Apakah di Gunung Bromo Ada Bunga Edelweis? Ini Jawabannya

JAKARTA - Bunga Edelweis merupakan tumbuhan endemik zona alpina/montana yang dapat ditemukan di berbagai pegunungan tinggi di Indonesia. Salah satu keistimewaan dari bunga ini adalah dapat mekar dalam waktu yang lama.

Lantas, apakah bunga Edelweis ada di Gunung Bromo ? berikut ulasannya.

Edelweis pada mulanya adalah salah satu flora ikon dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Akan tetapi keberadaannya semakin terancam. Bunga yang satu ini menjadi bahan buruan bagi pendaki atau pelancong yang berkunjung ke kawasan ini.

Baca juga : 7 Alasan Bunga Edelweis Tidak Boleh Dipetik Saat Mendaki Gunung

Bunga Edelweis merupakan tanaman khas dataran tinggi yang berada 2000 meter di atas permukaan laut. Edelweis tumbuh di lereng-lereng pegunungan yang ada di kawasan TNBTS dengan tiga jenis yang ada yakni, Anaphalis Javanica, Anaphalis Visida dan Anaphalis Longifolia.

Anaphalis Javanica termasuk dari tanaman yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.92/Menlhleetjen/Kum.1/8/2018 tentang perubahan atas peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.20/MenLHK.SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

Oleh karena itu Balai Besar TNBTS telah mencoba mencari terobosan baru untuk membudidayakan Edelweis di luar habitat aslinya (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

Selain membudidayakan Balai Besar TNBTS juga mengakomodir tiga peluang di antaranya untuk mengkonservasi edelweis di luar habitat aslinya, mempertahankan budaya lokal masyarakat Tengger dan juga memberikan peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar TNBTS.

Upaya dari budidaya ini akhirnya membuahkan hasil, sebuah desa wisata berbasis konservasi bernama Taman Edukasi Wisata Edelweis, di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan telah diresmikan pada hari Sabtu 10 November 2018.

Baca juga : Kisah Menarik dan Mitos Seputar Bunga Edelweis, Simbol Keabadian Cinta?

Peluncuran wisata Desa Edelweis tersebut dipimpin oleh Direktur PJLHK, Dodi Wahyu Karyanto yang didampingi oleh Wakil Bupati Probolinggo, Ketua DPRD Probolinggo dan Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur serta beberapa pejabat setempat yang terkait.

Pada peluncuran tersebut Direktur PJLHK mengutarakan tentang keberadaan dari Taman Edelweis mampu menjadi tempat budidaya dan memenuhi kebutuhan ritual suku Tengger serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

”Dengan peluncuran wisata Desa Edelweis diharapkan terwujud konservasi edelweis melalui penangkaran, terpenuhi kebutuhan bunga edelweis untuk upacara adat Tengger, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya Wonokitri dan Ngadisari melalui wisata Desa Edelweis”. Dikutip dari laman menlhk, Jumat (10/3/2023).

Setelah adanya peluncuran Taman Edukasi Edelweis yang sekaligus menjadi tempat budidayanya, bunga Edelweis yang berada di kawasan Gunung Bromo saat ini sudah mulai dikelola secara mandiri oleh kelompok tani wilayah sekitar desa Edelweis.