Program Nutrisi Esok Hari Didukung Institusi Pendidikan Dorong Implementasi Penyajian Makanan Berbasis Nabati

Kamis, 02 Maret 2023 - 17:56 WIB
loading...
Program Nutrisi Esok Hari Didukung Institusi Pendidikan Dorong Implementasi Penyajian Makanan Berbasis Nabati
Program Nutrisi Esok Hari menawarkan dukungan serta pelatihan untuk institusi swasta dan publik yang bersedia menyajikan setidaknya 20% makanan berbasis nabati di restoran, kafe, ataupun kantin mereka. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Koalisi perlindungan hewan internasional, Act For Farmed Animals, bersama Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja telah menginisiasi sebuah program bertajuk Nutrisi Esok Hari. Program ini menawarkan dukungan serta pelatihan untuk institusi swasta dan publik yang bersedia menyajikan setidaknya 20% makanan berbasis nabati di restoran, kafe, ataupun kantin mereka.

Program Nutrisi Esok Hari meliputi bantuan secara gratis oleh ahli gizi profesional dan koki ahli masakan nabati. Sejauh ini, komitmen yang dikumpulkan oleh Nutrisi Esok Hari berpotensi membantu menyajikan 65.054 makanan berbasis nabati per tahun.

“Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan terkait jumlah orang yang memilih untuk menerapkan pola makan berbasis nabati di seluruh dunia. Salah satu alasan penting yang melatarbelakangi hal tersebut adalah adanya darurat iklim, karena produk hewani seperti daging sapi dan produk susu merupakan beberapa makanan dengan polusi yang sangat tinggi untuk dikonsumsi,” ungkap Among Prakosa, Manajer Program Nutrisi Esok Hari di Indonesia, melalui siaran pers, Kamis (2/3/2023).



“Pilihan individu itu penting. Namun, saat kita memikirkan dampak yang dapat diberikan oleh organisasi yang menyajikan ribuan makanan per hari, penting untuk melibatkan mereka dalam perubahan ini juga," lanjutnya.

Di Indonesia, ada enam institusi dengan lebih dari 500 siswa di tiga provinsi yang berkomitmen untuk menyajikan menu 100% berbasis nabati, setidaknya satu hari dalam seminggu. Tiga institusi tersebut telah menyajikan menu 100% berbasis nabati setidaknya satu hari dalam seminggu, dengan jumlah sajian 18.506 menu makanan.

Tiga institusi lain akan mulai mengimplementasikan komitmen tersebut pada tahun ini, dan secara keseluruhan diperkirakan 65.054 menu makanan berbasis hewani akan dialihkan ke pilihan yang lebih berkelanjutan dan sehat.

Kemajuan tersebut merupakan contoh bagaimana perubahan kecil dapat berdampak besar bagi bumi dan kesehatan manusia.

Di Amerika Serikat, tren yang sama juga berkembang. Sebanyak 250 perguruan tinggi di sana memiliki lebih banyak opsi nabati melalui inisiatif Aramark, perusahaan katering di negara tersebut.



Aramark berkomitmen untuk secara signifikan meningkatkan opsi makanan berbasis nabati di sekolah. Pada 2025, hampir setengah menu (44%) yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut berbasis nabati. Dengan melakukan hal ini, Aramark ingin mencapai tujuannya mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 25% pada 2030.

Hal yang sama dilakukan mahasiswa Universitas Cambridge di Inggris. Pada Februari 2023, hampir tiga perempat perwakilan Serikat Mahasiswa Universitas Cambridge memilih untuk memiliki menu 100% berbasis nabati di kampus mereka. Capaian tersebut dirayakan para mahasiswa sebagai langkah signifikan menuju keadilan iklim untuk semua orang di bumi.

Saat ini, mereka mulai menegosiasikan transisi menuju menu katering berbasis nabati dengan bantuan program Plant-Based Universities yang diinisiasi oleh organisasi untuk keadilan hewan dan iklim, Animal Rebellion.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2764 seconds (0.1#10.140)