selama perjalanan yang cocok dijadikan tempat foto. Namun, keamanan dan keselamatan tetap yang utama.
Foto/Diana Rafika Sari
Foto/Diana Rafika Sari
Hal tersebut yang selalu diingatkan para pemandu kepada peserta selama snowshoe berlangsung. Mereka bahkan tak segan untuk berhenti dan menjelaskan spot-spot berbahaya. Terlebih banyak tumpukan salju yang bisa mengancam keselamatan nyawa siapa saja.
Selain itu, selama perjalanan snowshoe, banyak monyet salju yang bisa ditemukan di atas dahan pohon. Beberapa di antaranya ada yang berkelompok dan asyik mencari makan.
Setelah berjalan cukup lama dan sampai di tengah hutan, akhirnya beristirahat. Di sini, pemandu akan memberikan alas khusus untuk duduk di atas salju agar tidak terasa dingin dan memberikan camilan berupa kue dan teh hangat untuk melepas lelah.
Kue dan teh dibuat langsung di tengah hutan sehingga masih terasa hangat, sangat pas dengan cuaca Desa Hakuba yang dingin menusuk tulang. Kudapan ini bisa dinikmati sambil berbincang dengan peserta lain di tengah hutan di antara pohon-pohon cemara yang tinggi.
Foto/Diana Rafika Sari
Puas menikmati kue dan teh serta melepas lelah, jangan lupa abadikan momen dengan berfoto. Kemudian tur pun selesai dan pemandu akan mengarahkan untuk kembali ke titik awal dengan perjalanan snowshoe kurang lebih sejauh 4 kilometer.
Snowshoe sangat cocok untuk mereka yang ingin melepas lelah dan enggan menghadapi keramaian di puncak gunung saat bermain ski.
(dra)