Kisah Menarik dan Mitos Seputar Bunga Edelweis, Simbol Keabadian Cinta?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bunga edelweis merupakan salah satu jenis bunga yang dilindungi di Indonesia . Selain bentuknya yang indah, mereka juga cukup sulit ditemukan karena kebanyakan tumbuh di dataran tinggi.
Dengan beragam julukan atau penyebutannya, saat ini edelweis juga terancam keberadaannya. Meski telah jelas dilindungi, tak jarang masih banyak orang-orang nakal yang tetap memetiknya.
Baca juga : 5 Fakta Edelweis si Bunga Abadi, Ternyata Beda Versi dengan di Luar Negeri
Di samping itu, keberadaan dari bunga edelweis ini memiliki berbagai mitos dan kisah menarik seputarnya. Berikut di antaranya.
Penyebutan pertama disebut sebagai “Wollblume” oleh naturalis Zurich Konrad Gessner pada abad ke-16. Kemudian ada juga “Klein Löwenfuss” ('kaki singa kecil'), “etoile du glacier” ('bintang gletser'), “etoile d'argent” ('bintang perak') hingga “immortelle des Alpes” ('bunga abadi Pegunungan Alpen').
Semua nama tersebut telah digunakan oleh berbagai ahli botani dan ahli biologi untuk mendeskripsikan bunga edelweis. Sementara itu, penyebutan edelweis sendiri berasal dari bahasa Jerman.
Adapun artinya adalah ‘putih mulia’. Sebutan ini muncul dalam sebuah penelitian tahun 1785 oleh naturalis Austria Karl von Moll. Namun, baru banyak dikenal saat pertengahan abad ke-19 karena digunakan para ahli botani terkemuka.
Usut punya usut, ternyata bunga tersebut akan diberikan kepada seorang wanita sebagai bentuk rasa cinta dan keberaniannya. Jadi, dengan segala perjuangan yang tak mudah, maka edelweis ini dikatakan sebagai bunga istimewa.
Baca juga : Mengenal Edelweis: Bunga Abadi, Soe Hok Gie, dan Ranca Upas
Saat itu, sang petani berpendapat bahwa asap dari bunga tersebut bisa digunakan sebagai dupa. Nantinya, asap ini bisa mengusir roh yang biasa menyerang ternak dan menimbulkan kerusakan.
Dengan beragam julukan atau penyebutannya, saat ini edelweis juga terancam keberadaannya. Meski telah jelas dilindungi, tak jarang masih banyak orang-orang nakal yang tetap memetiknya.
Baca juga : 5 Fakta Edelweis si Bunga Abadi, Ternyata Beda Versi dengan di Luar Negeri
Di samping itu, keberadaan dari bunga edelweis ini memiliki berbagai mitos dan kisah menarik seputarnya. Berikut di antaranya.
1. Memiliki Banyak Nama
Edelweis memiliki nama ilmiah Leontopodium Alpinum. Mengutip laman HouseOfSwitzerland, karakteristik dan tampilan indah dari bunga ini membuatnya banyak memiliki penyebutan berbeda.Penyebutan pertama disebut sebagai “Wollblume” oleh naturalis Zurich Konrad Gessner pada abad ke-16. Kemudian ada juga “Klein Löwenfuss” ('kaki singa kecil'), “etoile du glacier” ('bintang gletser'), “etoile d'argent” ('bintang perak') hingga “immortelle des Alpes” ('bunga abadi Pegunungan Alpen').
Semua nama tersebut telah digunakan oleh berbagai ahli botani dan ahli biologi untuk mendeskripsikan bunga edelweis. Sementara itu, penyebutan edelweis sendiri berasal dari bahasa Jerman.
Adapun artinya adalah ‘putih mulia’. Sebutan ini muncul dalam sebuah penelitian tahun 1785 oleh naturalis Austria Karl von Moll. Namun, baru banyak dikenal saat pertengahan abad ke-19 karena digunakan para ahli botani terkemuka.
2. Mitos Seorang Pemuda Pemberani yang Ingin Menunjukan Rasa Cinta
Salah satu kisah paling menarik terkait bunga edelweis adalah terkait mitos adanya seorang pemuda yang mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan bunga ini. Singkatnya, dia rela mendaki gunung berbatu yang curam hanya untuk mengambil edelweis.Usut punya usut, ternyata bunga tersebut akan diberikan kepada seorang wanita sebagai bentuk rasa cinta dan keberaniannya. Jadi, dengan segala perjuangan yang tak mudah, maka edelweis ini dikatakan sebagai bunga istimewa.
Baca juga : Mengenal Edelweis: Bunga Abadi, Soe Hok Gie, dan Ranca Upas
3. Mitos Magis dari Edelweis
Bunga ini juga banyak disebut memiliki kekuatan magis. Pada penyebutan pertama edelweis oleh naturalis Austria Karl von Moll, saat itu dia menggambarkan percakapan dengan seorang petani di lembah Zillertal.Saat itu, sang petani berpendapat bahwa asap dari bunga tersebut bisa digunakan sebagai dupa. Nantinya, asap ini bisa mengusir roh yang biasa menyerang ternak dan menimbulkan kerusakan.