Hidupkan Ekosistem Film di Daerah, Sandiaga Uno Gelar Sinema Keliling
loading...
A
A
A
Melalui kegiatan "Sinema Keliling" ini diharapkan sineas Indonesia, komunitas film daerah, pengelola Desa Wisata di Indonesia bisa bersinergi, saling bahu-membahu, berkreasi, berkolaborasi menghasilkan karya dan turut andil dalam membangun pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Acara dilanjutkan dengan sesi dialog mengenai “Peran Film Dalam Dunia Pariwisata” bersama Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, Nissa Fijiriani dan Riandhani Yudha Pamungkas sebagai perwakilan dari komunitas film, serta sesi pemutaran film pendek.
Film-film yang diputarkan adalah deretan Film Terpilih Festival Film Bulanan 2022-2023, di antaranya adalah film Semayam, Maramba, Memorabilia, Gemintang, Jagat, We, Krenteg, Subuh, Surro, Cerita di Waktu Yang Salah, Di Bawah Langit Yang Sama, Waiting For Your Phone Call, Dua Pilar Satu Atap, Pesen Pungkasan, Merajut Selamat Tinggal, Facticity, dan Akhir Dari Sebuah Permulaan.
Acara yang digelar selama 3 hari ini turut dimeriahkan oleh penampilan tari, band, dan stand up comedy.
Tersedia pula berbagai produk ekonomi kreatif dan aneka kuliner khas Desa Rejowinangun yang bisa dinikmati pengunjung sembari menonton.
Lebih dari 200 pengunjung yang hadir di Sinema Keliling berasal dari berbagai kalangan, baik komunitas film, civitas akademika, pemerintah daerah, organisasi pemerintahan desa, maupun masyarakat umum.
Acara dilanjutkan dengan sesi dialog mengenai “Peran Film Dalam Dunia Pariwisata” bersama Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, Nissa Fijiriani dan Riandhani Yudha Pamungkas sebagai perwakilan dari komunitas film, serta sesi pemutaran film pendek.
Film-film yang diputarkan adalah deretan Film Terpilih Festival Film Bulanan 2022-2023, di antaranya adalah film Semayam, Maramba, Memorabilia, Gemintang, Jagat, We, Krenteg, Subuh, Surro, Cerita di Waktu Yang Salah, Di Bawah Langit Yang Sama, Waiting For Your Phone Call, Dua Pilar Satu Atap, Pesen Pungkasan, Merajut Selamat Tinggal, Facticity, dan Akhir Dari Sebuah Permulaan.
Acara yang digelar selama 3 hari ini turut dimeriahkan oleh penampilan tari, band, dan stand up comedy.
Tersedia pula berbagai produk ekonomi kreatif dan aneka kuliner khas Desa Rejowinangun yang bisa dinikmati pengunjung sembari menonton.
Lebih dari 200 pengunjung yang hadir di Sinema Keliling berasal dari berbagai kalangan, baik komunitas film, civitas akademika, pemerintah daerah, organisasi pemerintahan desa, maupun masyarakat umum.
(hri)