5 Fakta Edelweis si Bunga Abadi, Ternyata Beda Versi dengan di Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kegiatan offroad komunitas motor trail di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, yang melindas habitat bunga edelweis rawa viral di media sosial. Pasalnya, gara-gara kejadian itu, bunga edelweis rawa yang keberadaannya sudah langka itu rusak parah.
Bunga Edelweis memang dikenal sangat indah, namun sulit ditemukan karena kebanyakan tumbuh di dataran tinggi. Orang umumnya hanya mengetahui bahwa edelweis merupakan bunga abadi, sekaligus simbol dari mitos cinta abadi.
Padahal, ada beberapa fakta penting lain mengenai bunga tersebut. Apakah itu? Berikut ulasannya, yang dirangkum pada Rabu (8/3/2023).
Julukan bunga abadi diberikan karena untuk menunggu bunga edelweis mekar, perlu waktu 10 tahun lamanya. Hormon etilen yang ada pada bunga edelweis, bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang lama.
Pada pendakian Gunung Leuser dari Kedah, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, bunga edelweis baru ditemukan setelah 2 hari perjalanan, di ketinggian sekitar 2891 mdpl, setelah itu tidak ditemukan lagi bahkan sampai ke Puncak Leuser yang memakan waktu 5-7 hari setelah ditemukannya bunga edelweis.
Pohon edelweis rata-rata hanya tumbuh setinggi 1-4 meter untuk pegunungan di Jawa. Bunga edelweis merupakan bunga nasional negara Austria. Bunga edelweis yang dimaksud adalah Leontopodium Alpinum.
Bunga yang dibudidayakan akan terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan edelweis di alam liar. Bunga edelweis yang banyak dijual di tempat wisata, bila kita simpan di suhu ruangan, akan mengembang saat musim hujan dan sedikit menyusut ketika musim kemarau.
Seperti di Gunung Bromo, budidaya ini sudah dijalankan sejak 10 November 2018, berbarengan dengan peresmian Desa Wisata Edelweis di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Bunga Edelweis memang dikenal sangat indah, namun sulit ditemukan karena kebanyakan tumbuh di dataran tinggi. Orang umumnya hanya mengetahui bahwa edelweis merupakan bunga abadi, sekaligus simbol dari mitos cinta abadi.
Padahal, ada beberapa fakta penting lain mengenai bunga tersebut. Apakah itu? Berikut ulasannya, yang dirangkum pada Rabu (8/3/2023).
Baca Juga
1. Keberadaannya Terancam Punah
Keberadaan bunga edelweis jadi terancam karena julukan bunga abadi. Kini, semakin banyak pendaki gunung bandel yang memetik edelweis lalu membawanya pulang. Yang cukup fenomenal adalah kasus dua pendaki di Semeru yang akhirnya dihukum oleh pengelola TNBTS, di-blacklist tidak boleh memasuki kawasan TNBTS seumur hidup.Julukan bunga abadi diberikan karena untuk menunggu bunga edelweis mekar, perlu waktu 10 tahun lamanya. Hormon etilen yang ada pada bunga edelweis, bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang lama.
2. Mekar pada Waktu Tertentu
Pohon edelweis biasanya mekar saat musim hujan usai, sehingga sinar matahari datang secara intensif. Biasanya pada April hingga September.3. Hanya Ditemukan di Ketinggian Tertentu
Bunga edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2.000 mpdl ke atas, juga tergantung suhu udara dan kelembaban di ketinggian tersebut.Pada pendakian Gunung Leuser dari Kedah, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, bunga edelweis baru ditemukan setelah 2 hari perjalanan, di ketinggian sekitar 2891 mdpl, setelah itu tidak ditemukan lagi bahkan sampai ke Puncak Leuser yang memakan waktu 5-7 hari setelah ditemukannya bunga edelweis.
4. Punya Beragam Versi
Bunga Edelweis versi luar negeri dan versi Indonesia berbeda. Kalau bunga abadi di luar negeri adalah bunga Leontopodium Alpinum dan disebut edelweis. Sedangkan edelweis Indonesia adalah Anaphalis Javanica.Pohon edelweis rata-rata hanya tumbuh setinggi 1-4 meter untuk pegunungan di Jawa. Bunga edelweis merupakan bunga nasional negara Austria. Bunga edelweis yang dimaksud adalah Leontopodium Alpinum.
5. Budidaya Edelweis
Di kawasan wisata daerah tinggi, seperti di Dieng, bunga edelweis yang diperdagangkan merupakan hasil budidaya petani edelweis. Warna yang beragam selain putih kecokelatan merupakan hasil pewarnaan buatan.Bunga yang dibudidayakan akan terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan edelweis di alam liar. Bunga edelweis yang banyak dijual di tempat wisata, bila kita simpan di suhu ruangan, akan mengembang saat musim hujan dan sedikit menyusut ketika musim kemarau.
Seperti di Gunung Bromo, budidaya ini sudah dijalankan sejak 10 November 2018, berbarengan dengan peresmian Desa Wisata Edelweis di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
(tsa)