Danone Indonesia Berkolaborasi Cegah Stunting Berbasis Keluarga

Kamis, 16 Juli 2020 - 21:12 WIB
loading...
Danone Indonesia Berkolaborasi Cegah Stunting Berbasis Keluarga
Kegagalan dalam pemenuhan gizi seimbang ini dapat mengakibatkan malnutrisi kronis yang bisa berujung pada stunting. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Anak-anak di Indonesia pada masa sekarang ini masih menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan nutrisi seimbang. Kegagalan dalam pemenuhan gizi seimbang ini dapat mengakibatkan malnutrisi kronis yang bisa berujung pada stunting . Guna mencegah prevalensi salah gizi pada anak, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga masyarakat, hingga keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil.

(Baca juga: Dinkes Sulsel Optimistis Tekan Kasus Stunting di Tengah Pandemi COVID-19 )

Salah satu pihak yang telah mencoba membantu melakukan pencegahan stunting adalah Danone Indonesia. Pada 15 Juli 2020, Danone Indonesia pun membagikan kisah sukses program pencegahan stunting berbasis keluarga di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Menurut Riskesdas 2018, sekitar 31,22 % balita di Provinsi Jawa Tengah masih mengalami kondisi stunting . Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan, stunting merupakan isu kompleks yang berakar pada masalah infrastruktur, sanitasi, edukasi, dan juga pengetahuan mengenai kesehatan di tingkat keluarga.

"Provinsi Jawa Tengah, termasuk PKK yang memiliki perpanjangan stunting hingga tingkat keluarga, menaruh perhatian penting pada kualitas nutrisi termasuk pola makan gizi dan seimbang yang dikonsumsi anak untuk pencegahan stunting," ujarnya dalam pernyataan tertulis Danone Indonesia, Kamis (16/7).

Pada masa pandemi , anak-anak lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, peran serta tanggung jawab keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak dan mencegah stunting menjadi lebih penting daripada sebelumnya. "Seorang anak memiliki hak bertumbuh dan berkembang yang harus dipenuhi dan didukung oleh keluarga, masyarakat, dan negara," kata Kepala Divisi Perkembangan Anak Departemen IKK FEMA IPB (Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor), Dr. Ir. Dwi Hastuti, MSc.

"Faktor keluarga mulai dari pengetahuan nutrisi sejak dini, pengurangan tingkat kemiskinan, hingga peningkatan pendidikan perempuan akan sangat membantu memastikan anak mendapatkan hak akan nutrisi yang seimbang. Dalam pencegahan stunting, keluarga berperan dalam menurunkan beban masalah gizi , menyediakan makanan bergizi seimbang dan berkualitas, hingga memastikan diterapkannya pola asuh berkualitas di keluarga," lanjutnya.

(Baca juga: Kemenkes Dinilai Lambat dalam Implementasi Permenkes Atasi Stunting )

Menyadari peran penting keluarga dalam pencegahan stunting , Danone Indonesia bermitra dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dan lembaga swadaya kemasyarakatan membentuk program pencegahan stunting berbasis keluarga pada tingkat desa. Kerjasama ini telah dilakukan di Desa Pagerkukuh, Desa Ngadimulyo, Desa Bejiarum, Desa Pagerejo, Desa Reco, dan Desa Pulosaren, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menyampaikan bahwa kemitraan ini berfokus pada edukasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Gizi Seimbang dengan Isi Piringku dan juga WASH (Water Access Sanitation and Hygiene). "Sejalan dengan visi One Planet, One Health, Danone Indonesia melalui kategori Specialized Nutrition dan Waters ingin membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat di Indonesia melalui penyediaan nutrisi maupun pelaksanaan program berkelanjutan, termasuk di Kabupaten Wonosobo," tuturnya.

"Melihat tantangan yang dihadapi oleh keluarga di beberapa desa, kami hadir dan membantu terlaksananya 12 program yang berkelanjutan terkait dengan jaringan air bersih , pembangunan jamban sehat, budidaya sayur pekarangan, sistem database stunting, hingga Sekolah Lapang Keluarga Sehat," katanya lagi.

Secara keseluruhan, kemitraan antara Danone Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas PUPR Provinsi Jawa Tengah, dan mitra LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) telah mendukung pencegahan stunting di total 436 Keluarga dan 13 Posyandu di Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, juga berjalan program Isi Piringku dan WASH yang berjalan di 5 kabupaten/ kota di sekitar DI Yogyakarta dan Jawa Tengah yakni Klaten, Kulonprogo, Bantul, Yogyakarta, Wonosobo, serta Sleman. Di samping itu, juga dilakukan replikasi program Aksi Cegah Stunting di 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

(Baca juga: Asupan Gizi Turun Drastis selama Pandemi, Anak-Anak Indonesia Terancam Stunting )

"Pencehagan stunting tidak akan berjalan efektif tanpa kolaborasi multipihak yang dilakukan antara pemerintah, sektor swasta, hingga lembaga swadaya masyarakat. Dengan kisah sukses pencegahan stunting di Wonosobo ini, kami berharap lebih banyak pihak yang terinspirasi, berkolaborasi mendukung upaya dan peran penting keluarga dalam memastikan anak mendapatkan nutrisi seimbang yang berkualitas serta menjaga perilaku hidup bersih dan sehat," tutup Karyanto.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3891 seconds (0.1#10.140)